Setelah tante Riska pindah ke rumah suaminya 8 tahun yang lalu,dia tidak pernah datang lagi.Saat itu usiaku masih 10 tahun,namaku Hari,sejak kecil sebelum tante Riska menikah dia yang selalu mengurusku saat ortu sedang kerja,aku masih ingat tante Riska itu sangat cantik.Sudah 8 tahun dia pergi hingga suatu hari dia datang dan menginap selama 10 hari di rumah kami.
loading...
Aku sangat senang waktu melihat tante Riska,dia masih terlihat cantik seperti dulu,aku yang sedang libur pun setiap hari bersama tante,dia masih menganggapku anak kecilnya dulu walau burungku sering bangun di buatnya,saat sedang bercanda,tante Riska sering memelukku hingga kurasakan buah dadanya yang besar menenpel padaku,di tambah lagi saat yang ada di rumah cuma ada kami berdua,tante Riska sering menggunakan pakaian ketat hingga bentuk tubuhnya yang indah terlihat,burungku pasti bangun melihat vagina tante Riska yang tembem.
Hari ketiga tante Riska menginap,rumah sedang sepi karena ortu kerja,tinggal aku dan tante Riska saja,tidak seperti sebelumnya yang setelah mandi selalu berpakaian rapi saat keluar dari kamar mandi,kali ini dia hanya menggunakan handuk yang menutupi sebagian susu besarnya dan juga sebatas pangkal paha,tante Riska tersenyum genit saat aku melihat handuknya yang sesekali terbuka di bagian pangkal paha saat dia berjalan,tante Riska berhenti di dekat pintu kamar dan mengajakku bicara,
Tante Riska :"tutup pintunya dong!sekalian di kunci ya!".
Aku :"iya tante".
aku berjalan menuju pintu dan menutup serta mengunci pintu lalu kembali duduk,tante Riska yang masih menggunakan handuk datang dan duduk di sebelahku,
Aku :"tante tidak ganti baju?".
Tante Riska :"nanti dulu,rambut tante masih basah".
Aku :"gitu ya?".
Tante Riska :"kenapa?,kamu nggak suka ya?".
Aku :"bukan begitu tante,tapi......".
aku tak sanggup meneruskan kata-kataku saat tante duduk menghadapku hingga handuknya terbuka dan dengan jelas aku melihat vagina tante Riska yang tembem dan tak ada jembutnya,mataku tidak lepas dari vaginanya hingga tanpa sadar tante Riska telah memegang burungku dari balik celana,
Tante Riska :"besar dan panjangnya milik kamu".
Aku :"jangan tante".
Tante Riska :"kenapa malu,dulukan aku yang selalu memandikan kamu".
Aku :"tapi itukan waktu masih kecil".
Tante Riska :"kamu masih keponakan kecilku yang tampan".
tante merangkulku dan membiarkanku bersandar di susu besarnya,tapi saat bersandar handuk tante Riska lepas dan bibirku tepat di pentil coklatnya,aku hanya diam saat tangan tante membuka calanaku dan meraih burungku lalu mengocoknya lembut,aku yang terbawa birahi mulai melumat pentil tante Riska dan memainkannya dengan lidahku,tidak lama dia melepas burungku dan bangkit dari duduknya,tante Riska berdiri telanjang bulat di depanku karena handuknya lepas,
Tante Riska :"bawa handukku ke kamar ya".
Aku :"iya tante".
Tante Riska :"jangan lama-lama,aku tunggu ya".
tante Riska pergi meninggalkanku menuju kamarnya,aku bangun dan membawa handuk tante ke kamarnya,sampai di kamar tante sudah duduk di ranjang menungguku,aku berjalan dengan burung yang tegang dan telah keluar dari celanaku menghampiri tante Riska,saat berada di dekatnya tanpa menunggu lama tante meraih burungku dan melumatnya dengan buas,
"ah.......hmmm.......oh.........."
"shhh.........geli..........tante.........."
"oh.........burungku.........jangan........"
"hmmm..........enak.........ah........."
desahku.Kulihat tante dengan lahapnya melumat kepala burungku dan menjilatinya,hisapan lembut bibir manis tante Riska membuatku tak bisa bertahan lama dan aku pun orgasme,spermaku di telan semua oleh tante Riska sampai tak tersisa.Setelah spermaku habis tante berbaring dan membuka kakinya lalu menyuruhku melumat vagina tembemnya,aku langsung berlutut di dekat ranjang dan dengan lahap ku lumat bibir vagina tembem tante dan ku mainkan itilnya,
"ah.........shhh........oh..........."
"hmmm..........enak.........sayang........"
"oh........terus...........memekku........."
"shhh..........pintar.........ah.........."
rancau tante Riska,pantat tante bergoyang merasakan lidahku masuk kelubang nikmatnya,tanganku meraih susu besarnya dan meremasnya dengan buas,burungku telah tegang lagi dan ingin merasakan jepitan vagina tante Riska,aku bangun sambil menyusuri tubuh indah tanteku,ku lumat pentil coklat yang mengeras di ujung susu besarnya dan menjilatinya hingga basah,tangan tante Riska meraih burungku dan memasukkannya kelubang vaginanya,setelah masuk aku memompa vagina tembem tanteku membuat pantat tante bergoyang liar menikmati burungku keluar masuk lubang vaginanya,
"ah..........shhh..........oh..........."
"hmmm.........nikmat........sayang......"
"oh.......besar.........panjang.........."
"shhh.........ngentot...........ah..........."
rancau liar tanteku,dia memelukku erat dan tak mau aku berhenti memompa vagina tembemnya,aku terus meremas kedua susu besarnya dan aku melumat bibir tante,dia membalas lumatanku,kami saling melumat bibir dan beradu lidah penuh birahi,aku berhenti memompa vagina tante dan melepas burungku,tante tau aku ingin ganti posisi,dia melepas pelukkannya dan nungging,kembali aku memompa vaginanya dari belakang makin cepat,pantat tante bergoyang liar merasakan vaginanya ku pompa dari belakang,
"ah..........hmmm.........oh..........."
"shhh..........pintar..........sayang........"
"oh.........ngentot........terus.........."
"hmmm.........nikmat.........ah.........."
rancau tante Riska,tubuh tante mengejang dan bergetar karena orgasme,dia rebah di kasur dan aku memeluknya dari belakang tapi saat jatuh,tante Riska berteriak karena tanpa di arahkan burungku masuk kelubang pantatnya,kurasakan jepitan dubur tante Riska yang sempit membuatku bergoyang dan memompa duburnya,tante tak bisa berbuat apa-apa karena aku menindihnya,kuraih vagina tembemnya dan aku mengocok vaginanya,
"ah..........sakit........oh.........."
"shhh........nakal.........kamu......."
"oh......pantatku.........kena.........."
"hmmm.........enak.........ah..........."
rancau tante menikmati burungku dan jariku bermain di dua lubangnya,15 menit aku menindih tubuh indah tante dan memompa duburnya,tanganku tanpa henti mengocok vagina tembemnya hingga tubuhnya kembali mengejang dan pantatnya bergetar hebat karena orgasme,aku yang tidak tahan merasakan jepitan dan getaran pantat tante pun menekan kuat burungku ke dalam duburnya dan croot...........croot...........crooott......... spermaku tumpah di dalam duburnya,tubuh kami lemas dan aku melepas burungku yang lemas dari duburnya tante marah-marah dan memakiku karena duburnya sakit habis ku anal tapi setelah sakitnya reda dia langsung melumat lagi burungku hingga tegang dan kami ngentot lagi sampai puas,tante Riska tidak memberiku kesempatan melawan karena dia ingin merasakan semburan spermaku di vagina tembemnya.
Baca juga :Aku jadi pemuas birahi janda depan rumahku
Sejak hari itu selama tante menginap di rumahku,aku merasa senang karena tante menerima burungku di lubang vagina dan duburnya tiap hari,tante Riska selalu siap dimana pun aku ingin ngentot dengannya,di setiap sudut rumah kami gunakan untuk meraih kenikmatan bersama hingga tante kembali pada suaminya.