Kerja kerasku untuk mendapatkan E-KTP

   Genap sudah usiaku 18 tahun dan kini aku bisa membuat SIM agar tidak selalu sembunyi-sembunyi dan mencari jalan sempit untuk menghindari para polantas penertib jalan raya,tapi untuk membuat itu aku terlebih dahulu harus membuat E-KTP agar bisa membuat SIM.Mungki karena ini adalah pembuatan E-KTP pertamaku membuatku sedikit bingung saat pembuatannya,walau begitu aku menikmati jerih payahku untuk membuat E-KTP ku.
   Pagi hari aku pergi ke kantor desa untuk meminta tanda tangan dari kepala desa,tapi saat sampai di sana ku lihat kantor sedang sepi dan hanya ada 2 orang PNS yang sedang bekerja,kalau tidak salah namanya bu Lastri dan bu Endang,aku tahu dari label nama di dada mereka yang membusung besar sekali.

Bu Lastri :"adik siapa dan perlu apa?".

Eko :"nama saya Eko bu,saya ingin minta tanda tangan pak lurah untuk membuat E-KTP".

Bu Lastri :"tunggu saja dulu ya,pak lurah sedang mengadakan penyuluhan,jadi sebentar lagi datang".

Eko :"baik bu".

aku pun menunggu pak lurah datang sambil duduk dan melihat-lihat kantor desa juga melihat 2 PNS yang cantik-cantik dan montok di sana.Bu Lastri kalau di perhatikan usianya mungkin sekitar 25 tahunan dan bu Endang berusia 30 tahunan,walau begitu mereka terlihat cantik dan berwibawa.

Apalagi saat melihat dada bu Lastri dan bu Endang yang baju dinasnya ketat sampai kancing bajunya ingin lepas dan terlihat belahan dadanya yang putih bersih,di tambah rok nya ketat sampai di pahanya mengundang mataku ingin Mengintip cd yang di pakainya burungku mulai bangun saat aku beberapa kali melihat cd bu Lastri yang berwana putih dan cd bu Endang berwarna pink membuat burungku mulai bangun.Kulihat bu Lastri jalan kebelakang dan tidak lama memanggilku,

Bu Lastri :"Eko,bisa tolong sebentar keran di toilet macet?".

Eko :"iya bu".

aku mendatangi bu Lastri dan berjalan mengikutinya dari belakang,sampai di toilet aku dan bu Lastri masuk lalu dia menutup pintu,hal yang tak ku duga terjadi,saat memeriksa keran bu Lastri dengan cepat memegang burungku yang tegang dan meremasnya membuat tubuhku lemas menahan remasan bu Lastri,

Bu Lastri :"kamu tadi mengintipkan?".

Eko :"ti...tidak...bu,ampun sakit!".

Bu Lastri :"benarkah?apa warna cd yang ku pakai?".

Eko :"pu...putih bu,tolong sakit bu".

Bu Lastri :"benarkan kamu ngintip!?".

Eko :"ma....ma'af bu,sakit".

aku yang keceplosan ngomong tidak bisa mengelak lagi,bu Lastri membuka celanaku dengan satu tangannya sedang tangan yang lain masih menggenggam burungku dari luar,aku hanya bisa bersandar di dinding toilet menahan sakit.Bu Lastri berhasil membuka celanaku tapi wajahnya menjadi merah dan Sange melihat burungku yang setengah tegang di genggamanannya,

Bu Lastri :"wow.....besarnya punya kamu!?".

Eko :"ampun bu,tolong lepas,sakit".

Bu Lastri :"makanya jangan suka ngintip".

kurasakan genggaman bu Lastri mulai renggang dan mulai mengocok burungku dengan tangannya yang halus dan lembut,matanya tak lepas dari burungku yang kembali tegang karena dikocoknya,satu tangan bu Lastri membuka kancing bajunya dan meremas-remas susu besarnya sendiri dari balik bh putih yang di pakainya,aku hanya diam dan melihat bu Lastri mengeluarkan kedua susu besarnya dari bh dan memainkan pentil coklat yang mengeras di ujungnya,bu Lastri berjongkok dan langsung melumat kepala burungku yang tegang dan menjilati batangnya dengan buas,
"ah........hmmm........oh........."
"shhh.........geli........bu........"
"oh.......jangan..........shhh........."
rancauku tapi bu Lastri terus mengoralku dengan buas hingga burungku kembali tegang sempurna,besar dan panjang,dia kembali bangun dan berkata padaku,

Bu Lastri :"ini hukuman kamu karena mengintip".

aku belum menjawab kata-kata bu Lastri,dia sudah meraih kepalaku dan mengarahkan bibirku ke susunya yang besar dan aku yang telah terbawa birahi langsung melumat susu besarnya dengan buas dan menjilat pentilnya yang keras sejak tadi,ku naikkan rok yang di pakai bu Lastri dan ku masukkan tanganku kedalam cd nya lalu ku mainka itil dan mengocok lubang memeknya yang tembem dan bersih tanpa bulu,
"ah.......shhh.......oh........"
"hmmm........nikmat..........ah........."
"oh.......dasar.........pengintip........"
"shhh...........ngentot.........aku......ah......"
rancau bu Lastri.Aku melepas cd bu Lastri dan menyandarkannya ke dinding dekat pintu lalu ku angkat satu kakinya,bu Lastri mengarahkan burungku ke lubang memeknya dan setelah masuk aku mulai memompa lubang nikmat di selangkangan bu Lastri,dia memelukku erat dan menggoyang pantatnya liar merasakan burungku keluar masuk di lubang memeknya,
"ah.........terus.........oh.........."
"shhh........ngentot..........aku......."
"oh.......besar.........panjang.........."
"hmmm.......nikmat........ah........."
rancau bu Lastri.Aku melumat bibir manis bu Lastri dan meremas-remas susu besarnya sambil memainkan pentilnya,tidak sampai 10 menit tubuh bu Lastri mengejang dan bergetar tanda orgasme.Aku melepas burungku dan bu Lastri nungging lalu mengarahkan burungku ke lubang memeknya dari belakang dan aku memompa lagi lubang memek tembemnya makin cepat membuat bu Lastri menggeliat dan menggoyang pantat bahenolnya,
"ah........hmmm.......oh........"
"shhh.......pintar.........ngentot.........."
"oh.....terus........kuat..........."
"hmmm.........nikmat.........ah.........."
rancau bu Lastri,15 menit aku memompa memek temben bu Lastri dari belakang dan kembali dia orgasme kedua kalinya.Setelah orgasme bu Lastri membersihkan memeknya dan merapikan pakaiannya,aku hanya diam dan melihatnya saja sambil mengocok birungku sendiri karena belum orgasme.


Kulihat dia membuka pintu toilet dan meninggalkan aku tapi ternyata bu Endang gantian masuk saat bu Lastri keluar dan saat mereka bersimpangan aku mendengar bu Lastri berkata pada bu Endang,

Bu Lastri :"jantan dan perkasa".

Bu Endang :"pasti puas sekali".

Bu Lastri :"iya,rasakan sendiri kekuatannya".

Bu Endang melihat burungku yang masih tegang dan menutup pintu toilet saat bu Lastri telah keluar lalu menaikkan rok nya dan melepas cd pink yang di pakainya,kulihat Jembut lebat menghiasi memek bu Endang dan dia meraih burungku lau mengarahkan ke lubang memeknya dan aku mulai memompa lubang memeknya saat burungku telah masuk,bu Endang bergoyang liar menikmati burungku keluar masuk di lubang memeknya,
"ah..........hmmm.......oh........."
"shhh.........besar.........panjang........."
"oh......kuat.........kamu..........."
"hmmm......ngentot........ah.........."
rancau bu Endang.Aku membuka kancing baju dan menaikan bh merah bu Endang lalu meremas-remas susu yang tidak sebesar milik bu Lastri tapi masih terlihat kencang dan menggoda,kulumat pentil hitam yang mengeras dan kujilati hingga basah,tidak sampai 10 menit bu Endang orgasme dan aku memintanya nungging.Ku lihat lubang pantat bu Endang terbuka seperti pernah di anal dan aku arahkan burungku keduburnya,bu Endang menggeliat liar menikmati burungku keluar masuk di duburnya,ku peluk tubuh bu Endang agar ikut berdiri,ku angkat satu kakinya ke atas toilet dan kuraih memeknya yang berbulu lebat,ku mainkan itilnya dan ku masukkan dua jariku mengocok memeknya dan burungku memompa duburnya,
"ah..........pintar.........oh.........."
"shhh.........terus........mainkan.......aku....."
"oh..........ngentot..........aku.........."
"hmmm........nikmat..........ah.........."
rancau bu Endang,dia sangat liar menggoyang pantat hingga burungku terasa begitu kuat di pijit duburnya,ku remas susu besar bu Endang bergantian kiri dan kanan sambil terus kupompa duburnya serta terus kukocok lubang memeknya membuat bu Endang menggeliat di pelukkanku,
"ah.........hmmm.........oh........"
"shhh.........kuat.........ngentot........."
"oh........kamu..........Eko.........."
"hmmm..........nikmat..........ah........."
rancaunya liar.15 menit lebih ku pompa dubur bu Endang dan kukocok memeknya,tubuhnya mengejang hebat dan pantatnya bergetar hebat,burungku terasa di jepit dengan kuat oleh duburnya hingga aku tak sanggup bertahan lagi dan crot........crot.........crooott............. spermaku tumpah di dalam dubur bu Endang dan cairan kenikmatannya keluar deras membasahi jari tanganku,kami orgasme hebat bersama.Setelah puas kami membersihkan diri dan merapikan pakaian kami lalu keluar dari toilet,aku kembali duduk di kursi tunggu dan kulihat bu Lastri dan bu Endang bicara pelan dan aku mendengarnya,

Bu Lastri :"gimana bu?".

Bu Endang :"kuat sekali,aku sampai dua kali tumpah".

Bu Lastri :"aku juga,dia tumpah di mana?".

Bu Endang :"di lubang belakang".

bu Lastri terkejut dan mereka tertawa bersama,tidak lama datanglah rombongan kepala desa yang baru pulang dari penyuluhannya,setelah aku mendapat tanda tangan dan stempel dari kepala desa,aku pun pulang karena lelah habis Ngentot dengan PNS di kantor desa tadi.


Saat berada di kantor kecamatan.