Hari-hari kulewati dengan godaan tubuh montok tanteku yang montok saat aku pindah kerumahnya untuk melanjutkan pendidikanku. Bila Om Amir tidak di rumah, tanteku yang montok bernama tante Susan ini selalu membuat mataku terpana melihat tubuhnya yang montok di balut pakaian yang ketat dan tipis yang bikin penisku tegang. Tiada hari tanpa melihat belahan buah dada tanteku yang montok dan juga bentuk memek tembemnya hingga aku terpancing dengan permainan birahi dari tanteku yang montok. Namaku adalah Dion dan usiaku 18 tahun, aku masih duduk di bangku SMA. Cerita ini di mulai satu tahun yang lalu ketika aku harus pindah ke rumah om Amir untuk melanjutkan sokolahku ke jenjang yang lebih tinggi.
loading...
Pagi itu aku berlari menuju kamar mandi setelah bangun kesiangan, dengan buru-buru aku melepas pakaianku hingga bugil dan langsung ku guyur tubuhku dengan air, aku lupa mengunci pintu kamar mandi. Saat sedang menggosok tubuhku dengan sabun aku di kagetkan suara pintu kamar mandi yang terbuka, saat berbalik kulihat tante Susan berdiri menatapku yang sedang bugil di depannya,
Tante Susan :"Kenapa kamu nggak kunci pintu Dion?".
Dion :"Maaf tante, tadi saya buru-buru".
Tante Susan :"Dasar kamu,,,!".
kulihat tante Susan kembali keluar dan menutup pintunya lagi,
Tante Susan :"Cepat Dion,,,! Perut tante sakit!".
Dion :"Iya tante,,,,!".
kembali ku guyur tubuhku dengan air hingga bersih lalu kubalut handuk dan keluar dari kamar mandi, saat pintu terbuka tante Susan yang dari tadi menunggu di luar langsung nyelonong masuk dan mendorongku keluar sampai handukku terlepas lalu tante Susan mengunci pintu kamar mandi. Aku bergegas lari ke kamarku dalam keadaan telanjang bulat dengan kedua tangan menutupi penisku untuk segera menggunakan seragam sekolahku. Saat aku berlari menuju pintu keluar tante Susan memanggilku,
Tante Susan :"Dion,,,! Kamu mau kemana?".
Dion :"Ya tentu sekolah dong tante, masak mau ke kantor. Lagian kenapa tante nggak bangunin aku, jadi terlambatkan aku!?".
Tante Susan :"ini kan tanggal merah Dion,,,!".
Dion :"Apa,,,,!".
tante Susan tertawa geli melihat wajahku dengan mimik yang aneh,
Dion :"Astaga,,,,! Aku lupa tante".
Tante Susan ;"Masih muda sudah plin-plan kamu. Hahaha.......!".
dengan lemah aku berjalan menuju kamarku sambil melihat tante Susan yang tertawa geli melihat tingkahku, aku memang sengaja berjalan pelan agar bisa melihat buah dada tante Susan yang besar bergoyang-goyang saat dia tertawa. Setelah ganti baju aku kembali keluar kamar menuju dapur menghampiri tante Susan. Pemandangan indah datang lagi saat melihat pantat bahenol tante Susan yang di balut celana pendek yang tipis dan ketat hingga garis benang celana dalamnya membekas. Kulihat tante Susan masih tertawa geli saat melihatku,
Dion :"Sudah dong tante, jangan tertawa terus!".
Tante Susan :"Habis lucu lihat kamu tadi. Hihihi.......!".
Dion :"Aku kan beneran lupa kalau hari ini tanggal merah tante".
pemandangan terlihat makin indah saat tante Susan berjalam menghampiriku yang sedang duduk di meja makan, kulihat pangkal pahanya yang menyembul di sekitar bibir vaginanya.
Tante Susan :"Ini sarapan kamu, cepat di makan. Setelah ini temani tante belanja".
Dion :"Asik,,,,! Dapat pulsa gratis dong! Hehehe......!".
Tante Susan :"Tenang saja kalau soal itu, sekarang sarapan dulu. Tante mau ganti baju dulu".
kulihat pantat bahenolnya bergoyang indah saat dia meninggalkanku menuju kamarnya.
Aku dan tante Susan berangkat mengendarai motorku, aku sangat senang saat tante Susan merangkulku karena aku bisa merasakan buah dadanya yang kenyal menekan punggungku. Tante Susan belum memiliki anak walau usia pernikahannya sudah lama sekali, usia tante Susan sekitar 35 tahunan, walau begitu dia adalah orang yang modis, cantik dan juga suka olahraga, karena itu dia masih terlihat muda seperti gadis 20 tahunan. Bila aku ke pasar dengan tante susan banyak yang bilang kalau dia itu terlihat seperti kakakku bahkan ada juga yang bilang kalau dia pacarku. Pernah pacarku marah gara-gara aku melihat aku sedang membonceng tante Susan, sampai akhirnya ku bawa dia menemui tante Susan barulah pacarku tidak marah dan ngambek lagi padaku.
Pukul 5 sore aku pulang main dan kulihat tante Susan di depan TV sambil di temani kipas angin, aku menghampirinya dan kulihat tante susan sedang duduk hanya dengan menggunakan breast houlder warna putih dan celana pendek saja,
Dion :"Kenapa AC-nya tante?".
Tante Susan :"Rusak lagi Dion, sudah ku panggil tukang servis tapi katanya minta di ganti baru saja".
Dion :"Tante sudah beli yang baru?".
Tante Susan :"Iya, tapi besok baru datang".
Dion :"Om Amir sudah pulang?".
mendengar pertanyaanku tanteku yang montok tertawa membuat susu besarnya bergoyang-goyang di depan mataku,
Dion :"Kenapa tante tertawa?".
Tante Susan :"Kamu ini gimana sih? Kan kemarin kamu yang mengantarnya ke bandara! Hihihi......".
Dion :"Aduh,,,,,! Lupa lagi tante".
melihat mimik lucuku membuat tanteku yang montok tertawa lagi dan buah dadanya kembali bergoyang dan kali ini pengait breast houldernya yang terletak di depan terputus hingga susunya terbebas dari tekanan BH yang mengekangnya sejak tadi, susu besar tanteku yang montok masih terlihat indah dan kencang di hiasi pentil hitam di ujungnya,
Tante Susan :"Jangan melotot gitu lihat tante!".
melihat buah dada tante Susan yang besar keluar dari breast houldernya yang basah karena keringat membuat penisku mulai bergerak di dalam celana melihat tanteku yang montok setengah bugil. Karena tidak tahan lagi aku pun pergi meninggalkan tante Susan untuk mandi sambil melampiaskan birahiku dengan sabun mandi lalu belajar di kamarku. Sekitar pukul 7 malam aku keluar kamar karena perutku lapar, sambil menuju ruang makan aku mencari tanteku yang montok namun tidak melihatnya, sesampainya di ruang makan kulihat makanan sudah siap dan aku pun langsung makan. Selesai makan aku mencari tante Susan yang montok di kamarnya dan sesampainya di kamar tante Susan kulihat dia sedang tidur di lantai dalam keadaan telanjang bulat di dekat kipas angin. Fikiranku mulai ngeres melihat tanteku yang montok sedang bugil tergeletak di lantai, ditambah lagi om Amir juga sedang di jepang menemani bos besarnya, dengan perlahan aku mendekatinya, kulihat pangkal pahanya yang tembem di hiasi bibir merah vaginanya yang tidak ada bulunya sama sekali, birahi benar-benar bergejolak melihat tubuh bugil tanteku yang montok, entah apa yang ku fikirkan, aku menggendong tanteku yang montok dan ku dudukan di kursi yang ada di kamarnya lalu ku lilit tubuhnya dengan pita. Kubuka pakaianku hingga ikut bugil lalu ku jelajahi tubuh bugil tanteku yang montok dengan tanganku, tante Susan terbangun merasakan tanganku menggerayangi tubuhnya dan meremas-remas buah dadanya,
Dion :"Maaf tante, aku tidak tahan lagi pengen ngentot sama tante".
setelah bicara langdung kulumat pentil hitamnya yang mulai mengeras dan kuhisap, sesekali ku jilati, kugigit dan kutarik pentilnya membuat tante Susan menggeliat, sepertinya tante Susan menikmati saat ku perkosa, walau mencoba melawan tapi sepertinya tidak sepenuhnya menolak. Saat tanganku masuk diantara dua pahanya terlihat jepitan pahanya tidak terlalu kuat menahan tanganku yang masuk secara perlahan, sampailah jari-jemariku di vagina tembemnya dan langsung ku mainkan itilnya,
"hh.......hmmm......hhh........"
"shhh.......hhh.....hmmm........"
terdengar suara desahan tanteku yang montok dari mulut yang ku sumbat dengan CD-nya sendiri yang tergeletak di atas ranjang tadi. Kakinya mulai terbuka sendiri saat jariku mulai membelai bibir vaginanya, akhirnya aku berhasil menerobos lubang vaginanya dengan jari tengahku, aku mulai mengocok vagina tanteku yang montok hingga tubuhnya mengejang hebat karena orgasme. Setelah tante Susan orgasme aku melepas sumbatan mulutnya lalu kulumat bibir manisnya, tante membalas lumatanku dan kami saling melumat bibir dan beradu lidah penih birahi,ku remas-remas susu besarnya dan ku pilin-pilin pentilnya, bibirku pindah menyusuri leher lalu buah dadanya, kulumat dan kuhisap pentil hitamnya sambil tanganku mengocok vaginanya lagi membuat tanteku yang montok mengelinjang dan mendesah,
"ahh.........hmmm.......ohh........"
"shhh.........terus........Dion..........."
"ohh........kont*l........kamu......."
"hmmm.......Dion........ahhh........"
rancau tanteku yang montok. Mendengar desahan tante Susan aku pun menghentikan permainku, aku berdiri dan penisku tepat di depan wajahnya, penisku memiliki ukuran lingkar 6 cm dan panjang 21 cm. Ku dekatkan penisku ke bibir manis tanteku yang montok, dia langsung melumat kepala penisku dengan buas, ku pegang kepala tante Susan dan ku goyang pantatku maju mundur membuat penisku keluar masuk di mulut tanteku yang montok, penisku sedang memperkosa mulut tante Susan, kurasakan kepala penisku menyentuh tenggorokannya berkali-kali, hingga aku tidak tahan lagi dan aku pun orgasme di dalam mulut tanteku yang montok. Setelah puas merasakan orgasmeku, aku mencabut penisku dari mulut tante Susan, kulihat hanya sedikit spermaku yang keluar dari bibir manis tanteku yang montok dan sebagian besar di telannya, aku duduk di ranjang untuk istirahat dan tante Susan bicara,
Tante Susan :"Kenapa Dion?kamu sudah capek ya memperkosa tante? Ayo Dion,,! Perkosa lagi tante!".
aku tak menyangka tanteku sendiri yang ingin aku memperkosanya. Aku bangun dan melepas ikatannya lalu kurebahkan di ranjang dan ku ikat lagi tangannya di belakang,
Dion :"Tante ingin ku perkosa lagi kan?".
Tante Susan :"Iya Dion,,! Ayo pekosa tante!".
tanpa ragu lagi aku meremas-remas susu besarnya dan kulumat pentilnya dengan buas sambil ku gesek-gesek penisku di vagina tanteku yang montok, tubuhnya menggeliat merasakan permainanku yang semakin buas, kujelajahi tubuhnya yang bugil dengan bibir dan lidahku turun kebawah, ku buka paha tante dan langsung ku lumat bibir vaginanya yang merah, lidahku liar menyusuri lubang vaginanya membuat tante menggelinjang dan mendesah,
"ahh........hmmm.......ohh......."
"shhh.......terus........Dion........."
"ohh.......perkosa.......tante......"
"hmmm.......enak........ahhh......."
rancaunya. Penisku kini telah tegang lagi, aku duduk di antara dua pahanya yang putih dan mulus lalu ku arahkan penisku yang besar dan psnjang kelubang vaginanya hingga masuk lalu aku mulai menghujam vaginanya, pantat bahenolnya bergoyang naik turun merasakan penisku keluar masuk di lubang vaginanya, vagina tanteku masih terasa sempit, hangat dan nikmat, dinding vaginanya memijit penisku dan menghisapnya. Ku raih susu besarnya yang bergoyang-goyang dengan bebas lalu kuremas-remas dengan gemas. Ku balikkan tubuh tanteku yang montok dan kutarik pinggangnya naik agar nungging, saat nungging kulihat lubang anus tante Susan yang sempit dan terbesit dalam fikiranku untuk menganal duburnya, ku ambil CD yang ku pakai untuk menyumbat mulut tante Susan dan ku gunakan untuk menyumbata lagi mulutnya, lalu aku agak jongkok di belakangnya sambil ku arahkan penisku ke lubang anusnya, tante mencoba menghindar tapi akhirnya masuk juga penisku walau hanya sebagian saja, aku tidak peduli dengan suara tante yang tersumbat dan aku mulai memompa duburnya, rasanya sangat seret dan kuat sekali jepitannya, setelah duburnya terbiasa dengan penisku kembali ku tekan penisku hingga masuk lebih dalam kedalam duburnya lalu kuhujam lebih cepat, pantatnya bergoyang-goyang merasakan penisku menghujam duburnya, sesekali ku remas dan ku tampar pantat bahenol tanteku yang montok,
"ahh.........enak........tante........"
"shhh.........terus.......goyang........"
"ohh........tante.......liar........."
"hmm.........nikmat.......ahhh........"
desahku. Aku mulai menghujam vagina dan duburnya bergantian, ternyata nikmat sekali jika penisku menghujam vagina dan dubur bergantian. 20 menit ku hujam dubur dan vaginanya hingga akhirnya aku mulai merasa sebentar lagi orgasme dan aku pun hanya menghujam vaginanya hingga akhirnya ku pegang pinggang tante Susan dengan erar dan ku tekan penisku makin dalam ke vaginannya hingga Croot........Crooot.........Crrooott........ spermaku menyemprot lubang rahim tanteku yang montok berkali-kali dan tante Susan sudah tidak terhitung lagi berapa kali dia orgasme. Setelah orgasmeku selesai tubuhku lemas dan kami rebah di ranjang dengan keringat yang bercucuran, ku lepas ikatan tante Susan dan dia pun melepas sumbatan mulutnya.
Tante Susan :"Bangs*t kamu Dion, dubur sampai sakit kamu buat".
Dion :"Maaf tante, habisnya tante yang ingin di perkosa".
Tante Susan :"Awas ya kamu!".
kulihat tante Susan bangun dan mengikat tanganku di belakang dan sekarang aku yang gantian di perkosa oleh tanteku yang montok.
Baca juga :Ibu mertuaku senang saat selingkuh denganku
Selama om Amir di korea, hari-hariku dengan tante Susan makin liar dan buas, di tambah lagi tante Susan menyukai penisku yang lebih besar dan panjang dari milik om Amir, Bila hendak berangkat sekolah, tante Susan selalu menyambutku dengan lumatan dan hisapan bibirnya serta hisapan-hisapan lembut pada penisku hingga aku orgasme dan spermaku di telan habis sama tanteku yang montok.
1 komentar:
Yuk Buruan ikutan bermain di website http://nagaqqhoki.com
Sekarang NAGAQQ Memiliki Game terbaru Dan Ternama loh...
=> Bonus Refferal 20%
=> Bonus Turn Over 0,5%
=> Minimal Depo 15.000
=> Minimal WD 15.000
=> 100% Member Asli
=> Pelayanan DP & WD 24 jam
=> Livechat Kami 24 Jam Online
=> Bisa Dimainkan Di Hp Android
=> Di Layani Dengan 6 Bank Terbaik
=> 1 User ID 5 Permainan Menarik
Ayo gabung sekarang juga hanya dengan
mengklick AGEN BANDARQ
WHATSAPP : +855967014811
PIN BB : 2B209F68
Posting Komentar