Pengobatan terapi pasienku

   Sebagai seorang dokter aku harus siap kapanpun pasien membutuhkanku,pernah aku di kontrak oleh seorang pengusaha kaya bernama Pak Ilham untuk merawat dan mengobati istrinya bernama bu Rindi yang sakit selama 3 bulan karena pak Ilham harus pergi ke singapura untuk urusan bisnis yang tidak bisa di tinggalkan.Bu Rindi sakit lumpuh pada kaki dan tangan akibat kecelakaan,walau tulangnya utuh tapi beberapa sarafnya tidak berfungsi,karena itulah aku dikontrak untuk melakukan terapi agar bu Rindi bisa menggerakkan tangan dan bisa berjalan lagi.Dirumah bu Rindi aku tinggal bersama dua pembantunya dan satu sopir(mereka belum punya anak),suatu hari pembantu bernama Surti kelelahan dan tertidur sementara pembantu lain sedang pergi bersama sopir untuk membeli barang keperluan untukku,bu Rindi memanggil surti untuk memandikannya,karena melihat surti tidur pulas aku pun datang kekamar bu Rindi.

Bu Rindi :"maaf aku memanggil Surti pak!".

Aku :"Surti kecapekan bu karena mengurus rumah".

Bu Rindi :"yang lain kemana pak?".

Aku :"mereka sedang membeli obat di apotik dan belaja untuk besok".

sambil mengobrol aku menggendong bu Rindi ke kamar mandi dan ku dudukkan di tempat yang telah di buat untuknya.

Bu Rindi :"sebaiknya nanti saja pak,nunggu pembantu saja".

Aku :"tidak apa-apa bu,aku di bayar untuk merawat anda,selain itu ibu tidak boleh telat mandi".

aku mulai melepas satu persatu pakaian bu Rindi hingga telanjang bulat dan mengguyurkan air ketubuhnya,wajah bu Rindi memerah karena malu saat aku mulai menggerayangi tubuh bugilnya untuk menyabun tubuhnya,saat menyabun susunya yang besar dan kencang aku meremas-remasnya agak lama dan menyetuh pentil coklatnya berkali-kali hingga terasa mengeras dan burungku juga ikut bengkak dan mengeras,ku dengar bu Rindi mendesah pelan sambil menggigit bibir bawahnya
"shh.........hmm.......ah......."
"hmm.........ah........shh......."
setelah kuguyur lagi tubuhnya aku mengambil sabun dan meraba vaginanya yang dihiasi jembut lebat di pangkal pahanya dan mulai menggosoknya membuat bu Rindi makin mendesah
"ah.......hmm........oh........."
"shh......pak........hmm......"
"oh........nikmat.........ah......."
aku yang mulai terbawa birahi karena desahan dan tubuh bugil bu Rindi yang seksi dan montok mulai membelai bibir vaginanya  untuk mencari lubang kenikmatan yang tersembunyi dipangkal pahanya,setelah ku temukan jariku mulai masuk dan bermain di dalamnya membuat bu Rindi makin mendesah liar
"ah........pak........Rudi.......oh......"
"hmm.......nikmat.........ah......."
"shh......ngentot........aku.......pak....."
"oh.......hmm........ah........"
mendengar desahan bu Rindi membuatku berani melumat susu besarnya dan menjilati pentilnya yang mengeras,tubuh bu Rindi bergetar dan vagina basah,dia telah klimaks,aku bangun dan membuka celanaku memperlihatkan burungku yang besar dan panjang pada bu Rindi,wajah sange bu Rindi makin menjadi saat kepala burungku ku dekatkan bibir manisnya dan dia melumatnya dengan buas hingga basah dan kulepas lagi burungku dari mulutnya,ku peluk tubuh bugil dan ku bangunkan dia,setelah berdiri kuarahkan burungku kelubang vaginanya hingga kepalanya masuk lalu ku angkat satu kakinya agar bibir vaginanya terbuka dan kutekan burungku yang besar dan panjang hingga amblas semua ditelan vagina bu Rindi,aku menggendongnya menuju ranjang dengan burungku yang masuk divagina membuat bu Rindi mendesah merasakan setiap gesekan burungku di dinding vaginanya
"ah.........shh......oh......"
"hmm........pak.......Rudi....."
"shh........ngentot........ah......."
sampai diranjang aku merebahkan tubuh bugil bu Rindi yang montok dan melumat bibir manisnya sambil mulai memompa vaginanya,dia membalas lumatanku dan kami beradu lidah penuh birahi,tanganku meremas kedua susu besar pasienku dan memainkan pentilnya yang mengeras sejak tadi,bu Rindi menggoyang pantatnya merasakan hujaman burungku,ku balikkan tubuh bugil bu Rindi dan ku arahkan burungku kelubang duburnya dan kutekan hingga kepalanya masuk,dia meronta agar aku tidak menganal duburnya tapi aku tidak peduli dan mulai menghujam lubang duburnya,jari tangan bu Rindi mulai bergerak mencengkram kasur saat burungku keluar masuk lubang duburnya dan bibirnya merancau
"ah.......jangan.......pak.......oh....."
"shh........sakit..........ah........"
"oh.......enak........shh........"
"hmm......pantat.........ah......."
aku memeluk tubuh montok bu Rindi dari belakang dan meremas kedua susu besarnya,makin cepat aku menghujam duburnya,aku tidak kuat lagi menahan jepitan lubang dubur bu Rindi dan crot.........crot........croot............ spermaku tumpah didalam duburnya,aku telah orgasme.Bu Rindi merintih kesakitan di bagian duburnya saat ku lepas burungku yang lemas,aku teesenyum melihat bu Rindi mencengkram kasur lalu berkata padanya

Aku :"terapiku berhasil bu,anda bisa mencengram kasur sekarang".

Bu Rindi :"tapi duburku sakit pak".

Aku :"anda harus menahan sakitnya agar anda bisa seperti dulu lagi".

aku memeluk tubuhnya dari belakang yang ku baringkan kekiri dan memainkan vaginanya lagi dan setelah birahiku bangkit lagi aku menganal duburnya untuk kedua kali sebagai terapi dan memuaskan birahinya.Bu Rindi cerita padaku kalau ternyata sejak mengalami kecelakaan 6 bulan yang lalu dia tidak pernah di entot suaminya dan jika ingin ngentot dia minta pada pembantunya Surti untuk mengocok lubang vaginanya sampai klimaks.
     Sejak hari itu aku sering menyetubuhi bu Rindi dan setiap aku menganal duburnya,pasienku mulai bisa menggerakkan tubuhnya yang mati rasa hingga sampai dia sembuh dan bisa berjalan normal.Bu Rindi sering ketempatku dengan alasan minta terapi lanjutan,padahal aku tahu dia suka ngentot dan suka ku anal karena aku lebih perkasa dari suaminya dan burungku juga lebih besar dan lebih panjang dari pak Ilham.

Tidak ada komentar: