loading...
Namaku Gunawan dan usiaku 25 tahun,aku adalah pria tampan yang memiliki seorang istri dan dua anak yang imut dan lucu,teman-teman akrab memanggilku dengan panggilan Awan,bila malam hari aku sering keluar untuk berkumpul bersama teman-teman di warung seorang janda cantik bernama Rindu,niatku berkumpul sebenarnya bukan sekedar untuk bergaul saja tapi bila nanti teman-teman ada pekerjaan mereka akan mengajakku walau sebenarnya aku sudah punya penghasilan sendiri tiap bulan dari toko yang dikelola istriku,entah kenapa bila berkumpul di warung Rindu suasana begitu ramai apalagi bila sudah membicarakan aku dan Rindi,banyak teman-teman sering bergurau dengan candaan yang membuat aku dan Rindu seperti sepasang kekasih namun aku menanggapi semua itu dengan candaan karena aku tidak ingin menghianati istri yang ku cintai tapi lama-lama kurasakan ada perubahan pada Rindu yang serasa ingin mendekatiku sampai suatu hari saat aku sedang horny dan istriku datang bulan godaan Rindu berhasil membuatku tak berdaya.
Malam itu fikiranku sedang tak karuan karena istriku sedang datang bulan sejak 4 hari yang lalu sedang aku yang horny sudah 3 hari belum mendapat pelayanan ranjang dan untuk menghilangkan fikiranku untuk bersetubuh dengan istriku aku pun pergi ke warung janda yang montok yang tidak lain adalah Rindu,malam itu suasana warung agak sepi hanya ada aku dan 2 orang lain yang sedang duduk dan minum kopi disana,sekitar pukul 9 malam 2 orang itu membayar dan berniat pergi karena hanya tinggal aku saja aku pun berniat pergi juga takut ada gosip yang tidak mengenakkan namun saat akan pergi Rindu minta tolong padaku,
Rindu :"mas Awan tunggu dulu!boleh minta tolong sebentar?".
Awan :"minta tolong apa?".
Rindu :"bantuin angkat barangku kerumah ya,nanti kopi dan makanan mas Awan aku gratisin".
Awan :"bener gratis".
Rindu :"iya".
selain karena gratis aku kasihan melihat janda montok pemilik warung langgananku ini mengangkat barangnya yang terlihat berat akhirnya aku pun menolongnya membawa barang itu masuk kerumahnya,sampai di rumah aku meletakkan barang itu di dapur sedang Rindu menuju kamarnya selesai meletakkan barang aku hendak keluar namun kulihat ada setumpuk pakaian kotor di dekat mesin cuci dan yang membuatku penasaran adalah di antara tumpukan pakaian itu ada BH Rindu,aku pun dengan was-was mengambil BH karena malu kalau ketahuan dan melihat ukurannya ternyata ukuran BH Rindu si janda montok pemilik warung langgananku itu berukuran 40b yang jauh dengan ukuran BH istriku,aku mengembalikan BH tadi ke tempatnya dan beranjak pergi namun sesampainya di ruang tamu ku lihat Rindu hanya memakai BH di bagian atasnya dan celana pendek ketat di bagian bawah serta tubuhnya berkeringat,burungku mulai bangun melihat tubuh montok Rindu apalagi birahiku yang sudah 3 hari belum tersalurkan membuat fikiranku mulai goyah untuk tidak berselingkuh,aku mencium aroma wangi tubuh Rindu saat diterpa kipas angin dan susu besarnya yang hampir keluar dari BH bergoyang mendekatiku membuat birahiku makin memuncak sampai tak bisa ku sembunyikan tonjolan di celanaku,
Rindu :"terima kasih ya mas Awan sudah menolongku".
Awan :"tidak apa-apa,lagian cuma ngangkat barang gitu aja".
Rindu :"kalau ngangkat aku kuat gak?".
mendengar kata-kata si janda montok pemilik warung langganaku ini aku pun mulai berani membalas godaannya,
Awan :"kalau angkat kamu berat,berat godaannya".
Rindu :"ah....mas Awan bisa aja".
tangan Rindu mencubit pinggangku sambil menjawab kata-kataku,tiba-tiba Rindu kesakitan dan membuka BH nya,
Awan :"ada apa Rin?".
Rindu :"kanyaknya di gigit semut mas".
Awan :"coba aku yang gigit pasti lebih sakit".
Rindu :"kalau mas Awan yang gigit pasti aku minta nambah".
birahiku yang memuncak melihat Rindu membelai susu besarnya yang di hiasi pentil coklat ditambah jawaban Rindu yang seolah-olah menginginkanku menjamah tubuhnya pun tanpa pikir lagi ku peluk Rindu dan langsung ku lumat susu besarnya bergantian serta ku hisap pentilnya dan sesekali ku gigit membuat Rindu mendesah sambil merangkulku,
"ahh.........shhh.........ohh........"
"hmmm.........mas.........Awan........"
"ohh.......geli.........mas........."
"shhh.........enak.........ahhh......."
desah Rindu si janda montok pemilik warung langgananku,aku tidak peduli lagi pada istri yang menunggu di rumah dan terus melampiaskan birahiku pada Rindu,tangan Rindu meraih burungku saat kulumat bibir seksinya dan Rindu membalas lumatanku sambil membelai burungku yang tegang,kami saling melumat bibir dan beradu lidah penuh birahi sambil ku remas-remas susu besarnya dan memainkan pentilnya yang mengeras,puas beradu bibir dan lidah Rindu menggiringku bersandar di dinding lalu dia berlutut dan melepas celana serta kolorku,dengan buas Rindu melumat dan menghisap kepala burungku sambil tangannya mengocok batangnya,lidahnya liar menjilati dua telur dan batang burungku hingga basah sementara aku hanya bisa memegang kepala Rindu sambil menikmati permainan liar bibir dan lidahnya,aku yang tidak tahan lagi ingin ngentot memek janda pemilik warung langgananku ini pun melepas bajuku dan menuntun Rindu bangun bergantian menyandarkannya ke dinding lalu melepas celana dan CD nya hingga kami berdua bugil bersama di ruang tamu,ku angkat satu kaki Rindu dan ku lumat bibir memeknya yang bersih tak berbulu dan memainkan lidahku mencari klirotisnya membuat Rindu menggeliat dan mendesah,
"ahh.........hmmm........ohhh........."
"shhh........geli.........mas........."
"ohh........terus........sayang........"
"hmmm........enak........ahhh........."
rancau Rindu,tubuh Rindu mengejang dan bergetar hebat cairan hangat keluar dari memeknya dan ku telan sampai habis tak tersisa,aku bangun memeluk janda montok pemilik warung langgananku yang sange dan mengarahkan burungku kelubang memeknya hingga masuk lalu bergoyang membuat bururng keluar masuk di lubang memeknya yang hangat dan nikmat,dengan wajah sangenya Rindu menyambut burungku dan ikut bergoyang membuat permainan kami makin liar,bibir kami saling beradu birahi dan tanganku tak henti meremas-remas dua susu besarnya yang ranum dan kenyal,Rindu begitu erat memelukku seolah tidak ingin aku menghentikan permainan terlarang kami dan saat bibir kami terlepas desahan Rindu yang liar pun menggema di rumahnya,
"ahh.........terus.........mas........."
"shhh.........nikmati...........aku........"
"ohh........kontol.........besar........"
"hmmm.........nikmat........ahhh........."
rancau janda montok pemilik warung langgananku yang sedang menikmati hujaman nikmat dari burungku yang besar dan panjang,puas ngentot sambil berdiri ku bawa Rindu ke sofa dan minta nungging lalu ku hujam memeknya dari belakang sambil ku remas-remas pantat bahenolnya membuat desahan Rindu begitu dasyat dan syahdu terdengar di telingaku,apa lagi saat ku hujam juga duburnya desahan Rindu makin liar,
"ahh.........pelan........mas........."
"shhh.........kontol.......bangs*t........"
"ohh........besar........panjang........"
"hmmm........nikmat..........ahhh........."
rancaunya liar,ku peluk tubuh bugil janda montok yang sange ini dan kami merubah posisi sambil burungku tetap berada di dalam duburnya,sekarang aku duduk di sofa dan Rindu duduk di pangkuanku membelakangiku sambil bergoyang liar membuat burungku keluar masuk duburnya yang seret dan nikmat,ku raih memek Rindu dan ku mainkan dengan jariku membuat Rindu menggeliat dan bergoyang liar dalam pelukanku,ku peluk Rindu makin erat dan ku tekan kuat burngku kedalam duburnya hingga croot..........crroott.........crrooott......... spermaku menyemprot dubur janda montok pemilik warung langgananku dan Rindu juga kembali orgasme bersamaku,tubuh kami lemas dan Rindu bersandar di pangkuanku sambil burungku masih berada di dalam duburnya,setelah tenaga kami pulih Rindu bangun dan mencoba membuat burungku bangun lagi sambil mengomel,
Rindu :"dasar kontol nikmat kamu tidak boleh tidur sebelum kamu semprot memekku dengan pejuhmu".
Awan :"sudah Rin,nanti ada yang tahu".
Rindu :"sebelum pejuhmu mengalir di memekku tidak akan kulepas".
Awan :"tapi Rin,nanti kamu hamil!?".
Rindu :"tenang saja mas,aku tidak akan hamil".
setelah bicara Rindu mengulum burungku hingga tegang sempurna lagi dan kami pun melanjutkan ronde kedua di kamar Rindu di dekat anaknya yang tidur terlelap sebelum akhirnya aku pulang dengan wajah puas karena birahiku tersalurkan oleh bantuan Rindu si janda montok pemilik warung langgananku.
Baca juga :Aku dipuaskan janda sebelah dan anaknya
Sejak malam itu hubungan terlarang kami berlanjut tanpa diketahui siapa pun termasuk istriku,kapan pun aku ingin menikmati tubuh montok Rindu dia selalu siap menerima serangan hebat dari burungku di bibir,memek dan duburnya,sampai-sampai pernah suatu malam saat warung ramai Rindu masih sempat melayani birahiku di belakang warung,aku sangat senang dan tidak lagi kebingungan bila istriku sedang datang bulan karena Rindu selalu ada bila aku ingin melampiaskan birahiku.