Nikmatnya Ngentot Gadis Perawan Anak kakakku
loading...
Sudah sebulan ini aku tinggal bersama mas Aldo dan mbak Revi karena aku sedang mencari kerja di kota tempat tinggal mereka, mas Aldo adalah kakak kandung pertamaku dan mbak Revi adalah kakak iparku,mereka sudah menikah lebih dari 14 tahun telah memiliki 1 anak perempuan bernama Via, usia Via 12 tahun dan masih duduk di bangku SD. Karena di rumah mereka hanya ada dua kamar jadi aku tidur bersama Via. Aku memang berniat ingin tinggal di kost setelah dapat kerjaan tapi sampai sekarang belum dapat juga. Mas Aldo yang bekerja sebagai karyawan di perusahaan Swasta juga sedang membantuku mencari kerja, begitu juga mbak Revi yang bekerja di sebuah kantor. Tiap hari bila sudah lelah keliling membagikan data lamaran kerja aku pulang kerumah untuk menemani Via. Tiap malam aku sering mendengar desahan mbak Revi yang lagi di hujam sama mas Aldo, aku sering membayangkan seperti apa mereka bila ngentot, bila itu sudah terjadi dan penisku tegang aku akan memeluk Via dan menggesek-gesekkan penisku di pantatnya. Kadang aku berfikir untuk ngentotin Via keponakanku sendiri, pasti sungguh sangat enak sekali karena memek Via pasti masih sempit dan perawan.
Nikmatnya Ngentot Gadis Perawan Anak Kakakku
Malam itu kembali ku dengar desahan mbak Revi yang liar dan hampir semalaman, kembali ku peluk Via yang tidur pulas dan penisku yang tegang bermain di belahan pantatnya. Pagi hari aku bangun dan kulihat Via sudah tidak ada di sebelahku, aku membuka pintu kamar dan kaget melihat mbak Revi yang berjalan menggunakan handuk sehabis mandi menuju kamarnya, fikiranku mulai teringat lagi suara desahan semalam. Aku berusaha menyembunyikan fikiranku dan bicara pada mbak Revi,
"mas Aldo mana mbak?". Tanyaku.
"Dia mengantar Via kesekolah dan langsung berangkat kerja". Jawab mbak Revi.
"Aku dah siapkan sarapanmu,hari ini kamu di rumah saja ya,soalnya ada barang yang akan datang". Kata mbak Revi lagi.
"Barang apa mbak?".tanyaku lagi.
"TV baru, kalau bisa sekalian aja kamu pasangin nanti". Katanya lagi.
"Oke mbak". Jawabku singkat.
aku langsung menuju kamar mandi karena tidak tahan lagi melihat kakak iparku yang montok sedang terbalut handuk saja tubuhnya.
Pukul 9 pagi TV ukuran 40 inci pesanan pun tiba dan setelah ku terima aku pun langsung memasangnya lalu mencobanya. Entah kenapa aku teringat beberapa film bokep yang sempat ku unduh waktu di warnet kemarin dan belum sempat ku tonton, aku berniat menyambungkan laptopku dengan TV agar puas nontonnya. Setelah berhasil aku menutup pintu dan menguncinya,gorden jendela ku tutup lalu kupasang handset di telinga dan aku pun siap menonton. Karena filmnya bokepnya bagus sekali aku sampai melepas celanaku dan coli di depan TV. Aku mulai teringat Via saat salah satu film bokep yang ku putar memperlihatkan seorang gadis kecil yang usianya seperti Via lagi di entot sama orang dewasa, fikiranku mulai ngeres membayangkan Via dan entah kenapa aku ingin sekali ngentot dengan keponakanku itu, akhirnya aku menunggu sampai Via pulang sekolah. Saat itu sehabis nonton film bokep aku mendengar suara Dea yang membuyarkan keheningan.
"Oom, tuh tititnya berdiri lagi". kata Dea sambil menunjuk ke arah batang kemaluanku yang memang sedang tegang.
aku sempat kaget saat Via sudah di dalam rumah menegurku, ternyata aku lupa pintu belakang belum ku kunci. Melihat Via yang masih menggunakan seragamnya timbul fikiran ngeresku lagi tentang Via,
"Iya nih Dea, tapi biarin saja deh,kamu sudah pulang?". Tanyaku.
"sudah omm, gurunya sedang rapat makanya sudah pulang". Jawab Via.
wajah Via terlihat senang karena TV nya baru dan dia juga melihat film yang ku putar,
"Gimana dengan filmnya Via? Bagus nggak?". Tanyaku.
"Bagus kok Oom, persis seperti apa yang papa dan mama lakukan". Jawabnya dengan polos.
"Memang kamu pernah lihat mereka gituan?". Tanyaku sambil menunjuk TV.
"Iya,,,!waktu omm belum kesini". Jawabnya lagi.
"Omm,,,,,! Viaa ada beberapa pertanyaan buat Oom nih". Kata Via.
"Pertanyaannya apa?". Tanyaku.
"Kenapa sih, kalo olahraga gituan harus masukin titit ke apa tuh, Via ngga ngerti?". Tanya Via.
"Oh itu.., itu namanya titit dimasukkan ke lubang kencing atau disebut juga lubang memek, pasti papa Dea juga melakukan hal itu ke mama kan?". Jawabku menerangkan.
"Iya benar Oom, papa pasti masukin tititnya ke lubang yang ada pada memek mama". Jawab Via membenarkan jawabanku.
"Itulah seninya olahraga beginian Via, bisa dilakukan sendiri, bisa juga dilakukan berdua, olahraga ini khusus untuk dewasa". Kataku memberi penjelasan ke Via.
"Omm tadi habis olahraga sendiri makanya titit omm keliatan". Aku kembali melanjutkan kata-kataku
"Dea sudah boleh ngga Oom.. melakukan olahraga seperti itu?". Tanya Via lagi.
"Boleh sih, dengan satu syarat jangan bilang sama mama dan papa". jelasku.
Terang saja aku membolehkan, sebab itulah yang kuharapkan.
"Ohh,,,,yaa! Mumpung masih kita aja yang dirumah danmama Via juga masih lama pulangnya, kalo Via memang ingin olahraga beginian, sekarang saja gimana?". Kataku lagi pada Via.
aku sudah tidak sabar ingin melihat pesona kemaluannya Dea, pastilah luar biasa.
"Ayo,,,,!".Via mengiyakan.
Memang rasa ingin tahu anak gadis seusia Via sangatlah besar. Ini adalah hal baru baginya. Aku pun bersiap-siap karena ingin Via merasakan apa yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Kaos singlet yang menempel di tubuhku langsung kulepas. Aku sudah telanjang bulat dengan batang kejantananku mengacung-ngacung keras dan tegang. Ini pertama kalinya aku telanjang di hadapan seorang gadis belia berumur 12 tahun. Via hanya tersenyum-senyum memandangi batang kemaluanku yang berdiri dengan megahnya(mungkin karena kebiasaan melihat papa dan mamanya telanjang bulat, sehingga melihatku telanjang bulat merupakan hal yang tidak aneh lagi bagi Via). Kusuruh Via untuk membuka seragamnya. Aku melihat Via melepaskan pakaiannya dengan mata tidak berkedip. Pertama sekali, lepaslah baju sekolah yang dikenakannya, lalu rok merah dilepaskan juga. Sekarang Via tinggal mengenakan kaos dalam dan CD saja lalu dia membuka kaos dalamnya itu dan terlihat puting susu Via yang masih kuncup, membenjol terlihat dengan jelas di depan mataku. Puting susu itu begitu indahnya. Lain sekali dengan yang biasa kulihat dan kurasakan dari wanita malam langgananku dulu sebelum kemari, rata-rata puting susu mereka sudah merekah dan matang, sedangkan ini, aku hanya bisa menelan ludah melihat buah dada Via yang memang belum nampak, Akan tetapi puting susunya sudah terlihat mengacung cukup besar dan mencuat menantang untuk dinikmati. Warna puting susu Via coklat kemerahan, aku melihat puting susu itu menegang tanpa di sadarinya. Setelah itu dia melepaskan juga celana dalamnya. Kembali aku dibuatnya sangat bernafsu, kemaluannya masih berupa garis lurus seperti kebanyakan milik anak-anak gadis yang sering kulihat mandi di sungai.
Vagina yang belum ditumbuhi bulu rambut satu pun, masih gundul. Aku sungguh-sungguh melihat pemandangan yang menakjubkan ini. Terbengong-bengong aku dibuatnya.
"Oom, udah semua nih, aku udah siap Oom".kata Via.
aku tersentak dari lamunan begitu mendengar Via berbicara.
"Oke, sekarang dimulai yaaa?".kataku pada Via.
Kutuntun Via supaya tiduran di sofa.
Pertama kali aku mulai menciumi kening, pipi, hidung, bibir dan lehernya. Kupagut dengan mesra sekali dan kubuat seromantis mungkin. Via hanya diam seribu bahasa dan menikmati apa yang kulakukan kepadanya. Setelah puas aku menciumi bagian itu aku menuju dadanya dan kuciumi puting susunya yang kiri dan kanan lalu ku hisap kedua puting susu tersebut bergantian. Via melenguh menahan geli dan nikmat, aku terus melumat dan menghisap putingnya dengan buas dan kuat , sedangkan puting susu yang satunya lagi kupelintir-pelintir.
"Oom........geli........ahh......"
"shhh......enak........oom........."
"ohh........Via........suka........"
"hmmm........ahh......shhh........."
rancau Via keenakan, aku sangat senang sekali. Setelah puas memainkan puting susunya aku lepaskan puting susu tersebut dan ku bimbing tangan Via ke batang kemaluanku.
"Dea, kocok dong tititnya Oom". Kataku pda Via untuk mengocok batang kemaluanku.
dia mematuhi apa yang kukatakan dan mulai mengocok-ngocok dengan tidak beraturan sampai penisku terasa sakit sendiri. Ku minta Via berhenti lalu kututun agar mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar, tanpa bertanya dia nurut saja saat aku mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar, aku terpana sesaat melihat vagina Dea yang merekah. Tadinya kemaluan itu hanya semacam garis lurus tapi sekarang terlihat dengan jelas, buah klitoris kecilnya yang sebesar kacang kedelai dan bibir vaginanya merah serta lubang vaginanya yang masih sangat sempit, bila di ukur hanya seukuran jari kelingking saja lubangnya. Aku mulai melumat dan hisap vaginanya dengan lembut membuat Via melengkuh erotis, matanya merem-melek menahan enaknya lumatan dan hisapanku di vaginanya. Kujilati klitorisnya membuat Via menjerit kecil dan mendesah keenakan,
"Oom.......enak.....banget........"
"shhh.......aku........suka.........."
"ohh.......memekku.......oom........"
"hmmm........pipis.........ahhh........"
rancau anak kakakku. Aku terus melumat dan menghisap vagina Via saat tubuhnya mengejang, tangannya mencengkram sofa dengan sangat erat dan kakinya menjepit kepalaku yang masih berada di antara selangkangannya. ternyata Via telah sampai pada klimaks orgasme pertamanya. Kulihat lubang vagina perawannya merembes keluar cairan cukup banyak.
"Oom,,, aku merasa lemes dan tadi rasanya enak sekali om. Apa sih yang barusan ku alami, Oom?"tanya Via antara sadar dan tidak.
"Itulah puncaknya dan kamu telah mencapainya, pingin lagi ngga?". tanyaku.
"Iya.. iya.. pingin Oom".jawabnya langsung.
aku tahu dia pasti ingin merasakannya lagi. Aku tidak langsung mengiyakan, kusuruh Via istirahat sebentar, kuambilkan semacam obat dari dompetku, obat dopping dan kusuruh anak kakakku untuk meminumnya karena sebentar lagi aku akan menerobos lubang perawannya yang sempit itu.
Nikmatnya Ngentot Gadis Perawan Anak Kakakku
Tidak berapa lama kulihat tenaga Via telah kembali.aku bicara padanya sambil membujuk Via
"Tadi Via sudah mencapai puncak pertama dan sekarang oom akan buat Via mencapai puncak kedua yang lebih nikmat. Via ingin mencapainya lagi kan..?". Bujukku.
"Iya Oom, mau dong oom,,,,!". Jawabnya.
"Kali ini bukan puncak Via saja,tapi juga puncak Oom, ini adalah finalnya". Kataku menjelaskan.
Via hanya mengernyitkan dahinya karena tidak paham maksudku.
"Oom akan memasukan titit Oom ke lubang memek kamu, Oom jamin kamu akan merasakan sesuatu yang lebih enak lagi dibandingkan yang tadi". Kataku menjelaskan lagi.
"Ooh,,,, gitu ya, tapi.. Oom.. apa titit Oom bisa masuk? Lubang memek Dea kan sempit begini sedangkan tititnya Oom.. gede banget!?". Kata Via sambil membuka vaginanya.
"Masukinnya pelan-pelan, ntar pasti bisa masuk kok.. cobain aja dulu ya..?". Pontaku lagi.
"Iya Oom,,,,". Jawabnya
lalu Via mengangkangkan kakinya selebar-lebarnya dan aku mulai mengarahkan kepala penisku ke lubang vaginanya yang masih super sempit itu tapi beberapa kali gagal, namun akhirnya berhasil juga kepala peniski masuk lubang vaginanya, dengan perlahan aku menekannya hingga sebagian batangnya ikut masuk. Tubuhnya menggeliat menahan benda tumpul menerobos lubang vaginanya yang sempit, aku mendiamkannya sesaat agar lubang vaginanya terbiasa dengan penisku lalu aku mulai menggoyang pantatku perlahan membuat penisku keluar masuk di vagina sempit Via, saat memompa vaginanya terasa seperti ada yang menggigit dan menyedot penisku dengan sangat kuat. Via menggeliat menahan sakit vaginanya di hujam untuk pertama kali tapi karena efek dari obat dopping itu tadi adalah untuk sedikit meredam rasa perih membuat Via mulai bisa menikmatinya. Setelah kurasa Via sudah siap aku pun menekan kuat-kuat penisku dan Blusss,,,,, penisku masuk semua di dalam vagina anak kakakku. Via menjerit cukup keras,
"Ooommm,,,,,,,,, sakiiit,,,,,,,,,,". Teriak Via.
"Tahan sayang, setelah ini kamu pasti minta lagi nanti". Jawabku.
Via menuruti perkataanku dan aku mulai menarik batang penisku. Karena sangat sempitnya membuat bibir kemaluan Via ikut menggembung karena tertarik. Ku tekan dan ku tarik lagi perlahan tetapi pasti. Beberapa waktu kemudian Via pun sepertinya sudah merasakan enak. Setelah cairan kenikmatan Via yang ada di lubang perawannya semakin membanjir, maka lubang kenikmatan itu sudah sedikit merekah dan aku mulai menghujam vagina anak kakakku lebih cepat. Ahhh.. inikah kemaluan perawan gadis imut? Rasanya enak sekali ternyata dan hisapannya memang tiada duanya. Fikirku dalam hati.
Peluh mulai mencair dan membasahi tubuhku, kulihat juga keringat Via juga sudah sedemikian banyaknya. Sambil kuterus hujam vagina anak kakakku, puting susunya kumainkan, kupelintir-pelintir dengan gemas membuat Via menggeliat dan mendesah,
"ahh........oomm.......ohh........"
"shhh........sakit.........oomm........"
"ohh........geli........memekku........"
"hmmm.........enak........ahhh.........."
rancau Via yang pertama kali di entot. Mungkin karena pertama kalinya vagina Via di hujam penis, aku merasakan dia sudah klimaks beberapa kali, sebab aku merasa kepala batang kemaluanku seperti tersiram oleh cairan hangat beberapa kali dari dalam lubang kenikmatannya.
Setelah Via bisa menikmati penisku di dalam vaginanya, aku mengajak Via ganti posisi. Jika tadi aku yang di atas dan Via yang di bawah, sekarang aku yang di bawah dan Via yang di atas. Setelah membersihkan darah perawan Via di penisku dan kembali kedalam vaginanya, kulihat Via mulai bergoyang naik turun, awalnya dia hanya perlahan tapi makin lama Via seperti kesetanan, bagaikan cowboy menunggang kuda dia makin liar bergoyang membuat penisku keluar masuk di lubang kenikmatan anak kakakku.
"ahh.........terus........Via........"
"shhh........pintar........sekali......."
"ohh........kamu........sayang......."
"hmmm........nikmat........ahhh........"
desahku merasakan goyangan liar anak kakakku. Sekian lama waktu berlalu dan keringat membasahi tubuh kami tapi Via bersemangat sekali walau sudah orgasme berkali-kali.
aku merasa tidak bisa bertahan lagi dan kami kembali posisi semula yaitu aku di atas dan Via di bawah, kupercepat lagi hujamanku sambil ku peluk erat tubuh kecil anak kakakku dalam dekapanku, kubenamkan seluruh batang penisku saat tubuhku mulai mengejang hebat dan Croot........Croott.........Crrooott........ maniku keluar berkali-kali dan kuat sekali menyemprot lubang rahim anak kakakku yang baru berusia 12 tahun. Setelah orgasmeku selesai aku bangun dan ku lihat Via sudah merasakan kelelahan yang amat sangat. Ku cabut penisku yang mulai lemas dari lubang vaginanya, Via kubiarkan terbaring di sofa sambil menahan sakit di perut dan vaginanya, namun wajahnya terlihat bahagia,
"Oomm,,,,! Kencing oomm hangat dan enak sekali rasanya memekku di kencingi sama oomm". Kata Via.
"Sudah ku bilang enak kan!",kataku.
"Iya oomm,tapi sekarang sakit perutku karena titit oom yang panjang itu tadi terasa sampai di perutku". Jawab Via polos.
"Karena pertama kali memang begitu tapi kalau sudah biasa kamu pasti kayak mamamu".kataku lagi.
"Minta terus,,,,,,!hihihi.......!". Jawab Via sambil terkekeh.
Tidak lama terdiam ternyata Via lsudah tertidur pulas, aku bersihkan lubang vaginanya dari cairan spermaku yang perlahan merembes keluar, ku ganti seragam Via dengan pakaian yang ku ambil dari lemarinya lalu ku gendong gadis kecil anak kakakku yang habis ku entot itu ke kamarnya, ku rebahkan tubuh mungil yang terkulai lelah dan sedang tertidur di tempat tidurnya sendiri, kemudian kucium keningnya.
"Terima kasih sayang atas kenikmatannya tadi". Kataku berbisik.
ternyata Via terbangun mendengar bisikkanku dan menjawabnya,
"Besok kita olahraga kayak tadi ya oom,,,!". Pintanya polos.
"Tentu saja Via sayang". Jawabku.
Sore pun datang, kakakku dan kakak iparku pulang, dia melihat Via tertidur pulas di kamar dan membiarkannya sampai Via bangun sendiri.Keesokan harinya Via mengeluh karena masih merasa perih di vaginanya, untungnya mas Aldo dan mbak Revi tidak tahu.
Baca juga :Pengobatan terapi pasienku
Sejak hari itu selama belum mendapat kerja hampir tiap hari aku menghujam vagina anak kakakku, agar tidak hamil ku belikan dia obat penggugur kandungan. Via sangat senang bisa melakukan olahraga kenikmatan tiap hari denganku dan tentu saja tanpa sepengetahuan mas Aldi dan mbak Revi. Akhirnya aku dapat pekerjaan dan seperti kataku, aku pun tinggal di rumah kost. Via sering datang untuk berolahraga kenikmatan bersamaku hingga saat usia 16 tahun dia mulai tahu apa yang sebenarnya kita lakukan dan mulai menjauhiku, mungkin karena malu. Tapi aku senang karena bisa mendapatkan keperawanannya bahkan aku juga bisa menganal duburnya sejak usia Via masih 13 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar