Tak pernah aku menyangka jika guruku yang bernama bu Leha akan mengajariku sebuah pelajaran berharga saat dia menjadi guru privateku. Sebuah pelajaran yang tak mungkin akan aku lupakan seumur hidupku. Bu Leha adalah wali kelasku, usianya sekitar 30 tahunan, dia cantik dan juga memiliki tubuh yang indah membuat mata para guru lelaki selalu terpana melihat buah dada dan pantat bahenolnya yang besar bergoyang saat bu Leha berjalan, sampai-sampai aku sering membayangkan bu Leha saat sedang coli. Bu Leha adalah seorang guru yang bertanggung jawab dan juga berdedikasi tinggi, bila di sekolah dia selalu tegas mendidik murid-muridnya yang salah satunya adalah aku. Namaku Yogi dan usiaku 16 tahun, aku duduk di bangku kelas dua SMP dan ini adalah pengalamanku yang di mulai beberapa bulan yang lalu.
loading...
Saat itu sepulang sekolah aku mengalami sebuah kecelakaan yang membuat tulang kakiku retak dan harus di bungkus Gips. Selama 2 minggu aku di rawat di rumah sakit dan barulah aku di ijinkan pulang. Karena aku belum boleh menggerakkan kakiku terlalu lama membuatku tak bisa masuk sekolah dan itu membuatku ketinggalan pelajaran. Setiap hari saat di rumah aku hanya menghabiskan waktu sendirian karena kedua orang tuaku harus bekerja, sebenarnya orang tuaku ingin mencari orang untuk mengasuhku tapi aku menolaknya dengan alasan aku sudah besar dan ingin belajar mandiri. Karena kesepianku di rumah sendirian itulah membuatku sering menjelajahi dunia maya, dari situlah aku melihat sebuah iklan obat pembesar penis, dengan diam-diam tanpa di ketahui orang tuaku aku memesan obat pembesar penis itu dan aku gunakan untuk membesarkan penisku bila sudah merasa bosan nonton TV atau pun main game.
Sebulan lebih sudah aku tidak bisa sekolah, aku menelpon bu Leha yang memang dia adalah wali kelasku,
Yogi :"Hallo,,,,, bu Leha".
Bu Leha :"Iya hallo! Ini siapa?".
Yagi :"Ini saya bu, Yogi,,,! Saya mau tanya bu?".
Bu Leha :"Tanya apa Yogi? Kamu sudah sembuh apa belum?".
Yogi :"Belum bu! Masih sering sakit kalau di buat berdiri lama. Oh,,,ya bu! Kapan ujiannya di mulai?".
Bu Leha :"Satu bulan lagi Yogi, memang kenapa?".
Yogi :"Saya ketinggalan banyak pelajaran bu".
Bu Leha :"Makanya kalau naik sepeda jangan ugal-ugalan, jadi sakitkan kalau jatuh dan sekarang ketinggalan pelajaran".
Yogi :"Maaf bu! Tadi saya minta guru private sama ayah bu tapi belum dapat,kalau ibu mau memberi saran silahkan bu, kata ayah dia berani bayar 100 ribu perhari".
Bu Leha :"Benarkah?".
Yogi :"Iya bu, asal saya tidak ketinggalan pelajaran!".
Bu Leha :"Ibu juga mau kalau 100 ribu".
Yogi :"Benar bu? Nanti biar saya bilang pada ayahku ya?".
Bu Leha :"Baiklah".
akhirnya aku pun menyampaikan keinginan bu Leha pada ayahku, tentu ayahku sangat setuju karena bu Leha adalah wali kelasku.
Tiap pukul 2 siang bu Leha datang mengajariku, tapi aku tidak bisa konsentrasi dengan apa yang di ajarkannya karena penampilannya yang berbeda dari saat berada di sekolah. Bila datang ke rumahku dia selalu berpakaian ketat yang membuat penisku tidak bisa tidur saat melihatnya sedang mengajariku, dia sering memakai baju warna putih yang tipis hingga breast houldernya tampak jelas bila warnanya berbeda dengan bajunya, samar-samar bisa kulihat buah dadanya besar dan seperti mau keluar dari BH yang tidak muat menampungnya, Rok panjang yang di pakainya selalu tembus pandang bila ada cahanya di belakangnya memperlihatkan dua pasang kaki dan juga pangkal pahanya. Siang itu seperti biasa bu Leha datang kerumahku dengan pakaian ketatnya, setelah berada di kamarku dia mulai menjelaskan pelajaran matematika yang membuat kepalaku pusing, apalagi setelah itu dia memberiku beberapa soal untuk ku kerjakan,
Bu Leha :"Yogi di mana kamar kecilnya?".
Yogi :"Itu bu, di sana!".
Bu Leha :"ya sudah, sekarang kerjakan tugas ini. Ibu mau ke kamar kecil dulu".
setelah memberiku kertas pertanyaan dia berlalu meninggalkan aku menuju kamar kecil yang ada di kamarku. Entah apa yang ada dalam fikiranku hingga aku ingin mengintipnya, dengan perlahan dan tertatih-tatih aku menuju pintu kamar kecil, ku intip bu Leha dari lubang kunci, ku lihat bu Leha sedang jongkok di toilet dengan rok yang naik di pinggang dan CD merah di lututnya, sebuah pemandangan indah terlihat di balik pintu, bibir vagina bu Leha yang terbuka di hiasi bulu hitam yang rapi dan berbentuk segi tiga di atasnya. Aku tidak tahan lagi, ku keluarkan penisku yang tegang dan aku pun coli di dekat pintu sambil membayangkan vagina guru privateku, begitu asiknya aku coli sampai tidak sadar bu Leha sudah keluar dari kamar kecil dan berdiri di depanku,
Bu Leha :"Yogi,,,,! Ngapain kamu?".
aku kaget setengah mati mendengar suara bu Leha yang keras, cepat- cepat ku masukan penisku lagi,
Yogi :"Ma,,,,maaf,,,,,bu! Ak,,,,,aku,,,,!".
Bu Leha :"Kamu ngintip ibu ya? Pakai coli lagi! Ku adukan orang tuamu, tahu rasa nanti!".
Yogi :"Ampun bu,,,! Tolong jangan bilang pada orang tuaku. Aku mohon bu".
dia pergi menuju tempat belajar dan aku mengikutinya sambil merengek ketakutan bila dia mengadu pada orang tuaku.
Bu Leha :"Sekarang duduk dan keluarkan kont*l kamu!".
Yogi :"Ampun bu, ampun".
Bu Leha :"Cepat,,,,,,!".
aku pun mengeluarkan penisku setelah bu Leha memukul meja belajarku. Di pegangnya penisku dan di remas sekuat-kuatnya hingga aku menggelinjang dan akhirnya lemas kesakitan,
Yogi :"Ampun bu, sakit,,,,,".
Bu Leha :"Rasain,,,,,!".
setelah iti bu Leha pergi meninggalkan aku yang meringins kesakitan. Aku bingung dan takut sekali bila orang tuaku tahu apa yang aku lakukan tadi, saat orang tuaku pulang kerja ku lihat mereka biasa saja, sepertinya bu Leha tidak mengadukanku pada orang tuaku. Malam hari aku tak bisa tidur memikirkan esok hari. Bagaimana bila bu Leha tidak datang pasti orang tuaku akan curiga, dan jika bu Leha datang apa yang harus ku lakukan. Fikiranku terus melayang jauh hingga akhirnya aku tertidur.
Jam dinding sudah menunjukkan pukul 2 siang, aku sangat resah menunggu bu Leha yang tidak tahu apakah dia akan datang atau tidak. Dalam keresahanku kulihat seorang wanita di pintu pagar dan berjalan masuk menuju rumahku, jantungku berdetak kencang dan fikiranku tak tahu kemana melihat wanitu yang datang itu, dia adalah bu Leha, dengan tangan gemetar aku membuka pintu dan menyapa bu Leha,
Yogi :"Si,,,,siang bu,,,!".
Bu Leha :"Siang juga, tugasmu kemarin sudah selesai?".
Yogi :"Su,,,sudah bu".
Bu Leha :"Baguslah,,,! Ayo kita mulai belajarnya".
Yogi :"Ba,,,,baik bu"
aku hanya menunduk dan mengikuti bu Leha dari belakang setelah menutup pintu, aku tidak berani melihat wajahnya. Saat berjalan di belakangnya aku baru berani melihatnya, ku lihat ada yang berbeda tampilan bu Leha, dia memakai jaket yang terbuat dari kain jeans di bagian atas sedang bagian bawah tetap memakai rok panjang. Sesampainya di kamar aku langsung duduk di tempat belajarku sambil mengambil kertas jawaban dan menyerahkannya pada bu Leha sambil terus menunduk, aku melirik bu Leha yang duduk di ranjangku di dekat papan tulis kecil yang di gunakan untuk mengajariku. Tidak lama setelah melihat jawabanku bu Leha bangun dari duduknya sambil melepas jaketnya, aku tidak berani menatapnya dan hanya melirik saja. Dari lirikanku, kudapati bu Leha menggunakan tangtop putih yang ketat, dengan perlahan penisku mulai bangun melihat sebagian buah dada besarnya keluar dari tangtop ketatnya, ku lihat juga ada lingkaran kecil hitam di sekitar pentilnya yang menonjol.
Bu Leha :"Bagus,,! Jawabanmu benar semua".
Yogi :"Terima kasih bu".
aku tersenyum sambil mulai berani melihat bu Leha. Saat itulah aku baru tahu kalau tidak ada tali BH di pundak bu Leha,
Bu Leha :"Sekarang keluarkan lagi kont*l kamu dan kita mulai belajarnya!".
Yogi :"Kok harus di keluarkan bu?".
Bu Leha :"Jika jawabanmu salah maka akan ku remas lagi kont*lmu kayak kemarin".
Yogi :"Ampun bu".
Bu Leha :"Cepat,,,,!".
aku kembali di kagetkan oleh suara teriakan dan pukulan tangannya di meja belajarku. Dengan gugup aku pun melepas celanaku dan terlihatlah penisku yang setengah tegang di depan bu Leha. Kulihat wajah bu Leha berbeda dari biasanya, begitu bergairah dan kadang dia menggigit bibir bawahnya, matanya tajam melihat penisku seolah-olah ingin menerkamnya. Bu Leha pun memulai pelajaranku sambil sesekali melihat penisku yang makin lama makin tegang melihatnya, setelah menulis di papan dia menghampiriku dan memegang penisku, aku hanya diam dan tidak berani berbuat apa-apa.
Bu Leha :"Apa jawaban dari pertanyaan itu Yogi?".
aku terdiam karena gugup penisku di pegang bu Leha, jika salah menjawab aku pasti akan kesakitan seperti kemarin, aku fokus pada pertanyaan di papan tulis dan setelah yakin aku baru menjawabnya,
Yogi :"jawabannya adalah perkawinan silang bu".
Bu Leha :"Benar sekali Yogi".
aku langsung tersentak merasakan penisku di lumat dan di hisap bu Leha, tangannya mulai mengocok penisku perlahan, rasanya geli-geli nikmat penisku di perlakukan seperti itu oleh bu Leha, ini adalah pertama kalinya penisku di oral perempuan,
"ahh.........hmmm.........ohh........."
"shhh..........jangan........bu........"
"ohh........geli..........bu Leha........."
"hmmm........enak........ahhh........."
desahku merasakan permainan bibir dan tangan bu Leha. Sesaat bu Leha berhenti melumat dan menghisap penisku, namun tangannya terus mengocok batang penisku.
Bu Leha :"Kont*l kamu besar dan panjang Yogi untuk ukuran seusiamu".
belum sempat menjawab dia kembali melumat dan menghisap penisku makin buas,
Yogi :"Sudah... Bu....! Saya mau.....ohh......kencing...".
Bu Leha tidak mendengarkanku, justru dia makin buas lagi mengoralku, lidahnya menjilati batang penisku hingga basah dan mencoba memasuki lubang penisku yang kecil lalu kembali melumat dan menghisap penisku. Aku yang tidak tahan lagi memegang kepala bu Leha dan ku tahan agar penisku tidak lepas dari bibirnya saat tubuhku mengejang dan Croot.......Crroott.......Crrooott........ kurasakan ada cairan dengan kekuatan hebat keluar dari penisku dan masuk kedalam mulut bu Leha dan dia terus melumat penisku dan menelan cairan itu. Setelah lemas ku lepas lagi kepala bu Leha dan dia terus membersihkan cairan kental yang keluar dari lubang penisku. Kulihat bu Leha tersenyum manis setelah menikmati spermaku,
Bu Leha :"Nakal kamu Yogi, kamu kencing di mulut ibu".
Yogi :"Maaf bu, tidak sengaja".
Bu Leha :"Sekarang gantian kamu yang akan ibu kencingi".
Yogi :"Jangan bu".
aku yang tidak tahu maksud bu Leha mencoba menolak saat bu Leha membawaku ke atas ranjang,
Bu Leha :"Mau ku beritahu orang tuamu?".
Yogi :"Ja,,,,jangan bu".
aku kembali ketakutan mendengar ucapan bu Leha dan menurutinya. Sesampainya di ranjang aku di rebahkan di sana lalu ku lihat tangan bu Leha masuk kedalam rok dan menurunkan sesuatu, saat tangannya telah keluar dari rok, kulihat CD warna kuning bergambar wajah pikachu telah di pegangnya. Bu Leha naik ke atas ranjang dan berdiri di atasku dengan kedua kakinya berada di sebelah kiri dan kanan kepalaku membuat kepalaku berada di dalam rok panjangnya, samar-samar kulihat dari bawah ada daging menyembul di pangkal pahanya,
Bu Leha :"apa yang kamu lihat Yogi?".
Yogi :"Nggak jelas bu, agak gelap".
bu Leha mulai berjongkok hingga bibir vaginanya terbuka di depanku,
Bu Leha :"Ayo sekarang jilat memek ibu, Yogi!".
tanpa diminta dua kali aku langsung melumat dan menjilati vagina bu Leha seperti film yang sering ku tonton sebelum coli. Terasa ada bau yang menyengat di hidungku tapi bau itu membuatku makin bersemangat untuk terus melumat dan menghisap vaginanya,penisku terasa mulai tegang lagi, ku colok-colok lubang vagina guru privateku dengan dua jariku. Belum sampai 5 menit bu Leha menekan vaginanya ke bawah hingga menekan bibirku
"ahh......ayo......Yogi......"
"shhh.......telan.......sanyang........"
:hmmm........arrgghhhhh.........."
tubuh bu Leha seperti mengejang hebat dan cairan keluar dari lubang vaginanya, karena tidak bisa menggerakkan wajahku, aku pun menelan seluruh cairan dari vagina bu Leha. Setelah cairan kenikmatan bu Leha habis barulah dia pindah duduk di sampingku sambil nafasnya terengah-engah,
Bu Leha :"pintar sekali kamu Yogi, belajar dari mana?".
Yogi :"Dari film di hp dan laptopku bu. Bu Leha! Aku pengen nyusu sama ibu!".
Bu Leha :"Nakal juga kamu ini!".
bu Leha tersenyum padaku lalu melepas tangtopnya, satu tangannya memegang kepalaku dan menendekatkan susu besarnya di wajahku dan langsung kulumat dan kuhisap pentilnya, tangan bu Leha yang satunya memegang penisku dan membelainya seperti saat aku sedang coli, mendapat kesempatan langka dengan bu Leha seprti ini, aku pun tidak tinggal diam. Ku remas-remas dua gunung besarnya dengan satu tangan dan tangku yang lain meraba pangkal pahanya, tidak lama bu guruku yang sange bangkit dan menelanjangiku dan hanya menyisakan gips di kakiku, dia juga melepas rok panjangnya hingga akhirnya kami pun bugil. Bu Leha duduk di atasku sambil mengarahkan penisku yang telah tegang lagi kelubang vaginanya,
Bu Leha :"Kamu siap dapat pelajaran baru dariku Yogi?".
Yogi :"Iya bu!".
dan tenggelamlah penisku kedalam lubang vagina guru privateku yang montok, dia mulai bergerak naik turun membuat penisku keluar masuk di lubangnya yang terasa hangat menjepit penisku dan menghisapnya. Aku yang baru pertama kali ngentot, menggeliat merasakan goyangan birahi dari guru pritaveku yang sange, rasanya sungguh nikmat penisku bergerak di dalam vagina bu Leha,
"ahh.........bu.......Leha........"
"shhh.........enak.......bu........."
"ohh........memekmu.........hangat....."
"hmmm........nikmat.......ahhh........"
desahku. Bu Leha membungkuk dan mendekatkan susu besarnya yang bergoyang-goyang indah ke wajahku, aku langsung melumat dan menghisap pentilnya dengan buas. 15 menit telah berlalu dan bu Leha terus bergoyang di atas tubuhku membuatku tak bisa lagi menahan dorongan kuat dari dalam tubuhku, ku remas kuat-kuat susu besarnya saat tubuhku mulai mengejang dan Croot.......Croott........Crrooott......... spermaku kembali keluar dan kali ini menyemprot lubang vagina bu Leha, di saat yang bersamaan bu Leha juga mengalami hal yang sama denganku dan kurasakan cairan hangat membasahi penisku, kami mencapai orgasme bersama-sama. Setelah tubuh kami mulai lemas lagi bu Leha yang masih di atasku bertanya padaku,
Bu Leha :"Gimana Yogi?
Yogi :"Enak sekali bu, aku suka sama memek ibu".
Bu Leha :"Bagus,,,! Mulai hari ini setiap aku mengajarmu di rumah, kau harus sering masukin kknt*lmu di memek ibu!?".
Yogi :"Baik bu guru".
Bu Leha :"Nanti ibu ajari cara-cara yang lain!".
Yogi :"Baik bu".
setelah bicara bu Leha bangun dan melepas penisku yang lemas dari vaginanya, dia mengambil tissue dan membersihkan penisku,
Bu Leha :"Kenapa kont*l kamu bisa sebesar dan sepanjang ini Yogi?".
Yogi :"Aku pakai obat pembesar penis bu".
Bu Leha :"Kamu memang murid yang pintar, bikin ibu ke enakkan!".
beberapa kali bu Leha menciumi penisku sebelum kami memakai pakaian lagi dan meneruskan belajarku. Saat mengajar bu Leha tidak memakai tangtopnya dan aku bisa melihat buah dadanya bergerak bebas hingga selesai. Sebelum pulang bu Leha mengoralku di dekat pintu hingga aku orgasme dan meninggalkanku dalam keadaan lemas karena habis orgasme.
Baca juga :Beautiful Girl Anal with Father
Selama kakiku masih di gips, bu Leha tetap menjadi guru privateku dan setiap mengajar dia tidak pernah lupa untuk mengajariku menghujam vaginanya biar terasa lebih nikmat. Orang tuaku tidak pernah tahu kalau aku setiap hatinya ngentot dengan guru privateku karena mereka sibuk kerja. Setelah sembuh dan bisa sekolah lagi, aku sering mencari-cari waktu di sekolah untuk ngentot dengan bu Leha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar