Pagi ini aku harus bergegas berangkat ke bali untuk mengantar pasokan barang buat langgananku disana,dengan semangat ku naiki mobil pick up yang membawa barang pesanan melintasi jalan raya yang penuh kemacetan menuju pelabuhan untuk naik kapal ke bali.Aku sampai dibali pukul 3 sore dan langsung menuju rumah yang setiap bulan ku datangi untuk mengantar barang,disana aku disambut bu Ida yang telah menunggu pesanannya dari tadi pagi.sebenarnya usia bu Ida masih muda dan baru menikah 3 tahun lalu dengan pak wayan,kalau di lihat perkiraan usianya mungkin sekitar 24 tahunan,sedang pak wayan usianya sekitar 29-32 tahunan,tapi karena sungkan dan hormat makanya aku memanggilnya bu Ida,padahal usiaku 21 tahun dan oh...ya namaku Agus.Bu Ida mengajakku menuju gudang baru yang selesai di bangun untuk menyimpan barangnya,karena hanya kami berdua yang menurunkan barang dan menghitung jumlahnya makanya sangat lama dan butuh waktu hingga 5 jam baru selesai.Biasanya ada pak wayan(suami bu Ida)yang ikut membantu kami tapi kata bu Ida dia sedang keluar kota mengurus bisnis barunya.
Melihat aku yang kelelahan dan lapar bu Ida mengajakku kerumahnya untuk makan dan istirahat sebentar sambil menghitung pembayaran.Karena sudah malam bu Ida memintaku menginap di rumahnya dan besok pagi baru pulang,sebenarnya aku ingin menolak tapi karena capek dan lelah aku pun menuruti bu Ida dan tidur di rumahnya.Setelah mandi aku menuju ruang keluarga bu Ida,aku sempat terpana melihat bu Ida yang tidak lagi menggunakan pakaian adat bali seperti tadi siang,mungkin karena di rumah dan akan tidur makanya dia tidak berpakaian adat lagi.dia menggunakan gaun panjang warna putih tranparan hingga memperlihatkan buah dadanya yang besar tanpa menggunakan bh membuat burungku mulai bangun karena penasaran ingin melihat pentilnya yang ditutupi bordiran motif bunga,perutnya yang langsing serta paha putih mulus yang menyilang saat duduk menonton tv membuat burungku makin tegang dan meronta keluar namun aku menahan birahi dengan mengajaknya mengobrol basa-basi.
Aku :"pak wayan belum pulang bu?".
Bu Ida :"belum,besok sore baru pulang soalnya singgah dulu di rumah kakak".
Aku :"memang di mana rumahnya?".
Bu Ida :"di kintamani".
sambil mengobrol kuperhatikan pangkal paha bu Ida yang terlipat terlihat jelas begitu putih dan tak ada bulunya sama sekali menambah penasaranku untuk melihat dan merasakan bentuk vaginanya,karena tidak kuat lagi menahan birahi aku pun pamit untuk istirahat di kamar tamu yang telah di sediakan untuk mengusir pikiran ngeresku dan tidur.
Kulihat jam dinding menunjukkan pukul 11.45 malam,tapi mataku tak bisa terpejam membayangkan tubuh molek nan semok bu Ida membuatku haus dan ingin minum,aku keluar untuk mengambil minum dan melintasi ruang keluarga,kulihat tv masih menyala sementara bu Ida berbaring di sofa.burungku makin keras saat melihat bu Ida tidur terlentang di sofa dan gaunnya tersingkap sampai pangkal pahanya,terlihat jelas bibir vagina yang indah di hiasi itil sebesar buah jagung di bagian atasnya,aku tidak tahan lagi menahan birahiku dan mendekati bu Ida,dengan jantung deg-degan tanganku membelai bibir vagina bu Ida dengan lembut dan memainkan itilnya,aku berhenti saat dia menggeliat dan mendesah,tapi matanya masih terpejam dan kembali tidur.
Ku angkat satu kakinya dengan pelan keatas sandaran sofa dan memdekatkan wajahku ke bibir vaginanya yang terbuka,tercium aroma wangi yang membangkitkan birahiku dan tanpa ragu lagi langsung ku lumat bibir vagina yang tembem tak berbulunya,tubuh bu Ida menggeliat merasakan lumatan dan hisapanku,jilatan lidahku membuat vaginanya basah saat masuk meraih lubang terdalam vaginanya.
"ah.......shh.......oh......."
"hmmm........ah.........shh........"
"oh......enak........shh........ah......."
desahnya menikmati permain bibir dan lidahku.Tanganku menaikan gaun yang dipakainya menuju susu besar yang tak sanggup ke kenggenggam semuanya,kuremas kedua susunya dan memilin-milin pentil mungil berwarna pink yang mulai mengeras,membuat bu Ida makin liar menggeliat dan merancau
"ah.......hmmm........oh......"
"shh......ngentot.......aku........"
"hmm......nikmat.....Agus.....ah......."
aku sempat kaget dan melihat wajahnya saat memanggil namaku,ternyata bu Ida sudah bangun dan menikmati permainanku.Tangan pindah melepas celanaku sementar bibirku naik menyusuri tubuh seksi nan montoknya dan berhenti di gunung besar yang masih kencang,kulumat kedua susunya dengan buas dan memainkan lidahku di pentilnya yang mengeras,setelah puas mendakinya aku menyusuri leher dan melumat bibir manisnya,dia membalas lumatanku dan kami beradu lidah penuh birahi.Tangan bu Ida meraih burungku yang sejak tadi telah tegang dan mengarahkanya kelubang vagina basahnya,dengan sekali tekan burungku yang besar dan panjang masuk ke lubang hangat dan nikmatnya lalu ku pompa dengan dengan penuh semangat.
"ah.......enak.......oh........"
"shh......ngentot........besar........"
"oh......panjang..........hmm......"
rancau mulut bu Ida.kakinya melingkar di pinggangku seolah tidak ingin melepaskanku,tangannya memelukku erat dan pantatnya bergoyang liar menikmati hujaman burungku yang besar dan panjang.bibirku melumat susu besarnya dan menghisat pentil pink yang telah mengeras,tanganku meremas pantat bahenolnya dengan gemas membuat tubuhnya mengeliat dan bibirnya mendesah merasakan kenikmatan
"ah.......shh........oh......."
"hmm.......nikmat.......ngentot........"
"shh......Agus......terus........ah........"
ku hentikan permainanku dan berganti gaya,bu Ida bangun dan naik dan berjongkok di atasku lalu mengarahkan burungku ke vaginanya dan setelah masuk dia menggoyang pantatnya membuatku merem melek merasakan goyangannya,tanganku meraih susu besar yang mengantung bebas di dadanya dan kuremas-remas dengan gemas.
"ah.......enak........oh........"
"shh......ngentot........Ida......"
"hmm........oh.......ah........."
bibirku merancau merasakan goyangan liar bu Ida.Aku yang hampir kalah mengimbangi goyangan pantatnya menghentikan tubuh bu Ida dan memintanya nungging lalu ku pompa vaginanya dari belakang,tubuhnya bergoyang maju mundur saat kuhujam vaginanya,tanganku meremas pantat bahenol dan memainkan lubang duburnya,bu Ida menjerit kecil saat jari tengahku masuk dan mengocok duburnya.
"ah........nakal........oh........"
"shh......sakit........enak........ah......"
"hmm.......ngentot........puas........"
"oh........shh.......ah........"
rancaunya merasakan permainan jari dan burungku.Tanganku satunya memegang pinggang ramping bu Ida dan ku tekan kuat burung dan jari tengahku ke lubang vagina dan duburnya,tubuhnya bergetar dan mengejang hebat saat kurasakan vagina dan duburnya menjepit kuat burung dan jariku berkali-kali sampai aku tidak kuat lagi dan crot..........crot........croot........... spermaku tumpah membasahi dasar lubang rahimnya di sertai cairan hangat yang juga keluar deras dari lubang vaginanya,kami mencapai orgarme bersama.Tubuhku lemas memeluk tubuh telanjang bu Ida dan kami rebah bersama di sofa,setelah puas menikmati sisa-sisa orgasme dan burungku telah lemas aku melepasnya dari vagina bu Ida yang nikmat.ku lihat wajah bu Ida merona penuh kepuasan dan setelah istirahat sebentar kami kembali ngentot untuk kedua kalinya sampai puas dan kami tidur di sofa dalam keadan telanjang bulat.
Pagi hari aku bangun dan kulihat bu Ida tidak ada,pakaian ku dan gaun bu Ida masih berserakan di lantai dan meja,aku bangun dan mengambil pakaianku menuju kamar mandi melewati dapur,aku terhenti melihat bu Ida yang masih bugil sedang menyiapkan sarapan membuat burungku bangun,bu Ida yang telah selasai menyiapkan sarapan menghampiriku dan berjongkok di depanku lalu dengan buas dia mengoralku,kami pun ngentot lagi di dapur dan kamar mandi,setelah itu baru mandi dan sarapan.pukul 8 pagi aku keluar dari rumah bu Ida untuk pulang.
Sejak hari itu setiap kali aku mengantar pasokan barang kerumahnya aku selalu di puaskan oleh bu Ida dengan berbagai gaya ngentot yang luar biasa,aku juga yang pertama kali menikmati sempitnya lubang dubur bu Ida tanpa di ketahui suaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar