Pagi ini aku bergegas pergi kerumah Pak Wijaya karena harus menyerahkan berkas biodataku untuk melamar kerja menjadi sopir pribadi istrinya yaitu Bu Anjani,karena kendala macet aku terlambat bertemu Pak Wijaya dan hanya istrinya yang berada dirumah,kulihat Bu Anjani memakai baju yang terbuka kancingnya hingga tepat dibawah gundukan susunya yang besar memperlihatkan belahan dadanya yang merapat,bagian bawah memakai rok mini ketat sebatas bawah pangkal paha memperlihatkan bentuk bongkahan pantat bahenolnya dan pahanya yang putih.Bu Anjani menyuruhku mengikutinya kesebuah ruangan kerja di lantai dua rumahnya,setelah masuk aku langsung menyerahkan berkasku dan dia bertanya padaku
Bu Anjani :"sudah pernah kerja?".
Aku :"sudah,2 tahun jadi sopir travel di daerahku".
Bu Anjani :"kamu sering sakit?".
Aku :"tidak bu".
Bu Anjani :"apa kamu punya penyakit kulit?".
Aku :"tidak bu".
Bu Anjani :"berdiri dan lepas pakaianmu..!".
sambil berdiri aku masih bingung kenapa harus lepas pakaian,padahal setahuku tidak ada test seperti ini di tempat kerjaku dulu,dengan fikiran bingung dan heran aku melepas baju dan celanaku,aku hanya menyisakan kolorku saja yang belum ku buka.Bu Anjani berdiri dan memutariku mengamati tubuhku yang kekar dan berotot lalu menyuruhku membuka kolorku.Aku yang jauh dari kampung halaman dan butuh pekerjaan ini dengan terpaksa melepas kolorku hingga telanjang bulat didepan Bu Anjani sambil menutupi burungku tapi Bu Anjani menyuruhku istirahat ditempat dengan tangan di belakang seperti sedang berbaris,dengan wajah malu aku melepas burungku dan istirahat ditempat,Bu Anjani memperhatikan lagi tubuhku dan matanya berhenti saat melihat burungku yang lemas tapi masih terlihat besar dan panjang,saat lemas diameter burungku masih sekitar 4 cm dan panjangnya 17 cm,kulihat wajah Bu Anjani berubah genit dan penuh birahi melihat burungku.Dia menarik kursi dan duduk tepat menghadap burungku sambil berbicara tentang ketentuan kerja ditempatnya,saat duduk di depanku,aku melihat jembut hitam lebat dari balik cd putih dan tipis yang dipakainya membuat burungku mulai bangun didepan matanya,aku yang malu ingin menutupinya tapi Bu Anjani tetap menyuruhku istirahat ditempat,Bu Anjani makin bergairah melihat burungku yang ikut berdiri didepannya,kini diameternya telah bertambah menjadi 6 cm dan panjangnya 21 cm.Setelah selesai bicara tentang ketentuan kerja Bu Anjani berkata lagi padaku.
Bu Anjani :"siap ujian terakhir?".
Aku :"siap bu".
dia memajukan kursinya hingga sangat dekat wajahnya dengan burungku lalu tangannya memegang burungku yang tegang dan mengulumnya dengan buas membuatku mendesah
"ah........shh......oh....."
"hmm.......enak.........bu........"
"oh.......hmm.........shh......."
tanganku meraih rambut Bu Anjani dan membelainya sementara aku melihat Bu Anjani melepas baju dan bh nya,dia menghentikan kulumannya dan menjepit burungku dengan kedua susunya yang besar dan menggoyang susunya naik turun memberi sensasi nikmat pada burungku yang tegang.Aku yang tidak tahan lagi menarik Bu Anjani yang setengah bugil untuk berdiri lalu kulumat bibirnya dan dia membalas lumatanku sampai kami beradu lidah penuh birahi,setelah tanganku berhasil melepas rok mininya,aku meremas pantat bahenolnya dan menyusuri tubuhnya sampai dada lalu meremas dua susu besarnya dengan gemas,bibirku pindah menyusuri leher lalu turun dan melumat pentil coklat yang mulai mengeras dan menjilatinya hingga basah membuat Bu Anjani menggeliat dan mendesah
"ah........shh........oh........."
"hmm.......pintar.........ah....."
"oh.......puaskan.......aku.....shh......"
ku peluk tubuhnya sambil terus melumat kedua susu besarnya,aku menuntunnya ke meja kerjanya,tanganku meraih cd dan menariknya turun sambil bibirku menjelajahi perutnya yang langsing.Setelah cd nya lepas Bu Anjani duduk di pinggir meja dan membuka pahanya lebar-lebar,sedang aku yng berlutut dengan satu kaki melihat bibir vagina indah yang dihiasi jembut lebat terbuka memperlihatkan lubang sempit yang mulai basah,tanpa di minta aku langsung melumat bibir vaginanya dan lidahku menjelajahi lubang serta memainkan itilnya membuat Bu Anjani kembali menggeliat dan mendesah liar
"ah........terus......oh......."
"hmm........nikmat........ah......."
"shh.........ngentot.........hmm......"
tanganku meremas dua susu besar dan memilin-milin pentil yang mengeras diujungnya,setelah vaginanya basah aku berdiri dan Bu Anjani yang tidak sabar lagi langsung meraih burungku dan menenggelamkannya kedalam lubang vaginanya lalu kakinya melingkar di pinggangku kuat hingga seluruh batangku amblas ditelan vagina hangat dan nikmatnya,aku memompa vaginanya membuat Bu Anjani menggoyang pantatnya dan mendesah
"ah.........shh......oh......."
"hmm.......nikmat........ngentot....."
"oh.....besar.........panjang.......shh....."
"ah........hmm......oh....."
tubuh telanjang Bu Anjani berbaring di atas meja saat kupompa vaginanya makin cepat dan tanganku meremas-remas susu besarnya,Bu Anjani menggeliat membuat barang-barang dimeja jatuh berantakan.Aku menghentikan permainan dan melepas burungku dari vaginanya,Bu Anjani yang tahu maksudku langsung bangkit dan berganti posisi menjadi nungging dan kembali aku memasukkan burungku yang besar dan panjang kevaginanya lalu kupompa membuat Bu Anjani menggoyang pantat bahenolnya
"ah.........hmm......oh......"
"shh........kuat.......ah......"
"hmm......nikmat......ngentot......oh...."
rancau bibirnya menikmati hujam burung besar dan panjangku,saat meremas pantat bahenolnya aku melihat lubang dubur yang masih belum pernah di masuki kejantanan lelaki membuatku ingin merasakan jepitannya,aku melepas burungku dan menekannya kelubang dubur Bu Anjani hingga kepala dan separuh batangnya masuk,kulihat Bu Anjani yang tak mampu mengelak karena terhalang meja menggeliat dan menjerit kecil lalu merancau dan memakiku merasakan separuh burungku keluar masuk lubang duburnya
"ah......sakit......oh......."
"shh........dasar.......sopir......."
"oh......bangsat........ah........."
"hmm.........enak........shh........".
Aku menekan kuat hingga burungku yang besar dan panjang amblas semua kedalam dubur Bu Anjani dan berhenti memompa saat pintu ruangan terbuka dan aku melihat seorang pembantu seumuranku masuk melihat kami,sepertinya Bu Anjani tidak peduli akan kehadirannya dana menggoyang pantat bahenolnya membuatku ikut menggoyang pantatku maju mundur menghujam dubur Bu Anjani
"ah.......hmm........oh......."
"shh........sakit........pantat......"
"oh......dasar........ngentot........ah...."
rancau bibirnya.Pembantu itu menghampiri kami lalu memegang burungku yang besar dan panjang lalu dilepas dari lubang dubur Bu Anjani untuk dimasukkan lagi kelubang vagina majikannya,aku kembali memompa vagina Bu Anjani sementara satu tanganku meremas pantat bahenolnya,sedang tanganku satunya meraih leher pembatu disebelahku dan aku melumat bibirnya,dia membalas lumatanku dan kami beradu lidah untuk sesaat dan dia pergi mengambi barang-barang yang jatuh dari meja,sepertinya dia sudah biasa melihat Bu Anjani ngentot dengan orang lain selain suaminya.Aku memompa vagina Bu Anjani makin cepat membuatnya menggeliat dan mendesah
"ah.......nikmat......oh......"
"hmm.......ngentot.........ah......."
"shh.....besar.......panjang........."
"oh........hmm.......ah..........."
aku kembali memasukkan burungku kedubur Bu Anjani lalu meraih tubuh bugilnya dari belakang agar berdiri dan aku duduk dikursi membuat tubuh Bu Anjani menggeliat saat dia duduk dipangkuanku karena burungku amblas semua dilubang duburnya,tanganku meraih vagina berbulu lebat Bu Anjani dan mengocoknya dengan dua jariku membuat tubuhnya bergoyang naik turun hingga burungku keluar masuk lubang duburnya dan dua jari mengaduk lubang vaginanya
"ah.......shh........oh......."
"shh........dasar.......bangsat......"
"oh......pintar.......ngentot......."
"hmm.......nikmat.......ah............"
tubuh Bu Anjani mengejang hebat dan pantatnya bergetar kuat hingga aku tak mampu bertahan dan crot......croot.........croot........ spermaku tumpah membasahi lubang dubur Bu Anjani dan vaginanya mengeluarkan cairan hangat yang membasahi tanganku,kami meraih puncak kenikmatan bersama.Setelah burungku lemas Bu Anjani berdiri membuat burungku lepas dari jepitan duburnya lalu menyuruh pembantunya membersihkan burungku dengan tisu,setelah burungku bersih Bu Anjani kembali menyuruh pembantunya untuk mengoralku agar burungku kembali tegang.Sambil mengocok dan mengoral burungku,pembantu itu berkata padaku "nyonya tidak terima karena sperma kamu tidak tumpah di vaginanya",pembantu itu sangat pandai mengoralku dan burungku kembali tegang,Bu Anjani kembali duduk di atas pangkuanku dan pembatunya mengarahkan burungku masuk lubang vagina majikannya dan pembantu itu melihatku dan Majikannya ngentot agar aku tidak menghujam dubur majikannya,setiap aku ingin mengarahkan burungku ke dubur Bu Anjani,pembantu itu meraih burungku dan memasukkannya lagi kevagina majikannya.Setelah Bu Anjani puas dia menyuruh pembantunya bugil dan membangunkan burungku lagi lalu menyuruhku menghujam dubur pembantunya didepan Bu Anjani yang juga bugil melihat kami.
Hari itu aku diterima kerja oleh Bu Anjani karena memuaskan birahinya dan memberinya tontonan menarik untuk dilihatnya dan sejak hari itu aku menjadi sopir dan juga pemuas birahinya,aku juga sering ngentot dengan pembantunya yang kuketahui bernama Ana di depan Bu Anjani untuk memperagakan gaya ngentot yang baru sebelum ngentot dengannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar