Namaku adalah Rina,usiaku 18 tahun,aku berhenti sekolah dan bekerja sebagai pembantu di rumah bu Winda untuk membantu keuang keluargaku yang masih menyekolahkan 2 adikku,bu Winda berusia 25 tahunan,dia sangat cantik dan juga memiliki tubuh yang indah,dia tinggal sendiri di rumah bersamaku yang menjadi pembantunya.Sejak aku menjadi pembantunya bu Winda seperti memanjakanku,kadang saat dia tidak bekerja dia membantuku membersihkan rumah atau pun memasak bersamaku,dia membelikanku pakaian dan juga make up walau aku pembantunya,tapi suatu malam bu Winda merenggut keperawananku dan menjadikanku lesbian.
Namaku adalah Rina,usiaku 18 tahun,aku berhenti sekolah dan bekerja sebagai pembantu di rumah bu Winda untuk membantu keuang keluargaku yang masih menyekolahkan 2 adikku,bu Winda berusia 25 tahunan,dia sangat cantik dan juga memiliki tubuh yang indah,dia tinggal sendiri di rumah bersamaku yang menjadi pembantunya.Sejak aku menjadi pembantunya bu Winda seperti memanjakanku,kadang saat dia tidak bekerja dia membantuku membersihkan rumah atau pun memasak bersamaku,dia membelikanku pakaian dan juga make up walau aku pembantunya,tapi suatu malam bu Winda merenggut keperawananku dan menjadikanku lesbian.
Malam itu sepulang kerja bu Winda memberiku baju yang masih berada di dalam tas,dia ingin aku memakainya saat makan malam,yang membuatku terkejut adalah aku tidak boleh menggunakan pakaian lain selain yan dia berikan itu(termasuk tidak boleh memakai pakaian dalam),jika tidak aku akan di pecat malam itu juga.Saat ku buka di kamar pakaian itu sangat indah tapi saat ku pakai,aku merasa seperti telanjang karena pakaian itu ternyata gaun yang tranparan,aku bisa melihat susuku yang besar dan pentil coklat di ujungnya serta vaginaku yang tembem dan bersih tak berbulu.Dengan malu aku datang ke ruang makan bersama bu Winda,ku lihat wajah bu Winda terlihat senang dan juga sange melihat tubuhku yang seperti bugil,
Bu Winda :"kamu cantik sekali Rina".
Rina :"tapi aku malu bu".
Bu Winda :"tidak usah malu,sekarang kita makan yuk".
aku pun menemani bu Winda makan.Setelah selesai dia memintaku mengunci pintu dan menemuinya di kamar,setelah mengunci pintu,aku pun ke kamar bu Winda,dia telah menungguku di ranjang,bu Winda menyuruhku berbaring bersamanya lalu memelukku sambil tangannya memegang susuku yang besar,aku hanya mengikuti perkataannya karena takut di pecat dan harus keluar malam itu juga jika tidak mematuhinya,
Bu Winda :"kamu sangat cantik Rina".
Rina :"ibu lebih cantik dariku".
Bu Winda :"temani aku malam ini ya?".
Rina :"iya bu".
sambil mengobrol tangan bu Winda tidak berhenti meremas-remas susu dengan lembut dan sesekali mencium pipiku,aku yang belum pernah di perlakukan seperti itu mulai terbawa dan menikmatinya.Sepertinya bu Winda tahu aku telah terbawa birahi,dia meraba perutku dan berhenti di vaginaku,entah kenapa aku membuka pahaku saat bu Winda menaikkan gaunku dan memainkan vaginaku,aku begitu menikmatinya saat jemari bu Winda menyentuh tubuhku,apalagi saat dia memainkan itil dan bibir vaginaku,bu Winda mulai menciumi leherku membuatku merasakan geli tapi juga nikmat hingga aku mulai mendesah,
"ah........geli.........oh........"
"shhh.........enak.........bu......."
"oh.........hmmm........ah........."
rancauku,tubuhku menggeliat saat kurasakan jari bu Winda masuk ke lubang vaginaku dan mulai keluar masuk di sana,dia begitu pintar mempermainkan tubuhku hingga tanpa ku sadari aku telah telanjang bulat,bu Winda bangun dan duduk di antara pahaku lalu tangan satunya meremas-remas susuku dan menjilati pentil coklatku hingga keras dan basah,aku memeluk bu Winda saat tubuhku mengejang hebat dan orgasme pertama kalinya.Saat aku telah sadar dari birahiku,aku melepas pelukanku,ku lihat bu Winda tersenyum melihatku saat wajahku memerah karena malu.Bu Winda bangun dan melumat jarinya sendiri yang basah oleh cairan kenikmatanku lalu melepas pakaiannya hingga bugil,tubuh bu Winda sangat indah,susunya besar dan masih kencang di hiasi pentil warna pink di ujungnya,vaginanya walau tidak tembem seperti punyaku tapi bersih tak ada jembutnya,dia kembali meremas-remas susuku dan melumat pentil coklatku lalu menyusuri leher dan menuju bibirku,bu Winda melumat bibirku dan memainkan lidahnya di mulutku,aku mencoba mengimbangi permainan bibir dan lidah bu Winda,
"hh.......shhh........hh........."
"shhh..........hh........hmmm......."
"hh.......hmmm.........hh........."
kurasakan desahan bu Winda di dalam mulutku,birahiku telah bangkit,aku mulai meremas-remas susu besar bu Winda seperti yang dia lakukan padaku,aku sempat mendengar laci berbunyi tapi bu Winda tidak membiarkanku melihatnya,dia terus melumat bibirku,bu Winda mulai turun menyusuri susuku dan menuju vagina tembemku,tubuhku kembali menggeliat saat bu Winda melumat bibir vagina dan lidahnya masuk ke lubang vaginaku,
"ah.........hmmm.........oh.........."
"shhh..........geli...........bu.........."
"oh..........bu...........Winda..........."
"hmmm.........enak..........ah..........."
rancauku.Bu Winda kembali naik dan melumat susu besarku,kurasakan ada benda tumpul yang mencoba masuk lubang vaginaku,aku mencoba mengelak tapi bu Winda memelukku erat hingga akhirnya benda itu masuk dan merobek selaput daraku,aku menjerit kesakitan tapi bu Winda tetap memelukku erat dan terus memancing birahiku,hanya butuh beberapa menit saja aku sudah di buai birahi lagi dan mulai menggoyang pantatku.Merasakan pantatku bergoyang bu Winda bangun dan melihat vaginaku,aku juga melihat vaginaku,ku lihat ada mainan karet yang keluar masuk di vaginaku dan vagina bu Winda,disana ku lihat darah keperawananku mengalir dan membasahi mainan itu.
Bu Winda melepas mainan itu dan membersihkannya dengan cd yang ada di dekatnya,ternyat itu penis mainan yang panjang dan memiliki dua kepala yang masuk di vaginaku dan vagina bu Winda,setelah bersih dia kembali memasukkan penis mainan itu ke lubang vaginanya baru ke lubang vaginaku,setelah masuk bu Winda mulai bergoyang membuat penis mainan itu keluar masuk di vagina kami,
"ah.........sakit..........oh..........."
"hmmm.........nikmat........sayang......"
"oh........terus..........kuat........."
"shhh..........ngentot........ah.........."
suara desahan kami bersahutan,bu Winda memelukku dan aku meluknya,tubuh kami menyatu dan susu besar kami beradu,keringat kami menetes membasahi ranjang,kami menggeliat penuh birahi saat penis mainan bu Winda di nyalakan hingga kurasakan kepalanya berputar-putar di dalam vaginaku,15 menit penis mainan itu memompa dan berputar-putar di dalam vagina kami hingga tubuh kami mengejang bersamaan dan orgasme hebat bersama,setelah orgasme bu Winda melepas penis mainannya dar vagina kami dan dia rebah di sampingku,dia memelukku erat dan bicara padaku,
Bu Winda :"kamu masih perawan ya?".
Rina :"iya bu,ini pertama kalinya aku di sentuh orang lain dalam keadaan bugil".
Bu Winda :"mulai malam ini aku akan sering menyentuhmu".
Rina :"tapi.........".
Bu Winda :"aku akan naikkan gajimu,tapi kamu harus melakukan yang ku katakan".
aku terdiam sambil memegang perutku yang sakit habis di tusuk penis mainan bu Winda,
Bu Winda :"sekarang kamu pakai ini".
dia mengambil penis mainan yang lebih besar dari tadi dan mengikatnya di pangkal pahaku,bu Winda nungging dan menyuruhku bangun lalu mengarahkan penis mainan yang ku pakai ke lubang vaginanya dari belakang dan menyuruhku memompa vaginanya dengan penis mainan itu hingga dia puas.Malam itu aku dan bu Winda tidak tidur karena bu Winda selalu memancing birahiku dan kami pun bertempur dengan penis mainan bu Winda sampai pagi.
Sejak malam itu bu Winda makin sayang padaku,dia memberiku gaji besar untuk ku kirim ke orang tuaku,sedang kebutuhanku di tanggung semua oleh bu Winda,sebagai balasannya aku harus siap telanjang bulat bersama bu Winda dan beberapa teman lesbiannya di manapun di sudut rumah bu Winda,bu Winda juga berhasil menganakku dengan penis mainannya sebelum teman-temannya menganalku,sekarang aku menjadi pembatu bu Winda dan juga pelampiasan seksual lesbiannya dan juga teman-teman bu Winda.