Menurut kisah dalam kitab babat tanah jawa yang di tulis diatas batu prasasti yang belum ditemukan keberadaannya dan ditulis pada tahun yang belum ditentukan oleh seorang pecinta seks yang belum diketahui nama dan tanggal lahirnya, mengisahkan cerita tentang sebuah pengorbanan untuk menyelamatkan seorang bidadari dan menjadi awal hubungam intim.Silahkan di baca secara seksama dan berilah komentar kalian,karena komentar kalian menjadi penentu bagi generasi setelah kalian.
Jaman dahulu kala ada seorang pangeran gundul yang gagah perkasa bernama pangeran Supeli,sang pangeran selalu di kawal oleh dua pengawalnya yang kerdil dan bulat(gemuk) bernama Soekonthol bersaudara,sejak kecil hingga tumbuh besar pangeran supeli dan dua pengawal setianya selalu di kurung di dalam kamar dan tak pernah keluar sampai suatu hari saat dia dan dua pengawalnya di ijinkan keluar mereka mengembara disebuah hutan yang lebat.
Ketika mengembara mereka menemukan sebuah hutan lebat yang semua tumbuhannya berwana hitam,karena penasaran pengeran Supeli dan dua pengawalnya Soekonthol bersaudara menjelajahi hutan itu dengan seksama,setelah berhari-hari menjelajahi hutan akhirnya mereka sampai di sebuah goa ditengah hutan lebat itu,goa yang sempit yang di bagian atasnya terdapat sebuah tanda batu yang mencuat keluar,saat melihat tanda itu pangeran Supeli ingat tentang sebuah kutukan yang pernah diceritakan orang tuanya waktu kecil.
Menurut cerita di dalam goa itu ada seorang bidadari yang sangat cantik yang sedang dikutuk dan menunggu seorang pangeran untuk menyelamatkannya.Untuk masuk kedalam goa yang sempit itu harus memutar batu yang mecuat keluar diatas goa dengan kepala,karena dengan melakukan itu goa akan mengeluarkan cairan yang berlendir di bagian dinding goa yang akan digunakan untuk melumasi seluruh tubuh agar licin saat masuk.
Pangeran Supeli pun ingin menyelamatkan bidadari yang dikutuk itu,dia mengeluarkan jurus andalannya yaitu menjadi besar dan panjang agar bisa memutar batu yang mencuat itu dengan kepalanya yang kuat,setelah lama dia memutar batu itu akhirnya cairan pun keluar membuat pangeran Supeli bersemangat menyelamatkan bidadari yang ada di dalam goa itu,karena sempit pangeran Supeli memerintahkan kedua pengawalnya Soekonthol bersaudara untuk memegang kaki pangeran dan mendorongnya masuk sebab pangeran Supeli akan menggunakan kepalanya yang kokoh untuk masuk lebih dulu.
Pangeran :"pengawalku peganglah kakiku dan dorong aku masuk kedalam goa itu".
Pengawal :"baik pangeran".
Pangeran :"saat aku terhisap kedalam maka tariklah aku".
Pengawal :"hamba menjalankan perintah pangeran".
Setelah semua persiapan sudah selesai akhirnya sang pangeran pun masuk menggunakan kepalanya yang kokoh,setiap seluruh tubuhnya masuk dan hampir menggapai bidadari di dalamnya pangeran terhisap kuat dan pengawalnya Soekonthol bersaudara menariknya,saat masuk kedalam goa itu pangeran Supeli merasakan dinding goa yang berlendir itu terasa memijat kuat seluruh tubuhnya,tapi pangeran Supeli tidak putus asa dan terus mencoba.Karena tenaga dalam pangeran Supeli hampir habis,dia pun memberi perintah lagi pada pengawalnya.
Pangeran :"aku hampir meraih bidadari itu tapi jika terus begini aku pasti tak mampu menyelamatkan bidadari itu".
Pengawal :"apa yang harus hamba lakukan gusti?".
Pangeran :"tarik dan doronglah aku makin cepat untuk mengelabuhi kekuatan goa yang menghisapku".
Pengawal :"baik gusti pangeran".
kembali Soekonthol bersaudara memegang kaki pangeran Supeli dan mendorongnya masuk lalu saat seluruh tubuh pangeran masuk dan terhisap mereka menariknya lagi,mereka melakukan itu semakin lama semakin cepat membuat pangeran Supeli pusing dan dua pengawalnya Soekonthol bersaudara kelelahan hingga saat seluruh tubuh pangeran Supeli masuk semua dan dihisap oleh kekuatan di dalam goa itu Soekonthol bersaudara tidak kuat lagi untuk menarik tubuh pangeran Supeli hingga akhirnya pangeran Supeli muntah di dalam goa itu berkali-kali membuat kekuatannya habis dan tubuhnya lemas,setelah pengawalnya Soekonthol bersaudar mengumpulkan tenaga akhirnya mereka menarik pangeran Supeli keluar goa dalam keadaan lemas dan basah kuyup oleh cairan yang lengket dan terasa hangat membasahi seluruh tubuhnya.Pangeran Supeli berjanji akan tetap menyelamatkan bidadari itu jika tenaganya pulih lagi dan pengawalnya Soekonthol bersaudara selalu setia membantu pangeran.Sementara itu sang bidadari mengumpulkan muntahan pangeran Supeli dan dengan kekuatannya menjadikan muntahan itu menjadi makluk besar,sekitar sembilan bulan sepuluh hari bidadari mengumpulkan semua muntahan sang pangeran Supeli dan setelah di rasa makluk itu siap membantunya keluar,bidadari itu mendorongnya keluar tetapi saat makluk itu telah keluar sang bidadari kembali terhisap masuk dan tidak bisa keluar.
Sejak hari itu sampai sekarang seluruh keturunan pengawal Soekonthol bersaudara tetap setia membantu keturunan pengeran Supeli untuk menyelamatkan bidadari di dalam goa itu.
Para pemain :
Pangeran Supeli :Burung lelaki
Soekonthol beraudara :Dua telur lelaki
Bidadari :Klirotis
Catatan :
Ini adalah cerita fiktif.
Jika ada kesamaan nama dan cerita tolong diperiksa lagi,mungkin saja bentuk dan ukurannya berbeda.
TERIMA KASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar