Sejak 5 tahun lalu saat aku masuk smp aku berteman dengan Andi sangat baik bahkan aku di sambut baik saat bermain kerumah mereka,orang tua Andi yaitu pak Heri dan bu Indri juga adiknya Febi yang masih smp ramah padaku,aku sering menginap dirumah Andi dan begitu pula sebaliknya,sampai sekarang kami duduk di bangku sma pun masih bersama.Aku lebih sering bermain atau pun menginap dirumah Andi karena memang ada sebuah tujuan lain yang ku sembunyikan dari Andi sejak kami kelas 2 smp sampai sekarang.
Suatu hari saat bermain kerumah Andi,dia memintaku menginap dirumahnya untuk menemani ibunya sedang Andi dan Febi menginap dirumah sakit menjaga ayahnya yang sakit parah,sebenarnya sakit ayahnya sudah lama tapi karena makin parah harus menginap dirumah sakit.Pukul 6 petang aku,Andi dan Febi ke rumah sakit menjenguk pak Heri dan pukul 8 malam aku pulang bersama bu Indri kerumahnya,saat pulang mungkin karena lelah dan sedih bu Indri memelukku erat dari belakang membuat susunya menempel di punggungku,memberi sensasi lain yang membuat burungku berdiri,sampai dirumah aku membantu bu Indri membersihkan peralatan makan yang dia bawa tadi siang,saat duduk di kursi kecil untuk mencuci peralatan makan aku melihat cd putih yang di pakai bu Indri yang memperlihatkan jembutnya yang lebat dari balik cd nya.Setelah selesai bu Indri mandi dan aku menonton tv,saat keluar kamar mandi dan melewati tempatku nonton tv dia membawa teh hangat untukku dan ketika berjalan menuju arahku sambil membawa minuman itu handuknya lepas sekitar 4 meter dariku hingga aku melihat bu Indri telanjang bulat di depanku,dia berjalan telanjang ke arahku dan meletakkan teh hangat di depan ku lalu balik mengambil handuknya dan pergi kekamar.
Jam dinding menunjukkan pukul 12 lewat tapi aku tidak bisa tidur dan dalam remang lampu yang redup(lampu utama telah ku matikan dan tinggal cahaya tv) aku membayangkan tubuh telanjang bu Tias tadi,buah dadanya yang besar dihiasi pentil hitam walau mulai kendor tapi masih terlihar ranum dan menggairahkan saat bergoyang bebas menghampiriku,jembut hitam lebat di pangkal pahanya membuat burungku tak bisa tidur lagi.Aku yang masih berbaring di sofa pura-pura tidur saat melihat pintu kamar bu Indri terbuka,aku mengintip bu Indri dari remang lampu dan melihatnya datang menghampiriku,dia dudu di sofa tempatku berbaring dan tangannya membuka celanaku dan setelah burungku yang tegang sejak tadi langsung di kulum dan hisapnya,aku yang tidak tahan lagi merasakan nikmat membuka mata dan mendesah
"ah.......shh......oh......."
"hmm.......oh........shh......"
melihatku bangun bu Indri malah bangun dan menarik celanaku sampai lepas lalu melepas gaun tidurnya hingga telanjang bulat,aku terdiam melihat tubuh bugilnya sekali lagi.Bu Indri naik di sofa dan duduk tepat diatas burungku dan mengarahkannya masuk kelubang vaginanya yang dihiasi jembut lebat,setelah masuk dia menggoyang pantat bahenolnya naik turun membuat burungku keluar masuk dalam lubang vaginanya.
"ah.......hmm......oh......."
"shh.......ngentot........ibu......"
"oh.....puaskan........aku........"
"hmm.......ah.........."
rancau bu Indri.Tanganku meraih susu besarnya yang bergoyang dan meremas-remasnya dengan gemas lalu memainkan pentil hitamnya yang mengeras,bu Indri menarikku bangun lalu kami berpindah posisi,sekarang bu Indri berbaring dan aku memompa vagina,pantatnya bergoyang menikmati hujaman burungku dan bibirnya mendesah nikmat
"ah.......shh.......oh......."
"hmm......nikmat........ah....."
"shh......terus.........nak........."
"oh......ngentot.......ibu.......ah......."
tanganku meremas susu besarnya dan melumat pentil hitam sebesar kelereng dan menjilatinya penuh birahi,bu Indri memelukku erat dan terus menggeliat merasakan hujaman burungku,tubuhnya bergetar dan mengejang hebat,vaginanya berdenyut dan menghisap burungku hingga crot......croot........croot........ air maniku tumpah di dalam lubang rahimnya di iringi cairan hangat yang keluar deras membasahi burungki dari vaginanya,kami mencapai puncak kenikmatan bersama.Setelah istirahat sebentar bu Indri kembali mengoral burungku hingga tegang lagi dan kami pun meraih kenikmatan bersama lagi,malam itu aku dan bu Indri tidak tidur dan terus ngentot sampai pagi,aku yang kelelahan melayani birahinya di bangkitkan lagi dengan obat kuat pemberiannya.
Sejak malam itu saat aku menemani bu Indri dirumah dia selalu mengajakku ngentot,bu Indri cerita kalau sejak suaminya mulai sakit-sakitan 1 tahun yang lalu dia tidak pernah ngentot dan mendapat kepuasan lagi dari suaminya seperti yang dia inginkan.4 tahun sudah aku memuaskan bu Indri,begitu juga bu Indri yang selalu puas mengikuti permainanku tanpa ada orang yang tahu,bu Indri makin puas saat burungku bertambah besar dan panjang mengikuti bertambahnya usiaku dan dia makin pasrah saat bibir dan vagina serta duburnya ku masuki burungku.
Ibumu adalah temanku bercinta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar