Aku jadi mainan birahi pembatuku sendiri


Aku jadi mainan birahi pembantuku sendiri

loading...


Dua bulan lalu aku mengalami kecelakaan hingga membuatku harus duduk di kursi roda karena kakiku mengalami lumpuh walau begitu istri masih tetapa setia mendampingiku dan menggantikanku sebagai kepala keluarga mengurus perusahaanku, Sejak aku lumpuh istriku memang tak pernah lagi melayaniku di ranjang, mungkin karena capek menjadi kepala keluarga. Di rumah aku memiliki beberapa pembantu yang mengurusi aku dan rumah selama istriku kerja, awalnya aku yang tidak suka dengan kondisiku yang lumpuh meluapkan kemarahanku pada para pembantu di rumah namun ternyata itu adalah awal dari pemberontakan para pembantuku, pembantu di rumahku ada 3 yaitu bi Asih, Rina dan Dewi, usia bi Asih sudah 40 tahun lebih sedang Rina berusia 22 tahun dan Dewi berusia 24 tahun.
   Tiap kali istriku sudah pergi aku selalu berusaha untuk belajar berjalan dan bila aku jatuh bi Asih dan Dewi mencoba membantuku bangun namun aku justru memarahi mereka,

Aku :"Jangan di bantu!".

Bi Asih :"Tapi tuan kami tidak tega melihat tuan begini".

Aku :"Aku tidak butuh belas kasihan kalian".

Bi Asih :"Tapi tuan.....".

Aku :"Diam dan pergilah,aku tidak butuh bantuan dari pembantu seperti kalian".

Dewi :"Ayo bi kita pergi jangan bikin tuan makin marah".

akhirnya bi Asih dan Dewi pergi meninggalkan aku walau ku lihat bi Asih tidak tega melihat keadaanku yang tersungkur di lantai dan berusaha bangun dengan tenagaku sendiri. 

Aku jadi mainan birahi pembantuku sendiri

Selesai sarapan aku pun berniat mandi dan memanggil bi Asih tapi yang datang adalah Rina karena bi Asih sedang pergi keluar, aku telah bersiap dengan hanya memakai handuk menutupi tubuh menuju kamar mandi sedangkan Rina meyiapkan air hangat untuk mandiku, sampai di kamar mandi aku merasakan airnya masih panas dan memanggil Rina yang menungguku di balik pintu setelah Rina masuk aku pun memarahinya,

Aku :"Kenapa airnya panas sekali!?".

Rina :"Maaf tuan biar saya atur lagi suhunya".

Aku :"Dasar pembantu tidak berguna".

mungkin karena kata-kataku membuat Rina gugup tapi juga marah hingga tanpa sengaja handukku tertarik dan oleh Rina, sontak aku makin marah pada Rina yang ku anggap menarik handukku, mungkin Dewi mendengar suara marahku sampai dia datang dan melihatku bugil tiba-tiba Dewi menggeser kursi rodaku dan membekapku dari belakang lalu Rina mencoba mengikat tanganku, setelah berhasil mengikat tanganku Rina melepas CD yang di pakainya dan menggunakannya untuk menyumbat mulutku,

Rina :"Tuan terlalu berisik".

Dewi :"Mau kita apakan dia Rina?".

Rina :"Aku tidak tahu".

sambil menjawab tatapan Rina dan Dewi menyusuri tubuhku hingga melihat penisku yang masih lemas,

Rina :"Sudah lama nggak ngerasain kont*l jadi sange liat kont*l tuan".

Dewi :"Boleh juga tuh buat mainan".

mereka bicara sambil duduk di depanku dan mulai mengulum penisku bergantian, birahi Rina dan Dewi mulai membara saat penisku mulai tegang sempurna oleh lumatan dan hisapan lembut bibir mereka,

Dewi :"Syukurlah,,,!cuma kaki tuan yang lumpuh tapi kont*l tuan tidak,hihhihi.....".

aku hanya bisa diam tak mampu memberontak permainan birahi pembantuku sendiri padaku yang sedang lumpuh dan terikat, kulihat Rina bangun melepas pakaiannya hingga bugil,

Rina :"Ternyata kont*l tuan besar dan panjang kalau tegang!" bikin memekku gatal saja".

Dewi :"Ayo sini rasain kont*l majikan kita".

Dewi mengarahkan burungku ke memek Rina yang duduk di pangkuanku membelakangiku hingga masuk lalu bergoyang naik turun membuat penisku keluar masuk di memek Rina yang terasa hangat dan basah sementara Dewi menelanjangi dirinya sendiri, kulihat Rina yang bergoyang di pangkuanku meremas-remas susu besar Dewi dan melumat pentil hitamnya, aku hanya bisa diam terikat menikmati goyangan pantat bahenol Rina, sementara Dewi memainkan vaginanya sendiri dengan jari jemarinya,

Rina :"Kita bawa keranjang aja yuk biar lebih enak!?",

Dewi :"Oke....!".

mereka membawaku keluar dari kamar mandi dan membaringkanku keranjang, sekarang Rina bergantian menikmati penisku bermain du lubang vaginanya sementara Dewi menempatkan vaginanya yang tembem tepat di wajahku. Dewi mengambil CD yang menyumbat mulutku dan langsung vaginanya ditempelkan ke mulutku, aku yang mau berteriak pun tidak bisa karena tersumbat vagina tembem Dewi, dia memukul kepalaku saat ku gigit itilnya,

Dewi :"Sakit tuan....! Jangan di gigit, ayo tuan jilat dan hisap memekku!cepat tuan".

aku hanya bisa menuruti kata-kata Dewi karena jika tidak dia akan memukul kepalaku, Rina begitu liar menggoyang pantat bahenolnya, sesekali kurasakan lubang vaginanya basah dan kadang terasa seret,

"ahh........hmmm......ohh........"
"shhh........kont*l.......tuan........"
"ohh.......besar........panjang........"
"hmmm........nikmat........ahh........"

rancau Rina. Aku mulai bisa menikmati pemerkosaan dua pembatuku yang sange, aku mulai menjilati dan menghisap vagina tembem Dewi membuat Dewi menggeliat merasakannya. Tidak lama kulihat tubuh Dewi mengejang hebat dan juga Rina yang memeluk erat tubuh Dewi dari belakang, kurasakan cairan hangat mengaliri penisku dan juga mulutku,

Dewi :"Telan semua tuan, itu hadiah dariku,,,,aaarrrgggghhhh........".

Rina :"Kont*l tuan kuat sekali Dewi, padahal tadi sudah masuk di memek dan anusku".

aku sekarang tahu kenapa tadi kurasakan lubang Rina kadang basah dan kadang seret. Setelah cairan dari vagina Dewi habis kutelan dia bangkit dan pindah posisi duduk di atas penisku dan dimasukkanya penisku kelubang pantatnya lalu dia bergoyang naik turun membuat penisku terasa ngilu dan nikmat keluar masuh di dubur Dewi, Sementara Rina berbaring di sampingku,

Rina :"Tuan hebat sekali, sekarang ayo tuan menyusu padaku".

di arahkan susu besar Rina ke mulutku dan langsung ku hisap dan kujilati dengan buas, sesekali pentilnya ku gigit membuat birahi Rina kembali bangkit. Rina melepas ikatan tangan dan setelah lepas aku langsung bangun memeluk Dewi yang bergoyang di atasku dan kuraih vagina tembemnya lalu ku colok-colok dengan dua jariku,

Aku :"Beraninya kau memperkosaku, sekarang terimalah ini!".

tubuh Dewi menggeliat merasakan penisku yang sekarang masuk semua kedalam duburnya dan dua jariku mengocok vaginanya,

"ahh........tuan.......ohh........."
"shhh.......terus......bangs*t........"
"ohh.......ini...yang..........kucari......."
"hmmm........nikmat.......ahh......."

rancau Dewi. Sementara Rina memelukku dari belakang membuatku merasakan susu besarnya menekan punggungku dan bulu vaginanya menyentuh pinggulku,

Rina :"Terus tuan,,,hajar Dewi sampai lemas".

sepertinya Dewi mulai kualahan karena kurasakan vaginanya berkali-kali mengalirkan cairan kenikmatannya, Dewi mencoba melepaskan diri dariku tapi aku begitu erat memeluknya membuat penisku makin nikmat di goyang oleh Dewi tapi karena Dewi sudah berkali-kali orgasme membuatnya hampir pingsan dan tak berdaya walau penisku masih bersarang di duburnya.

Aku jadi mainan birahi pembantuku sendir

  Rina membantuku membaringkan Dewi yang hampir pingsan lalu dia gantian naik di pangkuanku dan mengarahkan penisku kelubang vaginanya hingga amblas semua ke dalam lubang vaginanya, Rina memelukku sambil susu besarnya di arahkan ke bibirku, tanpa ragu lagi aku langsung melumat dan menjilati susunya hingga basah oleh liurku, ku gigit kecil dan kutarik pentil hitamnya membuat Rina makin liar menggoyang pantatnya penuh birahi, sesekali penisku di arahkan ke duburnya membuatku merasan kenikmatan yang sudah 2 bulan ini tak kurasakan dari istriku,

"ahh.........tuan......hebat........."
"shhh........kont*l..........kuat........"
"ohh........besar........panjang........"
"hmmm.........nikmat.........ahhh........"

rancau Rina. 1 jam sudah aku jadi mainan birahi dua pembantuku hingga aku tidak tahan lagi menahan spermaku yang hampir keluar sedang Rina sendiri juga mulai lemas karena telah orgasme berkali-kali juga, ku peluk erat tubuh bugil pembantuku yang montok dan croot........croott.........crrooott........... spermaku tumpah membasahi vagina Rina pembatuku yang sange, tubuh kami lemas dan rebah di samping Dewi yang telah tidur dari tadi karena kelelahan memperkosaku dan sekarang aku dan Rina ikut tertidur juga di sebelah Dewi.
   Kurasakan penisku seperti di lumat dan di hisap seseorang, sambil mataku yang masih terpejam dan enggan untuk di buka, aku meraba sekitarku dan kurasakam Dewi dan Rina masih terbaring, dengan sekuat tenaga aku membuka mata dan kulihat ternyata bi Asih sedang mengoral penisku dengan buas,

Bi Asih :"Bibi minta jatah juga tuan, maklum sudah lama menjanda".

setelah bicara dia kembali melumat dan menghisap penisku lidahnya menjilati buah zakar dan batang penisku hingga basah, ternyata bi Asih pandai sekali mengoral penis sampai tidak butuh waktu lama penisku bangkit menjadi tegang sempurna, aku hanya tergeletak meremas-remas vagina Dewi yang tembem dan tak berbulu serta vagina Rina yang berbulu lebat sambil menyaksikan bi Asih melepas pakaiannya hingga bugil, bi Asih orangnya gemuk dan susunya sangat besar sekali dan karena saking besarnya aku sampai tidak tahu berapa ukurannya, vagina bi Asih tertutup daging dan lemak yang tertimbun di sana, tapi vaginanya bersih tak berbulu walau warnanya hitam. Bi Asih mulai naik keatas tubuhku dan mengarahkan penisku kedalam lubang vaginanya, mungkin karena sudah 10 tahun lebih bi Asih menjanda dan bekerja denganku membuat vaginanya terasa sempit dan seret sampai aku gelenjotan merasakan penisku berkali-kali di telan vaginanya,

"ahh.........hmmm.........ohh........."
"shhh.........pelan........bi.........."
"ohh........memekmu.........seret........"
"hmmm.........nikmat........ahh........"

desahku merasakan bi Asih menggoyang penisku, dia tidak peduli padaku dan terus bergoyang liar karena bisa menikmati penisku yang besar dan panjang bergerak keluar masuk di lubang vaginanya,bi Asih seperti kesetanan mendapat penisku dan sepertinya bi Asih lebih liar dari dua pembatuku yang sedang tidur, sesekali dia menampar pipiku dan merancau liar,

"ahh..........enak.........tuan.........."
"shhh........bangs*t...........kont*l......."
"ohh........panjang.........shhh........"
"hmmm.......enak.........ahhh........"

desah bi Asih liar, kadang dia menjambak rambutku dan menggesek wajahku di susunya yang besar sampai aku tidak bisa bernafas, kadang dia menapar pipiku atau memasukan jari-jarinya ke mulutku sambil terus bergoyang menikmati penisku mengaduk-aduk lubang vaginanya. Aku mencoba mengimbangi permainan liar bi Asih dengan meremas-remas susu besarnya dan sesekali kutarik pentilnya membuat bi Asih makin liar dan buas. Rina dan Dewi terbangun mendengar rancauan bi Asih yang liar dan menggema di kamarku, mereka hanya tersenyum dan melihat bi Asih sedang memperkosaku, beberapa kali bi Asih orgasme dan cairannya muncrat ketubuh dan mukaku,kali ini aku benar-benar kualahan melayani bi Asih yang liar dan binal sampai penisku terasa sakit bercampur nikmat di goyang bi Asih, 30 menit sudah aku di perkosa bi Asih tanpa ampun hingga aku tidak bisa lagi bertahan spermaku membanjiri lubang rahimnya berkali-kali, aku sampai mencengkram paha Rina dan Dewi karena orgasme yang kuat dan hebat hingga kami berempat berteriak bersama-sama saat aku dan bi Asih orgasme sedang Rina dan Dewi ikut teriak karena pahanya yang sakit ku cengkram.Tubuh bugil bi Asi yang besar jatuh menimpaku sampai aku tak bisa bergerak dan akhirnya aku pingsan di buatnya.


   Saat terbangun aku melihat ranjangku telah rapi, tubuhku juga wangi dan aku memakai pakaian lengkap, ku lihat sekitar mencari ketiga pembantuku yang tadi memperkosaku namun mereka telah pergi dari kamarku, aku terdiam sesaat merenungkan nasibku selanjutnya bila bi Asih memperkosaku lagi. Siang aku berjalan dengan kursi rodaku ke ruang makan karena lapar dan bi Asih dan yang lain telah menyiapkan makan siangku,kulihat tidak ada yang aneh dari mereka dan seolah-olah kejadian yang ku alami tadi tidak pernah terjadi, aku duduk menghadap meja makan dan mulai makan sedang ketiga pembantuku juga mulai memeras spermaku lagi dari bawah meja makan.
  Setiap hari saat istriku kerja ketiga pembantuku bergiliran memperkosaku dan entah kenapa aku menyukainya walau jika yang memperkosaku bi Asih, aku pasti sengsara karena selain gemuk permainan birahinya sangat liar dan paling sedikit dia akan memeras spermaku 2 kali barulah dia berhenti.

Tidak ada komentar: