Sekarang aku tidak bisa pergi kemana-mana setelah pulang sekolah karena ada tante Meri di rumah,tante Meri adalah saudara ibu yang sedang hamil 3 bulan,dia tinggal bersama kami karena suaminya sedang mengerjakan proyek di luar kota,di rumah aku harus menjaga tante Meri saat ortu sedang kerja,hal yang membuatku tidak tega meninggalkan tante Meri adalah saat dia tidur,karena saat tidur tante Meri sering telanjang bulat dan aku bisa melihat dan meraba tubuhnya sesuka hati,aku yang baru kelas 3 SMP sangat senang saat aku bisa meremas susu besar tante Meri dan memainkan pentilnya,kadang aku juga mengocok vaginanya yang di hiasi jembut lebat dengan dua jariku seperti di video yang ku tonton di hp teman,karena dia tidak merasakan sentuhan atau mendengar saat tidur,seperti mati rasa membuatku bebas melakukannya.
Siang itu ada tamu yang wajahnya mirip dengan tante Meri,namanya tante Widia,setelah ku tanya ternyata dia saudara kembar tante Meri yang selama ini bekerja sebagai TKW,makanya aku tidak tahu,seperti biasa jam tidur tante Meri tiba dan tante Widia ikut menemani,aku sempat mengintip mereka tidur dan kulihat tante Widia juga telanjang bulat saat tidur,dengan pelan aku masuk kamar dan duduk di ranjang sebelah tante Meri,aku mulai meraba tubuh mulus tanteku yang hamil ini hingga burungku bangun,setelah bangun tangan tante Meri ku arahkan agar menggenggam burungku yang tegang dan kubuat tangannya mengocok burungku seperti biasa,tapi baru sebentar saja mengocok tangan tante Meri menggenggam erat burungku hingga aku terasa lemas dan sakit pada burungku,tiba-tiba tante Widia bangun dan menangkapku,aku yang kesakitan karena burungku di remas tidak bisa lari,tante Meri bangun dan tante Widia membaringkanku di ranjang tanpa melepas burungku dari tangan tante Meri,sekarang aku berbaring di antara dua tanteku yang telanjang bulat,
Tante Meri :"wid,dia ini keponakan yang nakal,suka menggerayangiku saat aku tidur".
Tante Widia :"yang benar mbak?".
Tante Meri :"iya,bahkan vaginaku di kocok sama dia".
Tante Widia :"kita apakan dia sekarang?".
Tante Meri :"kita peras saja dia!".
tanpa berkata lagi tante Widia mengambil alih burungku dan mengocoknya,bibir manisnya dengan buas melumat kepala burungku dan lidahnya menjilati batangku hingga tegang sempurna dan basah,aku menggeliat merasakan permainan tangan dan bibir tante Widia,
"ah.......geli.........oh........."
"shhh........enak.........tante.........."
"oh........sakit.........geli........."
"hmmm.........kencing.........ah........."
rancauku,aku tak bisa menahan kencingku dan aku kencing di mulut tante Widia,dia menelan kencingku sampai habis tak tersisa dan aku merasakan nikmat saat kencing tadi,
Tante Widia :"sudah keluar mbak".
Tante Meri :"kamu cepat sekali?".
Aku :"aku belum pernah kayak gini tante,ini pertama kalinya burungku di pegang wanita,apalagi di cium kayak tadi,makanya aku kencing cepat dan rasanya enak sekali".
Tante Widia :"beruntung aku mbak,dapat pejuh perjaka".
Tante Meri :"kita peras lagi".
tante Widia kembali melumat dan menjilati burungku yang telah lemas sampai tegang lagi,lalu tante Meri duduj diatas burungku yang tegang dan tante Widia mengarahkan burungku ke lubang vagina kakak kembarnya hingga masuk,tante Meri yang merasakan burungku di telan vagina lalu bergoyang naik turun hingga burungku keluar masuk lubang vaginanya,
"ah...........hmmm.......oh........."
"shhh.......enak........tante........"
"oh.........shhh........ah........."
desahku merasakan goyangan tante Meri,kulihat tante widia dan tante Meri saling melumat bibir dan beradu lidah,tangan tante Meri meremas-remas susu adik kembarnya dan begitu pula sebaliknya,ku lihat vagina tante Widia yang tembem dantak berbulu terbuka di sampingku aku meraihnya dan ku kocok dengan dua jariku,dua tanteku yang cantik sekarang menggeliat dan bergoyang liar menikmati burung dan jariku,
"ah.........pintar........oh........."
"shhh.........ngentot.......ah........."
"oh.......nikmat........hmmm........."
rancau dua tenteku ini,tante Meri melepas burungku dan bergantian dengan adik kembarnya,tante Widia begitu liar menggoyang pantatnya hingga kadang aku merasa sakit karena goyangannya,tante Meri mengarahkan susu besarnya ke mulutku dan aku melumatnya lalu ku jilati hingga basah,aku yang baru kelas 3 SMP di paksa melayani du tanteku yang binal dan haus kenikmatan,untungnya aku dan beberapa temanku pernah menggunakan minyak pembesar pe**s,makanya mereka suka dengan burungku yang jadi besar dan panjang walau masih SMP,membuat mereka bergoyang liar menikmati burungku keluar masuk di dalam lubang vagina mereka,
"ah.........shhh.........oh.........."
"hmmm........nikmat..........ah......."
"oh........besar.........panjang........"
"hmmm.........ngentot.........ah..........."
rancau dua tanteku yang binal,tante Widia melepas burungku dan ku lihat dia mengarahkan ke lubang pantatnya hingga masuk lalu bergoyang sambil mengocook vaginanya sendiri,aku menggeliat merasakan jepitan duburnya yang lebih sempit dari vaginanya,sementara tante Meri tersenyum melihatku menggeliat karena adik kembarnya,
"ah..........tante.........oh........."
"hmmm.......enak.........sempit........"
"oh.......pelan........tante.........."
"shhh.........aku.......ah........."
rancauku tidak tahan merasakan jepitan dubur tante Widia dan aku orgasme lagi,kali ini di dalam dubur tante Widia dan dia juga orgasme.Setelah tante Widia rebah di sampingku tante Meri kembali membangunkan burungku,setelah bangun dia menyuruhku memompa vaginanya dari belakang,aku bangun dan memompa vagina tante Meri yang nungging di depanku,kali ini aku juga memompa dubur tante Meri membuat pantan tante Meri bergoyang liar menikmati burungku keluar masuk di lubang vagina dan duburnya bergantian,
"ah.........hmmm.........oh........."
"shhh........pintar.........terus........"
"oh........ngentot........tante........"
"hmmm..........nikmat..........ah........."
rancau tante Meri,20 menitan aku memompa vagina dan dubur tante Meri bergantian hingga aku tidak tahan lagi dan crot..........croot..........crooott.......... aku orgasme ketiga kalinya di dalam vagina tante Meri dan dia juga orgasme.Aku lemas dan rebah di samping tante Widia yang telah tidur dan tante Meri rebah di sampingku,karena kecapekan aku pun tidur cepat sekali,saat tidur aku merasakan burungku di oral hingga aku terbangu dan ternyata tante Widia telah bangun dan ngentot lagi denganku.Hari ini setelah pulang sekolah dan sebelum orang tuaku pulang kerja,aku paksa melayani dua tanteku yang binal hingga spermaku di peras empat kali,aku tidak tahu seberapa banyak spermaku yang terakhir karena aku pingsan di buatnya.
Sekitar pukul tujuh malam terbangun dan ku lihat sekeliling,aku telah berada di kamarku dan memakai pakainku lagi,aku pun langsung mandi dan menuju dapur untuk makan,kulihat ortu sedang bercanda dengan tante Meri dan tante Widia,tidak lama aku makan ku dengar tante Widia pamit pulang,setelah makan aku kembali tidur karena tubuhku masih terasa lemas.Sejak hari itu setiap hari setelah pulang sekolah tante Meri pasti memeras spermaku walau hanya sekali,tapi saat tante Widia datang aku pasti di peras hingga tiga sampai empat kali.Setelah suami tante Meri pulang dan mereka kembali kerumahnya aku mulai tenang tapi baru 2 minggu burungku istirahat,tante Widia yang berganti menginap dirumahku karena dia hamil dua bulan dan suaminya kembali jadi TKI,aku di minta menjaganya sampai suaminya pulang,karena aku penah menjaga kakak kembarnya dengan baik,makanya suami tante percaya padaku,sebagai gantinya suami tante Widia membelikanku laptop dan membiayai sekolahku,sebenarnya aku menolak tapi ortu memaksaku karena sekolahku di biayai.Setelah seminggu tante Widia di rumahku dan tiap hari memeras spermaku,dia pun cerita kalau anak yang di kandungnya adalah anakku dari hubungan kita saat ngentot bersama tante Meri.Aku sangat kaget dan bingung,aku senang karena akan jadi ayah,tapi juga sedih karena aku masih sekolah dan anakku di kandung oleh tanteku sendiri.