Petualangan liarku bersama pacar temanku


Petualangan liarku bersama pacar temanku

loading...


 Terlihat langit sore begitu indah, cahaya jingga menebar pesona menyambut datangnya sang malam, sayup-sayup terdengar suara kicauan burung yang bernyanyi riang, aku berdiri di tepi jalan menatap mentari yang hampir sirna, sungguh indah dan tenang, terlihat sosok wanita cantik menghampiriku dan setelah dekat ternyata dia adalah Annisa pacar temanku, dia sangat cantik dan juga seksi, wanita yang akrab di panggil Nisa ini selalu membuat fikiranku nggak karuan, bayangkan saja,,,,! Selain wajahnya cantik dia memiliki body yang seksi dan selalu di balut kain ketat apalagi baju yang di pakainya pasti selalu memiliki kerah lebar hingga buah dadanya terlihat berhimpitan di apit breast houlder yang tidak muat menopangnya, celana jeans yang ketat atau pun rok mini yang di pakainya membuatku selalu penasaran dengan apa yang di sebunyikan di pangkal pahanya,

Nisa :"Sore kak,,,,! Dafa main kesini nggak?".

Riko :"Nggak ada Nis, tadi sih dia bilang padaku di suruh mengantar bibinya pulang, memang ada apa?".

sampai lupa aku, namaku Riko dan usiaku 20 tahun sedang Nisa berusia 18 tahun. Aku akrab dengannya karena aku selalu jadi tumbal obat nyamuk untuk mereka.

Nisa :"Kenapa sih dia bohong terus!".

saat mengucapkan itu kulihat Nisa menghentakkan kakinya karena marah sampai buah dadanya bergoyang-goyang dengan indah,

Riko :"Bohong kenapa?".

Nisa :"Tadi kan kami janjian ketemu, aku dah nungguin lama sekali tapi nggak datang".

Riko :"Mungkin dia lagi berusaha nemuin kamu Nis tapi karena lagi ngantar bibinya makanya dia telat".

Nisa :"Kamu selalu saja belain dia".

Riko :"Terus aku harus gimana?".

Nisa :"Pokoknya kamu harus temenin saya nonton gantiin Dafa".

Riko :"Baiklah,,,! Asal kamu jangan bawa-bawa aku bila marah sama Dafa".

aku pun jalan berdua dengan Nisa menuju bioskop. Sesampainya di sana aku membeli tiket dan ternyata kami dapat kursi tepat di pojong paling belakang, saat itu tayang perdana film horor buatan holliwood, aku lupa judulnya. Saat nonton Nisa yang kadang ketakutan sering memelukku dan kurasakan buah dadanya menekan lenganku, hal yang tidak kuduga terjadi, mungkin karena Nisa begitu menghayati film sampai dia lupa denganku dan mungkin menganggapku Dafa pacarnya, tanganku di peluknya erat dan tertarik saat dia yang habis ketakutan kembali melihat filmnya,telapak tanganku tepat berada di pangkal pahanya. Saat itu Nisa sedang memakai rok mini kotak-kotak. Tanganku di apit dua pahanya yang mulus dan aku bisa merasakan bentuk vaginanya. Penisku menjadi tegang oleh perlakuan Nisa di tambah lagi di film itu ada beberapa adegan yang menantang birahi, ku raba-raba bibir vagina Nisa dari balik CD saat adegan yang penuh birahi sedang tayang membuat Nisa makin erat memeluk dan mengapit tanganku dengan pahanya, kulihat beberapa kali Nisa menggigit bibir bawahnya dan terasa CD yang di pakainya mulai basah di bagian depan.

Petualangan liarku bersama pacar temanku

  Setelah film selesai kami pun keluar dari gedung bioskop dan mencari makan, saat itu kulihat wajah Nisa terlihat malu,

Nisa :"Kak,,,! Jangan bilang Dafa ya soal yang tadi!?".

Riko :"Soal apa?".

Nisa :"Ihh,,,kakak pura-pura lagi habis dapat enak".

aku mulai berani mencandai Nisa dengan candaan yang agak ngeres.

Riko :"Oh,,,, yang sampai basah tadi ya!hehehr,,,,,!".

Nisa :"Jangan keras-keras, nanti ada yang dengar".

Riko :"Kan kamu tadi yang enak Nis! Bukan aku".

wajahnya makin merah dan aku mencoba menenangkannya sambil ku pegang pahanya,

Riko :"Maaf,,,,! Aku hanya bercanda Nis".

karena waktu di jam tanganku telah menunjukkan pukul 9 malam akhirnya kami pun pulang. Malam itu aku tak dapat tidur memikirkan kejadian tadi, penisku tak mau kompromi dan terus saja tegang,akhirnya aku pun menuntaskannya di kamar mandi barulah bisa tidur.
   Aku pergi ke toko di perempatan jalan untuk membeli rokok, disana aku bertemu dengan Nisa dan dia menghampiriku,

Nisa :"Kak temani aku ya! Orang tuaku sedang pergi kerumah nenek".

Riko :"Kan ada Dafa".

Nisa :"Dia nggak bisa datang kak, katanya dia di rumah bibinya".

Riko :"Pantas saja dari tadi dia nggak nongol".

tanganku di raih Nisa dan menarikku dengan paksa menuju rumahnya. Sampai dirumah Nisa aku sempat kagum ketika masuk ruang tamu. Ini pertama kalinya aku masuk kerumah Nisa,walau jarak rumah kami hanya beda 1 blok tapi aku belum pernah datang kerumah Nisa sebelumnya,maklum Nisa adalah anak konglomerat yang memiliki segalanya dan juga orang tua Nisa adalah salah satu orang terpandang di daerah kami.

Nisa :"Kok bengong! Ayo,,,,,!".

dia kembali menarikku menuju lantai dua, sampai disana aku duduk di sofa yang empuk dan melihat Nisa membuka kulkas yang ada tidak jauh dari kami, penisku mulai tegang saat melihat Nisa yang nungging lagi memilih minuman dan juga makanan ringan di dalam kulkas, rok mininya terangkat dan terlihat G-string merah muda menutupi gundukan indah yang terjepit pangkal pahanya, aku teringat lagi saat kami nonton bersama waktu itu membuat penisku makin tegang dan meronta di dalam celana, aku tidak tahan lagi dan mendekati Nisa dan ku keluarkan penisku yang tegang dari celanaku.

Riko :"Nis,,,!".

aku memanggilnya sambil penisku yang tegang ku gesek-gesek di gundukan memek tembemnya, Nisa yang kaget hampir masuk ke dalam kulkas, karena terhalang pintu kulkas bagian atas Nisa tidak bisa bangun, dia meraih benda yang menggesek-gesek bibir vaginanya, dia kembali kaget saat memegang penisku,

Nisa :"Jangan kak,,,,! Nanti Dafa marah jika tahu".

Riko :"Kan tadi kamu bilang dia masih di rumah bibinya".

Nisa :"Tapi kak,,,,,!".

belum selesai Nisa bicara aku telah berjongkok di belakangnya dan ku lumat bibir vaginanya dari balik G-string merah mudanya sambil ku remas-remas pantatnya, ku rasa Nisa melihat penisku yang tegang saat aku berjongkok. Aku menarik sampul G-string Nisa hingga lepas lalu ku lempar ke lantai, Nisa hanya diam tak bisa bergerak terhalang pintu kulkas, ku buka daging yang menyembul di vaginanya lalu dengan buas aku mulai melumat dan menghisap bibir vagina Nisa,

"ahh........jangan.......kak........"
"shhh........aku.......hmmm........."
"ohh........kakak........geli........"
"hmmm........enak.........ahhh......."

rancau Nisa. Tidak lama kurasakan penisku ada yang memegang dan ternyata Nisa yang melakukannya, dia telah terbuai birahi dan mulai mengocok penisku, ku masukkan jari tengahku ke lubang vaginanya dan ku colok-colok sambil ku remas pantatnya, sesekali ku tampar pantat bahenol Nisa. terasa tubuh Nisa mengejang, vaginanya menjepit jari tengahku dan memijatnya kuat hingga ku lihat cairan kenikmatannya meleleh dari dalam lubang vaginanya membasahi jariku dan menetes ke lantai. Tubuhnya mulai lemas lagi setelah orgasmenya selesai, aku bangun dan mengarahkan penisku ke lubang vaginanya tapi Nisa mendorongku mundur, dia telah keluar dari himpitan pintu kulkas dan langsung meraih penisku, tanpa ampun di melumat dan menghisap penisku, tangannya mengocok batangnya dengan lembut, aku merasakan nikmat penisku di oral Nisa.

Petualangan liarku bersama pacar temanku

   Puas mengulum penisku, Nisa bangun dan merangkulku dengan satu tangan dan tangan lain mengarahkan penisku hingga masuk kelubang vaginanya lalu dia minta padaku agar aku menggendongnya. Ku angkat kedua kaki Nisa dengan lenganku dan ku goyang tubuhnya naik turun membuat penisku keluar masuk di lubang vagina pacar temanku, sesekali Nisa melumat bibirku lalu mendesah,

"ahh........terus........ohh.........."
"shhh..........kuat.........Riko........."
"ohh.......lebih........cepat........"
"hmmm.........nikmat..........ahhh......."

rancau Nisa. Aku tidak menyangka ternyata Nisa sangat liar, aku belum pernah melakukan gaya seperti ini pada mantan-mantanku dulu. Sambil berdiri aku terus menghujam vagina pacar temanku yang liar,

Riko :"pindah ke anusmu Nis!".

tanpa menjawab Nisa meraih penisku dan di arahkan ke lubang anusnya hingga masuk lalu kembali ku goyang tubuh Nisa membuat penisku keluar masuk di lubang anusnya yang seret. Kurasa tanganku sudah capek mengayun pacar temanku naik turun, ku bawa Nisa ke sofa dan ku posisikan sedikit berbaring dengan kepala dan punggungnya di sandaran sofa sedang pinggangnya di sofa bawah, satu tanganku memegang sandaran sofa dan satunya lagi melepas kancing baju yang di pakai Nisa hingga lepas semua, aku kembali menghujam vagina Nisa lebih cepat sambil meremas-remas susu besarnya, tubuh Nisa yang melengkung di sofa membuat penisku makin dalam masuk ke dalam tubuh pacar temanku.Nisa mendesah liar merasakan penisku yang panjangnya 21 cm dan garis lingkarnya 5 cm menghujam vaginanya, kurasa jika bisa di lihat dari luar tubuh Nisa kemungkinan penisku menghujam vaginanya hingga hampir menembus dadanya karena tubuh Nisa yang membungkuk dan melengkung saat berbaring di sofa. Kakinya naik lurus di dadaku dan tangannya mencengkram erat sofa. Bergantian aku menghujam vagina dan dubur pacar temanku dengan penuh semangat menbuat Nisa makin liar mendesah,

"ahh.......pelan.......Riko..........."
"shhh........kont*l........kamu.........."
"ohh........panjang.........bangs*t......."
"hmmm.........fuck........ahhh.........."

rancau pacar temanku. Puas dengan posisi tadi aku ingin membalikkan tubuh Nisa agar bisa ku hujam dari belakang tapi Nisa bangun dan melucuti pakaianku hingga bugil lalu mendorongku ke sofa, dia naik ke atas tubuhku dan mengarahkan penisku ke lubang vaginanya hingga masuk, sambil bergoyang penuh birahi Nisa melucuti pakaiannya sendiri hingga ikut bugil bersamsku. Buah dadanya yang besar bergoyang indah dan langsung kuremas-remas dengan gemas, dia menghentak-hentakkan tubuhnya dengan keras hingga penisku terasa sakit dan ngilu di buatnya, dengan liar penisku keluar masuk di vagina dan kadang di dubur pacar temanku bergantian, aku belum pernah ngentot dengan cewek seliar ini sebelumnya, kadang dia menjambak rambutku, kadang sesekali menamparku seperti kesetanan, pantas saja Dafa sering menghindarinya pasti karena ini.

"ahh.........fuck my.......ohh........"
"shhh.........kont*l.........bangs*t........."
"ohh.........dasar........cowok........"
"hmmm....bangs*ttt......aarghh........."

rancaunya. Tubuhnya tiba-tiba tubuhnya mengejang dan bergetar hebat, vaginanya kuat memijat dan menghisap penisku sampai kurasakan cairan hangat membasahi penisku, pacar temanku telah orgasme kedua kalinya saat ngentot denganku.


    Saat tubuh Nisa mulai lemas aku berpindah posisi seperti keinginanku tadi, kubaringkan Nisa tengkurap di sofa dengan posisi nungging lalu aku naik kesofa dan langsung saja kuhujam dubur dan vaginanya bergantian, tangan pacar temanku mencengkram sofa menahan penisku keluar masuk di vagina dan duburnya berkali-kali dengan cepat. Keringat bercucuran di tubuh kami dengan derasnya, tubuh Nisa lemas dan terbaring di sofa saat kulepas pinggangnya, aku pun duduk di pahanya dan kembali ku hujam vagina dan duburnya, ku peluk erat pacar temanku dan tekan kuat penisku di dalam duburnya hingga Croot......Crroott.......Crrooottt......... kurasakan air maniku menyemprot dubur Nisa dengan kuat berkali-kali, aku telah orgasme menyetubuhi pacar temanku, tubuhku mulai lemas memeluk Nisa dan dia terbaring diam di bawahku. Setelah kurasa penisku lemas aku bangun dan mencabut penisku dari dubur Nisa lalu pergi menuju kulkas dan mengambil minuman untukku dan pacar temanku yang baru saja selesai ku entot.

Riko :"Ini Nis, minumlah,,,,,!".

Nisa :"Iya, makasih Angga".

Riko :"Kamu liar banget Nis!".

Nisa :"Maaf, habisnya kont*l kamu besar dan panjang sih, enak banget rasanya".

Riko :"Bukanya punya Dafa juga besar dan panjang?".

Nisa :"Punya dia kecil dan cepet keluar".

Riko :"Masak sih?".

Nisa :"Iya,,,! Kadang baru di emut aja udah keluar".

Riko :"Pantes aja Dafa sering lari darimu, pasti karena sering kamu peras mani nya! Hahaha......!".

Nisa :"Biarin,,,,! Tapi sekarangkan ada kamu, jadi Dafa nggak ku pakai lagi".

Riko :"Darimana kamu bisa seliar itu kalau ngentot?".

Nisa :"Aku sering lihat mamaku saat lagi ngentot sama papa dan kadang sama sopirnya".

Riko :"Mama kamu liar juga ya! Jadi pengen nyoba sama mama kamu!".

Nisa :"Awas aja ya kalau berani!".

kami tertawa bersama, kulihat Nisa kembali mendekatiku dan langsung berlutut di antara dua kakiku, kembali dia mengoral penisku hingga tegang sempurna lalu kami pun melanjutkan ronde kedua. Saat ngentot kedua kalinya dengan Nisa kurasa ada yang melihat kami dan setelah ronde kedua selesai aku pergi ke kamar mandi sedang Nisa tergeletak lemas di sofa. Sampai di depan pintu kamar mandi mamanya Nisa datang dan melihat penisku dan akan kuceritakan di artikel berikutnya

Tidak ada komentar: