Aku diperkosa mbak Rina dan ibunya

    Aku yang berusia 16 tahun tidak menyangka kalau akan diperkosa tetanggaku sendiri yaitu mbak Rina dan ibunya.Mbak Rina berusia 20 tahunan dan telah menikah sedang ibunya bernama bu Tia berusia 40 tahunan,aku tak bisa melawan dan menikmati perkosaan mereka yang liar.
    Awalnya pagi itu aku tidak masuk sekolah karena bangun kesiangan,sekitar pukul 8  aku duduk sendirian di belakang rumah sedang main hp,sedang kedua ortuku kerja,aku mendengar dari kamar mandi rumah bu Tia ada suara guyuran air berkali-kali tanda kalau ada yang mandi,aku yang penasaran melihat wanita telanjang mengintip dari lubang angin membuat burungku bangun tapi sial karena tidak lama aku ngintip ketahuan mbak Rina yang kebelakang rumah,saat aku akan lari mbak Rina menangkapku dan bilang akan mengadukan pada ortuku,aku yang takut hanya diam dan tidak lagi berontak lalu minta maaf,mbak Rina menyuruhku masuk rumahnya untuk minta maaf pada ibunya sedang dia menjemur pakaian,ketika sampai di dapur rumah mereka bu Tia keluar kamar mandi dengan hanya berbalut handuk sampai dibawah pangkal pahanya membuat burungku yang telah lemas kembali tegang dan mengacung kedepan dan di lihat bu Tia,waktu itu aku belum mandi dan hanya pakai celana bokser tanpa celana dalam.

Aku :"maaf bu".

Bu Tia :"nakal sekali kamu,mengintip orang mandi".

Aku :" sekali lagi maaf bu".

Bu Tia :"sekarang buka pakaian kamu biar aku lihat kamu telanjang".

Aku :"jangan bu,malu".

Bu Tia :"kalau begitu buka dikamar,kalau tidak mau ku adukan sama orang tuamu kalau kamu suka mengintip orang mandi".

karena takut aku ikut bu Tia kekamarnya,bu Tia yang duduk di ranjang membuat jembutnya terlihat di pangkal pahanya yang terlipat hingga burungku tetap tegang melihat pemandangan itu saat telanjang di depannya.
    Melihat burungku yang mengacung kedepan bu Tia menyuruhku mendekat dan memegang burungku yang tegang sambil bilang "besar juga burung kamu" dan dia mulai meremas dan mebelai burungku membuatku mendesah
"ah........hmm.......oh......."
"shh........geli.......bu......."
"oh........jangan........ah......"
tanganku memegang tangannya yang terus meremas dan membelai burungku dengan gemas.ku lihat bu Tia melepas handuknya dan bugil di depanku lalu membuka pahanya,satu tangannya kulihat memainkan vaginanya sendiri,bu Tia tidur mengangkang di pinggir ranjang dan menarik burungku lalu diarahkannya kelubang vagiananya,kakinya melingkar di pinggangku dan menyuruhku agar menggerakkan pantaku maju mundur membuat burungku keluar masuk lubang vaginanya,aku memegang perutnya dan menggoyang pantatku,merasakan gesekan burungku yang dijepit vagina bu Tia membuatku mendesah
"ah.......shh.....oh......"
"hmm.......enak........bu......."
"oh........shh.........ah......."
bu Tia menggoyang pantanya,tangannya mengalihkan tanganku yang memegang perutnya ke susu besarnya yang dihiasi pentil hitam dan menyuruhku meremas-remasnya membuat bu Tia mendesah
"ah.......shh......oh......."
"hmm........pintar........kamu........"
"oh.......shh........ah.......".
aku yang baru melakukan ini tidak bisa menahan dorongan kuat dari dalam burungku dan crot........crot....... aku orgasme.Bu Tia tidak melepas kakinya yang melingkar di pinggangku,dia meraih dadaku dan memainkan puting kecilku membuatku merasa geli tapi burungku bangun lagi dan aku disuruh menggoyang lagi pantatku.Mbak Rina melihat aku menaiki ibunya setelah dia selesai menjemur pakaian dan mulai meremas-remas susunya sendiri lalu melepas pakaiannya hingga telanjang bulat dan menyuruhku melumat susunya yang besar berhiaskan pentil coklat yang mengeras diujungnya dan lebih kencang dari milik ibunya,mbak Rina yang berdiri disebelahku menyuruhku mengocok vaginanya dengan dua jariku membuatnya mendesah
"ah.......pintar.......oh......"
"shh.......terus........ah......."
"hmm......nikmat.........shh......"
aku masih terus memompa vagina bu Tia sambil mengocok vagina anaknya yang juga berhiaskan jembut lebat dan tanganku yang satu meremas susu besar bu Tia,bibirku meluamat dan menjilati susu besar dan pentil mbak Rina dengan buas.Tubuh bu Tia mengejang dan pantatnya bergetar tanda orgasme dan aku kembali menumpahkan spermaku kelubang vaginanya,aku juga orgasme lagi kedua kalinya,saat kaki bu Tia melepasku,mbak Rina menarikku dan merebahkanku keranjang lalu melumat burungku hingga tegang lagi,mbak Rina duduk diatas burungku dan mengarahkannya kelubang vaginanya lalu bergoyang naik turun membuatnya mendesah menikmati burungku keluar masuk lubang vaginanya.
"ah.........shh.......oh......."
"hmm.......nikmat.........ah......"
"oh.........hmm........shh......."
aku yang merasakan ngilu pada burungku yang tegang hanya mencengkram kasur sambil melihat susu besar mbak Rina bergoyang dan menikmati jepit nikmat vaginanya,keringatku menetes membasahi ranjang bu Tia dan tubuhku terasa capek karena sudah dua kali spermaku di peras bu Tia dan sekarang mbak Rina,mbak Rina menyuruhku meremas kedua susu besarnya dan memainkan pentilnya,aku menuruti mbak Rina sambil melihat bu Tia yang masih bugil berbaring melihat kami ngentot sambil memainkan itil anaknya.
"ah.......hmm.......oh......."
"shh........ngentot........ah......"
"hmm......nikmat.........bu......"
"oh........shh........ah........"
rancau mbak Rina.Bu Tia melumat bibirku dan aku membalas lumatannya.Sekitar 10 menit mbak Rina menggoyangku sanmpai akhirnya tubuhnya mengejang dan pantatnya bergetar hebat,vaginanya menjepit kuat burungku dan crot......crot.........croot.......... spermaku tumpah membasahi lubang vagina mbak Rina dan juga cairan hangatnya membasahi burungku,kami orgasme bersamaan.
     Melihat orgasmeku yang mulai lama bu Tia kembali membangkitkan burungku setelah anaknya rebah dan melepas burungku dari vagina mbak Rina lalu bu Tia bergantian menaikiku sampai kami orgasme lagi.Setelah spermaku diperas 4 kali mereka mengajakku makan,tapi aku disuruh tetap telanjang dan setelah selesai makan bu Tia dan anaknya kembali memeras spermaku sampai aku hampir pingsan.Sekitar pukul 3 sore aku di ijinkan pulang tapi tidak boleh bilang siapa pun tentang kejadian yang baru kami lakukan,aku yang takut dengan kemarahan ortuku dan suami mereka hanya diam dan tidak memberitahukannya pada siapa pun.Hampir setiap hari saat pulang sekolah atau saat libur,aku di panggil bu Tia dan anaknya untuk di ajak ngentot lagi saat ortuku dan suami mereka kerja,aku mulai bisa mengimbangi dan menguasai permainan ngentot dengan mereka.Saat usiaku menginjak 19 tahun burungku bertambah besar dan panjang membuat mereka makin ketagihan ngentot denganku,bahkan lubang dubur bu Tia dan anaknya berhasil ku hujam dengan burungku yang ternyata lebih besar dan lebih panjang dari milik suami mereka.

Tidak ada komentar: