Aku dan istriku selingkuh dengan tetangga kami


Aku dan istriku selingkuh dengan tetangga kami

loading...


Kisah ini bermula pada saat dimana aku dan istriku Nia pindah ke sebuah rumah kost di daerah Bandung,dimana aku harus pindah ke kota itu karena tempat kerjaku menugaskan aku untuk menjadi kepala cabang di kantor yg baru.Rumah Kost yg kami tempati ini memang khusus untuk karyawan dan juga keluarga karena itu kost ini sangat lengkap mulai dari dapur hingga kamar mandi dalam semua ada.Sudah sebulan lebih kami tinggal disini, aku dan istriku telah mulai terbiasa bergaul dengan para tetangga kost yang lain yang juga karyawan.Dalam bergaul dengan tetangga ini aku mengenal seorang wanita cantik bernama Safhira yang akrab di panggil Fhira dan dia adalah ttetangga yang tempatnya bersebelahan denganku,Fhira memiliki tubuh yang montok dan indah,Fhira adalah karyawan yang tempat kerjanya berdekatan dengan kantorku.

Fhira :“Pagi mas Ridwan.mau berangkat kerja?”.

Ridwan :“Iya nih mbak,boleh saya kasih tumpangan?Lagian kantor kita berdekatankan?”.

Fhira :“Boleh mas.Tapi nggak apa-apa nih nebeng di mobilnya mas Ridwan nanti mbak Nia marah lagi”.

aku hanya tertawa karena saat itu Nia istriku masih berada disampingku dan Nia ikut tertawa mendengar candaan Fhira.


Aku dan istriku selingkuh dengan tetangga kami

Aku dan Nia memang pasangan baru.Kami baru menikah 2 tahun lalu dan belum punya momongan,Istriku Nia berusia 23 tahun dan usiaku 27 tahun sedang Safhira berusia sekitar 27 tahunan dan suaminya yang bernama Susilo usianya 30 tahu jadi bisa dibilang mbak Fhira itu seumuran denganku.Mas Susilo saat ini tidak bekerja karena sudah setahun ini dia di PHK,maklum karena sedang krisis ekonomi jadi banyak PHK dimana-mana.Dulunya Mas Susilo bekerja diperusahaan plastik sementara Fhira bekerja sebagai pegawai perusahaan keuangan yg cukup terkenal di Indonesia meskipun dia hanya sebagai bawahan.
  Sesampainya di kantor aku berpisah dengan mbak Fhira dan dia berjalan kaki dari kantorku menuju kantor tempatnya bekerja,beberapa karyawan melirik kearah kami dan aku yakin mereka pasti bertanya-tanya siapa sebenarnya wanita yang dibawa atasannya itu,aku cuek saja karena memang pada dasarnya Fhira memang cukup cantik meskipun tak secantik istriku tapi body-nya memang lebih montok dan berisi,terutama buah dadanya yang besar sejak tadi kuperhatikan,mungkin sekitar F-Cup yang jauh lebih besar dibandingkan istriku yg hanya C-Cup dan pasti sangat nikmat di lumat apalagi terlihat tojolan pentilnya di kemeja ketat yang di pakainya membuatku memikirkan hal-hal yang ngeres tentang Fhira.
  Hari demi hari berlalu dan aku sering sekali berangkat bareng dengan Fhira,memang istriku maupun suami Fhira tak pernah cemburu atau keberatan bila Fhira berangkat denganku karena istriku juga kasihan padanya,memang dari tempat kost kami untuk mencapai daerah tempat kerja harus jalan sekitar 100 meter menuju jalan besar yg kemudian harus naik angkot dua kali agar bisa sampai ke tempat kerja,aku bisa membayangkan bila Mbak Fhira berangkat kerja sebelum ada aku dulu seperti apa perjuangannya untuk ke kantor.
   Pagi itu aku seperti biasa aku bersiap untuk ke kantor dan istriku membawakan bekal makan siangku.Nia istriku memang juru masak yg handal karena itu selama ini aku tak pernah menolak tiap kali dia membawakan bekal sebab masakan istriku memang luar biasa enaknya,istriku memang kursus masak waktu kuliah dulu.

Fhira :“Mas, maaf udah nungguin lama yah?Habisnya mas Susilo tadi rewel terus minta jatah sih.Maaf ya kalo kelamaan nunggunya”.

Ridwan :"santai aja mbak".

aku sempat kaget melihat penampilan mbak Fhira kali ini,walau memang dia mengenakan pakaian kerja tetapi rok nya kulihat lebih pendek dari biasanya dan begitu juga dengan kerah kemeja yang di pakainya seperti lebih lebar sampai susu besarnya terlihat berdesakan di himpit breast houlder dan seperti mau keluar apalagi saat dia sedang dalam posisi agak nungging sedang mengenakan sepatunya kulihat susu besarnya makin keluar sampai terlihat kulit warna coklat yang melingkari pentilnya dari breast houldernya.
sudah punya body bagus,pantat bahenol dan buah dada besar,pasti Fhira hebat saat bermain diranjang.Fikiranku mulai melayang membanding-bandingkan Fhira dengan istriku sendiri walau belakangan ini istriku terasa lebih ganas dan liar diranjang dari sebelumnya,seolah-olah kami menjadi seperti pasangan suami istri baru lagi.Tadi malam saja Nia minta untuk bercinta sampai 3 kali padahal sebelumnya paling tiga atau empat hari sekali.Entah apa yg mempengaruhi birahi seksualnya sekarang ini.Setelah Fhira selesai memakai sepatu kami pun berangkat dan seperti biasa Fhira selalu duduk di sampingku yang sedang menyetir,

Ridwan :“Wah kok macet ya?Padahal kalau lewat jalan sini nggak macet tuh jam segini”.

aku menggerutu karena hari ini jalanan macet tidak seperti biasanya,sementara itu kulihat Fhira tersenyum dan kembali meneruskan membaca buku laporan keuangan yang di pegangnya.Sesekali aku melirik paha Fhira yg tersingkap karena mobilku ini memang tempat duduknya cukup rendah jadi aku bisa melihat paha mulus Fhira dengan jelas dan kalau beruntung aku bisa melihat CD yang di pakainya,

Fhira :“Eh mas.Sepertinya ada demo deh disana?Waduh bakalan telat kalo gini”.

Memang benar ada demo dipersimpangan jalan didekat kami,tapi untunglah kami sampai kantor tepat pada waktunya.
  Sore harinya Fhira datang berkunjung ke kantorku yang waktu itu kantorku telah tutup dan tinggal aku bersama dengan dua orang satpam diluar dan dua orang petugas cleaning service.

Ridwan :“Lho, mbak Fhira belom pulang?Ini khan telah jam 5 sore.Bukannya mbak Fhira selesai kerja jam 4 tadi?”.

Fhira :“Iya nih mas.Tadi saya telat pulang karena pembukuan akhir bulan masih menumpuk lalu saya kerjakan saja sekalian biar besok lebih senggang waktunya.Kirain mas Ridwan belum selesai kerjanya,makanya mampir dulu”.

Ridwan :“Sudah hampir pulang juga kok mbak,tadi ada tender dengan klien tapi sudah selesai dan rapatnya diundur tiga hari lagi karena klien yg satunya berhalangan hadir.Sebenarnya sih jadwalnya pulang jam 6 nanti tapi karena di undur rapatnya dan tak ada yg dikerjakan ya mau apalagi”.

memang para karyawan telah pulang sejak jam 4 tadi sementara aku tetap disini karena menghindari macet dan biasa pulang pukul 7 atau setengah 7 untuk menghindari kemacetan.

Fhira :“Ohh...gitu!Kirain sedang ada apa.Wah berarti saya mujur dong karena nggak ketinggalan hehehe…”.

kami mulai mengobrol berdua di ruang kantorku sembari minum sereal hangat yg kubuat.Sesekali mbak Fhira mengalihkan silangan kakinya dari kiri ke kanan saat itulah aku bisa melihat jelas celana dalam warna putih Fhira karena aku duduk depannya,semakin lama berada di depan Fhira membuatku tak bisa menahan birahiku melihat indahnya pemandangan tubuh Fhira.

Fhira :“Mas,gimana kalau sambil menunggu jam tujuh kita makan dulu.Didepan kantor ada warung makan yg enak lo....”

Ridwan :"boleh juga,ayo....!".

kami pun keluar kantorku menuju warung makan yang di katakan Fhira tadi dan akhirnya kami berdua makan di warung itu.Selesai makan kami menuju mobil dan bersiap pulang tapi sebuah peristiwa tak terduga terjadi secara tak sengaja ketika Fhira tersandung saat akan masuk kedalam mobil,tubuhnya terhempas kedepan dan menindihku yg telah duduk di kursi,untung saja kepala Fhirna tidak mengenai setir tapi aku kaget saat kepala Fhira jatuh tepat di selangkanganku dan kurasakan bibirnya menyentuh penisku,tanganku yang tertindih susu besarnya dan tanpa sengaja meremas daging kenyal di dadanya waktu ingin menolong Fhira,kulihat wajahnya memerah sepertinya menahan malu.aku sendiri juga malu karena penisku ternyata telah tegang saat wajah Fhira menciumnya tanpa sengaja tadi.Saat di dalam mobil kami hanya diam seribu bahasa namun birahiku terasa kuat hingga aku berani meraba paha Fhira dan ternyata dia tidak menolak tanganku,

Ridwan :"kamu terluka Fhira?".

Fhira :"tidak mas".

dia menjawabku sambil menatapku.Fhira terus menatapku sambil sesekali menggit bibir bawahnya saat jemariku mulai masuk kedalam rok-nya dan kurasakan pahanya mulai terbuka memberiku jalan,tanpa butuh waktu lama kami pun saling mendekatkan wajah kami untuk saling melumat bibir dan beradu lidah penuh birahi,seperti dugaanku Fhira sangat mahir dalam bermain bibir dan lidah apalagi saat jariku telah meraba gundukan daging di pangkal pahanya membuat lumatan bibir Fhira makin liar.Tak mau membuang waktu aku melepas lumatan bibirku dan menyusuri leher hingga dadanya,Fhirna membantu perjuanganku dengan membuka kemeja dan breast houlder yang di pakainya,dengan buas aku melumat susu besar Fhira dan sesekali ku gigit dan kutarik pentilnya membuat Fhira menggeliat penuh birahi, tangan Fhirna liar mengusup kedalam celana panjangku dan meraih penisku yang telah tegang dan basah lalu dia merebahkan kursinya.Tanpa pikir panjang lagi langsung singkap rok mininya itu sehingga naik ke perutnya lalu kutarik celana dalamnya hingga lepas.Sekarang bukan cuma payudara Mbak Fhira yg terlihat jelas tetapi juga vaginanya yang tembem dan tak berbulu itu,kembali ku lumat susu besar Fhira yang ranum sambil jari telunjuk dan jari kelingkingku membuka bibir vagina tembem Fhira yg telah basah sementara jari tengan dan jari manisku mengarah kedalam lubangnya dan dengan gerakan menusuk-nusuk membuat Fhira menggeliat dan mendesah liar,

"ahh.........hmmm........ohh........"
"shhh........cepat.........mas........."
"ohh.......masukin........kont*lmu......."
"hmmm.........ahh.......shhh........"

rancau Fhira yang telah sange,aku bangkit untuk melepas celanaku sedang Fhira mengatur kursi mobil biar lebih nyaman setelah penisku keluar dari sarangnya langsung saja kunaiki tubuh montok tetanggaku dan ku arahkan penisku kelubang vaginanya hingga masuk lalu ku goyang pantatku maju mundur membuat Fhira menggeliat dan menggoyang pantat bahenolnya merasakan penisku keluar masuk di vaginanya yang tembem,Fhira menarik tubuhku dan di peluknya lalu melumat bibirku,aku membalas lumatan bibir manisnya hingga kami saling melumat bibir dan beradu lidah penuh birahi,tidak butuh waktu lama Fhira telah orgasme.Tak ingin berhenti sampai di sini saja,aku bangun dan membalikkan tubuh Fhira di atas kursi mobil lalu ku hujam vaginanya dari belelakang,

"ahh........nakal........ohh......."
"shhh.........kamu.........mas........."
"ohh........terus..........Ridwan......"
"hmmm........enak........ahhh........"

rancau Fhira,sambil menghujam vagina tembemnya yang terass hangat dan nikmat tanganku meremas-remas susu besarnya dengan gemas sedang tangan mencengkram erat kursi menahan goncangan tubuhnya oleh gerakanku yang menghujam vaginanya dengan keras,kembali tubuh Fhira mengejang hebat oleh orgasme kedua kalinya,aku yang terus menghujam vaginanya dari belakang menarik penisku hingga lepas dan langsung ku masukkan ke duburnya membuat Fhira menjerit tertahan merasakannya,dia mencoba berontak tapi aku menindih tubuhnya sambil terus kuhujam duburnya,

"ahh........sakit........ohh........."
"shhh........hentikan.........mas........"
"ohh.......kont*l...........kamu........."
"hmmm.........bangs*t.........ahhh......"

rancau Fhira,aku tidak peduli dan terus ku hujam duburnya sambil tanganku masuk di antara kursi dan tubuh Fhira mencari vaginanya,setelah dapat kumasukkan dua jariku membuat Fhira makin liar,karena hujaman penisku di duburnya membuat kedua jariku ikut keluar masuk di lubang vagina tembemnya,

"ahhh........sakit.......ohh........"
"shhh.......terus........mas.........."
"ohh.......pintar........nikmat......"
"hmmm.......bangs*t.........ahhh......."

rancau Fhira yang tersentak dan tubuhnya kembali mengejang saat kutekan kuat penisku di duburnya dan croot.........crroott........crrooott......... spermaku menyemprot dubur Fhira berkali-kali dan Fhira telah orgasme lagi bersamaku karena permainan jariku.Setelah puas kami pun memakai pakaian lagi dan membersihkan mobilku dari cairan kenikmatan kami lalu kami pun pulang karena waktu telah menunjukkan pukul 7 malam .
   Di perjalanan aku aku memuji pelayanan Fhira tadi,

Ridwan :"Mas Susilo beruntung punya istri secantik dan seseksi mbak Fhira apalagi rasanya sempit dan seret banget“.

Fhira :"Punya mas Susilo nggak sebesar dan sepanjang punya kamu mas,makanya rasanya sempit waktu kont*lmu masuk tadi".

Ridwan :"Pasti Mas Susilo liar ya di ranjang?".

Fhira :"Tapi kamu lebih liar mas dari suamiku,sampai anusku pun kamu sodok tadi,pasti mbak Nia puas banget sama kamu mas",

sambil tangan Fhira mencubitku dan kami tertawa bersama,setelah itu Fhira kembali bicara,

Fhira :"Mas Susilo nggak tahan lama kayak kamu tadi mas dan dia nggak pernah nyodok anusku,jadi kalau pengen aku mainnin sendiri anusku,pasti mbak Nia sudah sering di sodok ya anusnya?".

Ridwan :"Aku kalau main sama istriku biasa saja mbak,soalnya istriku nggak suka gaya yang neko-neko".

Fhira :"masak sih mas?".

belom sempat aku bicara tiba-tiba tangan Fhira meraih penisku lalu dengan cekatan dia mengeluarkan penisku dan mengocoknya perlahan,penisku yang tadinya sudah lemas kembali tegang hanya dengan sentuhan dan rangsangan dari Fhira,

Fhira :"Belum pernah di giniin ya mas sama mbak Nia?".

setelah bicara tanpa kuduga Fhira melumat penisku lalu lidahnya bermain di ujungnya sampai akhirnya seluruh penisku dilumatnya masuk kedalam mulutnya.rasanya nikmat sekali di oral Fhira yang belum pernah ku rasakan dari istriku di tambah lagi dengan rangsangan tangannya pada buah zakarku membuat konsentrasi menyetirku terganggu hingga aku menekan rem mobil dan kopling dengan kuat saat aku kembali orgasme dibuatnya.Karena tidak sempat menghindar spermaku pun muncrat di wajah cantik Fhira hingga dia belepotan dan menetes ke dadanya,

Ridwan :“Maaf mbak.Tadi nggak sempat aku kontrol.Wajah mbak jadi belepotan deh”.

kulihat Fhira hanya tersenyum sambil membersihkan wajahnya dengan tissue sementara aku membantu membersihkan buah dadanya sambil sesekali memainkanya,

Fhira :“Nggak apa-apa kok mas.Kalau mas Susilo sering nakal sih menyemprotkan didalam mulut tanpa bilang-bilang padahal saya nggak suka dengan rasanya, jadi pengen muntah mas”.

Ridwan :"Mungkin karena belom biasa aja kali mbak”.

Fhirna :"aku lebih suka di semprotkan kewajah mas,biar buat facial".

aku tersenyum mendengar jawaban Fhira dan kami pun kembali melanjutkan perjalanan pulang.

Aku dan istriku selingkuh dengan tetangga kami

   Tiap hari sebelum pulang kerja Fhira selalu memberiku kenikmatan di dalam mobilku dan sesekali kami menginap di hotel dan bila itu terjadi pasti aku akan bilang pada istriku kalau ada kerjaan yang tidak bisa di tunda dan tidak bisa pulang.Fhira sangat liar bila sudah bersetubuh bahkan bisa nambah 3 sampai 5 kali tiap ngentot denganku.
  Hari ini adalah hari ulang tahun istriku dan setelah selesai kerja aku bergegas untuk pulang karena ingin membuat kejutan untuk istriku,seperti biasa aku menjemput Fhira untuk mendapat kenikmatan darinya dan benar saja spermaku berhasil menumpahi bibir,vagina dan duburnya atas permintaan dari Fhira sendiri dan sebelum sampai rumah Fhira kembali memeras spermaku dan kali ini dia menelan semua sampai habis.
   Sesampainya dirumah kost terlihat rumah masih sepi dan seluruh penghuni kost tak ada dirumah,maklumlah karena semua penghuni kost merupakan karyawan dan jika ada pasangan suami istri tinggal disana juga adalah pasangan muda sedang bekerja dan mereka baru pulang biasanya pukul 5 sore atau malam malahan dan itu artinya hanya tinggal ada istriku Nia dan suami Fhira yang ada di kost, batinku dalam hati.Ketika aku dan Fhira hendak melangkah dan mendekati kamar kami yg bersebelahan dengan samar aku mendengar suara rintihan dan desahan dari kamar Mas Susilo dan Fhira.Sepertinya Fhira juga mengetahui hal tersebut dan memintaku agar berjalan perlahan. Bagaikan maling yg mengincar barang berharga kami berdua mengendap-endap mendekati jendela kamar Fhira.Karena jendela bagian depan kamar tertutup rapat maka kita memutuskan untuk mengintip dari bagian belakang. Bagian belakang kamar mereka memang terdapat lubang kecil dengan ukuran sekitar 30cm-40cm yg dulu merupakan bekas exhause fan namun sekarang hanya tinggal lubangnya saja. Semakin dekat dengan lubang itu aku semakin mendengar jelas desahan yg keluar dari kamar itu adalah desahan seorang wanita tetapi siapa?Semakin dekat aku semakin jelas mendengar suara desahan itu dan tiba-tiba terbersit dalam benakku kalau desahan dan rintihan wanita itu seperti suara desahan istriku Nia.Desahan tersebut sangat mirip sekali dan begitu aku mengintip lewat lubang tersebut benar saja aku kaget bukan kepalang melihat Nia istriku sedang di hujam dari belakang oleh Mas Susilo.Keduanya telah dalam keadaan telanjang,suara televisi yg di nyalakan tak dapat mengelabui suara desahan yg keluar dari mulut istriku yang sedang di hujam vaginanya sama Mas Susilo dari belakang,posisi istriku nungging di atas ranjang sedang Mas Susilo dibelakangnya terus menghujam vagina istriku dengan penisnya yang memang tidak sebesar dan sepanjang punyaku seperti kata Fhira,tubuh bugil istriku yg langsing dan putih mulus berkebalikan dengan badan Mas Susilo yang cokelat kehitaman dan sedikit gemuk.Fhira menahan rasa terkejutnya melihat suaminya bermain cinta dengan wanita lain.

“ahh...…mas.......Susilo…....."
"shhh......terus......mas.........”
"ohh.......lebih.......kuat........."
hmmm.......enak.......ahhh........"

desah istriku.Aku tak percaya istriku meminta Mas Susilo agar terus menghujam vaginanya,

Susilo :"Enak ya dik dientotin sama mas Susilo?Kalau sampai Mas Ridwan tahu gimana coba…hehe…”.

Mas Susilo bertanya pada istriku sambil terus menghujam vagina istriku dengan keras.Istriku terus menggoyang pantatnya sambil mendesah menjawab Mas Susilo,

“ahh….....nggak.........apa......."
"shhh........suamiku........jarang......."
"ohh.........pulang........sore.........”
"hmmm.......enak.......ahhh........"

rancau istriku memberi tahu Mas Susilo lalu keduanya saling melumat bibir dan beradu lidah penuh birahi.Keduanya kaget ketika pintu dibuka oleh Fhira yang mempunyai kunci duplikat yang di pakainya untuk jaga-jaga seandainya dia pulang pas Mas Susilo sedang pergi.Keduanya kebingungan mencari kain untuk menutupi tubuh mereka yg telanjang namun selimut yg diraih Mas Susilo telah di serobot lebih dulu oleh Fhira. 
Dalam kebingungan istriku hanya menangis lalu berlari kearahku dan berlutut memeluk dikakiku sambil menangis,Segala macam ucapan permintaan maaf keluar dari bibirnya,dadaku terasa sesak melihat istriku yang sedang bugil baru saja di setubuhi oleh orang lain selain diriku,aku mencoba menenangkan diriku dan juga Fhira yang hampir marah pada suaminya dan memberi kode padanya agar dia tetap tenang dan sepertinya Fhira mengerti maksudku.Setelah menutupi tubuh bugil Mas Susilo dan istriku aku menutup pintu kamar dan bertanya tentang perselingkuhan mereka berdua.Dari pengakuan mereka ternyata hubungan Mas Susilo dengan istriku baru di lakukan 2 kali dan yang pertama di lakukan ketika aku telat pulang kantor.Sementara itu istriku yang masih terpengaruh obat perangsang dengan nada lemah dan terisak-isak menjelaskan mengapa akhir-akhir ini dia sering bergairah dan menjadi liar saat ngentot denganku bahkan sampai 4 kali tanpa henti ternyata istriku minum obat perangsang dosis tinggi.
Aku bertanya lagi pada mereka apakah mereka menggunakan pelindung waktu berhubungan badan dan mereka menjawab "tidak" karena istriku mengatakan dia telah meminum pil KB sebelum dan setelah berhubungan intim tersebut.


Istriku juga cerita bagaimana awal perselingkuhan mereka yang sama sekali tak di duga karena istriku melakukan itu oleh pengaruh obat perangsang yang sebenarnya di siapkan untuk melayaniku tapi karena waktu itu Mas Susilo sedang datang untuk meminjam tang untuk memotong kawat sementara istriku tak tahu tempat penyimpanannya sehingga mereka berdua dikamar mencarinya dan saat itu istriku hanya mengenakan daster transparan tanpa dalaman dan juga sudah mulai terpengaruh obat perangsang yang di minumnya agar bergairah saat melayaniku ternyata di dahului sama Mas Susilo yang datang kekamarku lebih dulu,peristiwa yang baru saja terjadi sebenarnya karena istriku dan Mas Susilo berunding agar peristiwa itu tidak terjadi lagi namun karena minuman yang di suguhkan pada istriku di beri obat perangsang lagi oleh Mas Susilo akhirnya istriku dengan mudah bisa di setubuhi Mas Susilo untuk kedua kalinya dan karena pengaruh obat perangsang mereka berdua bercinta habis-habisan dan kata Mas Susilo hubungan badan tadi adalah ke-5 kalinya istriku minta di siram sperma dalam waktu 2 jam saja namun belum kesampaian karena telah ketahuan olehku dan Fhira terlebih dahulu.Dengan berlagak marah aku dan Fhira menghakimi mereka,istriku maupun Mas Susilo sama-sama meminta maaf berulang kali dan tak ingin bercerai walau jika mereka tahu jika aku dan Fhira juga selingkuh aku tidak tahu apa yang akan terjadi.
  Sejak hari itu ku lihat istriku jarang beetegur sapa dengan Mas Susilo walau aku dan Fhira tidak pernah lagi mengungkit-ungkit perselingkuhan mereka sedangkan aku masih selalu mendapat jatah kenikmatan dari Fhira,apalagi setelah tahu kalau suami sudah selingkuh Fhira makin liar dan buas bahkan tak segan-segan Fhira sering melepas celana dalamnya sebelum menemuiku di kantor dan juga sering telanjang dada saat di dalam mobilku untuk merangsang birahiku,Fhira juga makin sering menelan spermaku bila tumpah di mulutnya.Aku tidak menyangka bila semua ini telah terjadi,aku tidak pernah menduga kalau aku dan istriku selingkuh dengan tetangga kami.