Namaku Jhoni dan usiaku 20 tahun, aku masih kuliah di universitas ternama di Jakarta, sebenarnya asalku dari jawa tengah dan aku tinggal di kontrakan. Untuk membiayai kuliahku aku bekerja di sebuah toko online yang di kelola temanku, di sana aku bertugas sebagai pengantar barang pesanan untuk pembeli. Ternyata ada suka dan duka yang ku alami dari pekerjaanku, mulai dari motor mogok, ban bocor sampai di marahi pembeli karena barang yang ku kirim ternyata salah tujuannya, tapi demi meringankan beban orang tuaku yang tiap bulan harus membayar kuliahku, aku tetap semangat menjalani pekerjaanku.
loading...
Pagi itu aku di minta mengantar paket khusus ke tempat pelanggan di daerah perumahan griya indah. Aku tidak tahu isinya karena sudah terbungkus rapi. Aku berangkat menyusuri jalan kota yang padat kendaraan dan sering macet, walau panas aku terus menuju tempat itu, akhirnya setelah 15 terjebak kemacetan, sampai juga aku di sebuah rumah mewah yang menjadi alamat tujuanku. Rumah yang tertata indah dan rapi dengan taman yang penuh dengan berbagai macam bunga dan beberapa pohon rindang membuat suasana terlihat sejuk. Setelah sampai di depan pintu aku pun mengetuk pintu, tidak lama pintu terbuka dan kulihat seorang wanita cantik dari belakang pintu,
Jhoni :"Apa benar ini rumah bu Maya?".
Bu Maya :"Benar,,!".
Jhoni :"Saya dari toko online langganan ibu Maya, saya kesini mengantar barang pesanan ibu Maya".
Bu Maya :"Oh,,,iya! Saya sendiri yang pesan".
Aku mengulurkan paket pesanan bu Maya dan juga kwitansi penerimaan untuk di tanda tangani, namun bu Maya tidak mau menandatanganinya,
Bu Maya :"Tunggu sebentar, saya mau lihat dan juga mau coba dulu, jika cocok akan saya tanda tangani tapi kalau tidak akan saya kembalikan".
Jhoni :"Baiklah, terserah ibu saja".
Bu Maya :"Ayo masuk dulu".
Jhoni :"Iya bu".
Aku pun masuk kerumahnya, aku terpana melihat ruang tamu yang yang tertata indah dengan interior bergaya ala-ala barat. Saat akan duduk bu Maya mengajakku ke ruang keluarganya, terlihat pemilik rumah ini memilki jiwa seni yang besar, ruang keluarga di desain elegan dengan hiasan lukisan-lukisan mahal di dindingnya,pokoknya indah banget deh rumahnya. Sesampai di sana bu Maya masuk kamar dan sekitar 10 menit dia memanggilku,
Bu Maya :"Mas,,,! Tolongin saya dulu dong!".
Jhoni :"Baik bu".
Aku menyusul bu Maya di kamarnya, saat masuk kulihat paket yang ku bawa tadi telah terbuka di atas ranjangnya, ada juga baju yang tadi di pakai bu Maya juga tergeletak di sebelahnya, aku juga melihat breast houlder warna merah diatas bajunya,
Bu Maya :"Tolong mas, bantu naikkan resletingnya".
Jhoni :"Iya bu".
Aku mendekati bu Maya yang berdiri di depan cermin mengenakan gaun panjang Warna krem yang indah membelakangiku, kulihat punggungnya yang putih hingga pinggulnya, aku tak melihat ada pengait BH di punggunya. Aku memegang ujung resleting dan hendak menariknya, kembali pemandangan indah terpampang di depanku, dari atas kulihat pantat bahenol bu Maya yang padat montok dan tak kulihat ada CD yang menutupinya, dengan perlahan aku menarik resleting ke atas sambil menyentuh kulitnya yang halus. Setelah selesai bu Maya berbalik padaku,
Bu Maya :"Cocok nggak mas?".
Jhoni :"Cocok bu. Ibu cantik sekali memakainya".
Bu Maya :"Benarkah?".
dia berlenggang di depanku dengan manja tapi tiba-tiba gaunnya terlepas dan bu Maya bergegas menutup tububnya dengan tangannya, sesaat kulihat puting warna coklat kemerah di ujung susu besarnya yang masih kencang dan bulu hitam di pangkal pahanya,
Bu Maya :"kenapa nggak kamu kunci resletingnya?".
Jhoni :"Maaf bu, saya tidak tahu".
terasa penisku membengkak melihat bu Maya yang berdiri bugil di depanku, aku hanya terdiam dan terpana melihat tubuhnya yang indah, setelah bu Maya meraih gaunnya lagi dan mentupi tubuhnya dia mendekatiku dan aku tersentak saat tangannya memukul penisku yang tegang,
Jhoni :"Aduh,,,,! Sakit bu".
Bu Maya :"Makanya jangan suka tegang".
Jhoni :"Maaf bu,,,,".
Aku belutut dan tertunduk di depannya sambil memegang penisku yang sakit, kurasakan tangan bu Maya memegang rambutku dan menariknya hingga aku mendongak ke atas, dan kulihat tubuh bu Maya yang tidak lagi di tutupi apapun lagi, dia makin dekat denganku,
Bu Maya :"Kamu suka ini kan?".
Dia menaikkan satu pahanya kepundakku dan mengarahkanku untuk mencium vaginanya yang memiliki bulu hitam tertata rapi di atasnya,
Bu Maya :"Ayo lumat dan hisap memekku!".
Aku yang sudah bernafsu sejak tadi langsung melumat bibir vaginanya bertubi-tubi dan ku hisap lembut, penisku yang pun tidak terasa lagi. Kulihat bu Maya mengelinjang dan tangan satunya meremas-remas susunya sendiri,
"ahh........pintar........ohh........"
"shhh..........terus........hisap......."
"ohh........memekku........shhh........"
"hmmm..........enak.......ahhh........."
rancau bu Maya. Ku raih susu besarnya dengan tangan kananku dan kuremas-remas dengan gemas sedang tangan kiriku meremas pantat bahenolnya, dia bergoyang maju mundur penuh gairah saat lidahku masuk di lubang vaginanya, akhirnya setelah 5 menit bu Maya orgasme dan ku telan habis semua cairan yang keluar dari vaginanya. Tubuhnya mulai lemas dan jatuh ke ranjang, aku duduk di sebelahnya,
Jhoni :"Gimana bu paketnya benarkan? Kalau benar tolong tanda tangani agar saya bisa mengantar barang yang lain".
mendengar ucapanku dia menarikku hingga rebah lalu duduk di pahaku,
Bu Maya :"Kamu belum boleh pergi!".
Jhoni :"Kenapa bu?".
Bu Maya :"Kamu sudah minum cairanku. Sekarang giliranku!".
tanpa menunggu kesepakatan dariku bu Maya membuka celanaku dan juga kolorku, lalu dengan buasnya mengulum penisku, seperti orang kelaparan dia melumat dan menghisap penisku dengan buas, lidahnya liar menjilati batang penisku hingga basah, aku menggelinjang merasakan bibir bu Maya mengoralku dan tangannya meremas-remas lembut buah zakarku, tidak butuh waktu lama penisku telah tegang sempurna dan basah,
Bu Maya :"Benarkan dugaanku, kont*l kamu besar dan panjang. Slurrpp......".
Aku tidak menyangka pelangganku kali ini sangat liar dan buas. Puas mengoral, bu Maya menggeser duduknya lebih naik hingga tepat di atas penisku dan mengarahkan penisku kelubang vaginanya hingga masuk,
Bu Maya :"Nakal kamu! Bikin aku jadi sange aja".
belum sempat menjawab, bu Maya sudah mulai bergoyang naik turun membuat penisku terasa nikmat di jepit dan hisap-hisap lembut oleh vaginanya. Bagaikan cowboy yang sedang menjinakkan banteng, dia bergoyang liar dan penuh birahi. Aku tidak mau tinggal diam, aku pun meraih susunya yang besar bergoyang-goyang dan kuremas-remas sambil sesekali ku pelintir pentilnya,ku taris susu besarnya agar dia membungkuk lalu kulumat bibir manisnya, dia membalas lumatanku, kami saling melumat bibir dan beradu lidah penuh birahi sambil pantat bahenol bu Maya terus bergoyang. Aku tidak mau kalah dengan permainannya, ku balikkan posisi kami dan sekarang aku ada diatas, tanpa ampun lagi aku menghujam vagina bu Maya yang sudah basah berkali-kali, tubuhnya menggeliat indah dan penuh birahi,
"ahh........hmmm.......ohh........."
"shhh........terus.......sayang........."
"ohh.......lebih........kuat........."
"hmmm........enak........ahhh......."
rancau bu Maya, wajahnya terlihat sangat cantik saat sange, bibirnya seksi saat mendesah dan goyangan benar-benar membuatku bisa berhenti menyetubuhi pelangganku. Kembali kubalikkan tubuhnya yang bugil dan aku duduk di pahanya, beberapa kali ku arahkan penisku ke duburnya namun bu Maya tidak berontak, lalu ku tekan penisku kedalam lubang anus bu Maya, pantatnya bergoyang perlahan agar penisku mudah masuk di dalam duburnya, aku mulai memompa dubur pelangganku sambil ku remas-remas pantatnya, rasanya seret dan panas di dalam dubur bu Maya, makin lama aku makin cepat menghujam duburnya sambil ku peluk tubuhnya yang bugil,
"ahh........pintar.......ohh........."
"shhh...........terus........sayang........"
"ohh.........ganti........memekku......."
"hmmm..........ayo.......ahhh.........."
desahnya. Aku bangun dan ku angkat pantatnya agar nungging dan aku pun mulai bergantian menghujam vagina dan dubur pelangganku, 20 menit sudah aku menghujam vagina dan dubur bu Maya bergantian membuatku tak bisa bertahan lebih lama lagi, aku hujam vaginanya makin cepat lalu ku tekan kuat penisku kedalam vaginanya saat tubuhku mulai mengejang dan Croot........Croott........Crrooott........... tumpahlah spermaku menyemprot lubang rahim bu Maya berkali, rasanya nikmat sekali menyemburkan spermaku di dalam vagina pelangganku, lama-lama tubuhku kembali lemas dan akhirnya aku rebah di samping bu Maya, saat bu Maya menatapku, aku tersenyum padanya dan dia membalas senyumanku dengan lumatan bibir seksinya.
Baca juga :Rusian teen Cute Girl Hard Sex
Setelah tenagaku pulih aku pun merapikan pakaianku memberikan kwitansi bukti penerimaan barang untuk di tanda tangani, bu Maya yang masih bugil berdiri dan menandatanganinya lalu menyerahkan uang padaku, dia memberiku tips yang lebih banyak dari harga paket itu. Sebelum keluar kamar bu Maya kembali mengeluarkan penisku, beberapa kali dia menciumnya lalu berkata pada penisku,
Bu Maya :"Kapan-kapan datang lagi ya kemari dan sirami lagi memekku biar basah".
Aku hanya tersenyum melihat tingkah bu Maya yang bicara pada penisku lalu beranjak pergi meninggalkan rumahnya menuju pangkalan toko online untuk menyerahkan uang dan bukti penerimaan paket. Sejak itu bila aku mengantar paket pesanan bu Maya, aku selalu di puaskan dulu sebelum pulang walau sekali dia tidak melakukannya karena saat itu suaminya di rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar