Sore itu ketika sang senja menyapa aku yang baru selesai mengerjakan tugasku disawah pun berangkat mandi di sumur diesel yang ada di sudut sawahku lalu beranjak pulang,aku berjalan menyusuri pematang sawah menuju rumahku,saat berada di dekat gubuk sawah milik pak Harun aku melihat istrinya yang bernama bu Yanti sedang mandi didalam bak penampung air setinggi 50 cm yang berada di sumur diesel sawahnya(sumur diesel pak Harun sudah menggunakan tembok seperti rumah dan juga bak penampung airnya),sedangkan kulihat sekeliling tidak ada lagi orang bahkan pak harun,sambil berjalan pelan aku melihat bu Yanti sedang telanjang bulat duduk didalam bak untuk mandi di guyuran air yang keluar dari pipa diesel,saat melihatku bu Yanti menghentikanku
Bu yanti:"agus,tunggu saya ya,saya takut sendirian".
aku berhenti sambil melihat bu Yanti yang sedang mandi didepanku dalam keadaan telanjang bulat membuat burungku bangun dan menonjol dari celana basah yang kupakai.
Agus :"iya bu,mana pak harun?".
Bu Yanti :"dia sudah pulajikauluan karena ada urusan".
Agus :"baiklah,saya tunggu kalau gitu".
Bu Yanti :"tolong bantu aku keluar ya,soalnya licin".
Agus :"baik bu".
burungku makin membengkak dan keras melihat bu Yanti yang bugil berdiri di depanku,buah dadanya besar dan pentilnya berwana coklat,perutnya langsing dan vaginanya tembem tak berbulu,saat aku mendekat dia memelukku dan keluar dari tempat mandi,saat melangkah aku memegang pantat bahenolnya dan meremasnya,bu Yanti hanya tersenyum dan lalu melepas pelukkannya berjalan ke gubuk sambil memegang pundakku,setelah masuk gubuk aku mematikan diesel sedang bu Yanti menyalakan lampu listrik yang dibawanya dari rumah menerangi kami berdua,bu Yanti tidak segera memakai baju,dia masih telanjang bulat duduk di pinggir ranjang kecil yang terbuat dari bambu sambil memeras rambutnya,birahiku yang tak terbendung lagi dan aku pun membuka kaki bu Yanti dan meraba bibir vaginanya,bu Yanti ikut membuka kakinya lebar-lebar sambil menggigit bibir bawahnya merasakan belaian tanganku,aku berjongkok di antara paha bu Yanti dan melumat bibir vaginanya membuat bu Yanti menggeliat dan mendesah
"ah........shh........oh......."
"hmm......nikmat........gus......"
"shh.......pintar..........ngentot......."
"oh........kamu.........ah......."
tanganku meraih susu besarnya dan meremasnya dengan gemas saat bu Yanti berbaring diatas ranjang kecil dari bambu,kumainkan pentil sebesar kelereng yang mengeras,bibirku naik menciumi perut dan berhenti di dadanya lalu dengan buas aku melumat susu besarnya dan menjilati pentilnya membuat bu Yanti mendesah liar
"ah........hmm........oh......."
"shh.......cepat.......ngentot......aku....."
"oh........agus.........puaskan........"
"hmm........aku..........ah......"
sementara tangan bu Yanti mengeluarkan burungku dari celana dan mengarahkannya kelubang vagina hingga kepalanya masuk lalu ku pompa vaginanya membuat pantat bahenolnya bergoyang mengikuti irama hujaman burungku dan bibirnya makin liar merancau
"ah........shh.......oh......."
"hmm.......nikmat.........gus......"
"oh.......terus.......ngentot......."
"shh.......kuat........ah......."
ku hujam burungku makin cepat membuat bu Yanti makin erat memelukku dan makin liar menggoyang pantatnya.Aku berhenti dan bangun lalu meninta bu Yanti nungging,saat kuarahkan burungku kevaginanya,dia meraih burungku dan mengarakkanya kelubang dubur lalu ku tekan hingga separuh burungku masuk,aku mulai memompa dubur bu Yanti sampai bu Yanti berdiri merasakan burungku yang makin dalam masuk duburnya,tanganku meraih vaginanya dan kukocok dengan dua jariku membuat bu Yanti menggeliat dan mendesah liar
"ah........pintar........agus......"
"shh.........puaskan.........aku......"
"hmm........nikmat..........ah......"
kembali aku memompa vaginanya dan bergantian memompa duburnya membuat bu Yanti benar-benar liar menggoyang pantat bahenolnya,hampir jam aku memompa dubur dan vaginanya bergantian membuat bu Yanti mengeluarkan cairan hangat dari lubang vaginanya berkali-kali membasahi lantai,aku tidak mampu bertahan lagi dan ku tekan kuat burungku hingga menyentuh dasar lubang vaginanya membuat pantatnya bergetar dan tubuhnya mengejang hebat hingga crot.......crot........croot.............
air maniku tumpah membasahi lubang rahimnya,tubuhku lemas dan rebah memeluk tubuh bugil bu Yanti dari belakang,aku belum pernah sekuat dan tahan lama seperti ini tanpa obat kuat hingga terasa nikmat saat orgasme.Setelah puas aku memakai pakaianku lagi sementara bu Yanti masih berbaring lemas di dalam,kulihat dari jauh ada lampu senter menuju kearah gubuk kami dan ku beritahukan pada bu Yanti,dia menyuruhku pergi duluan karena mungkin itu suaminya yang datang,aku pun pergi melewati pematang sawah yang berbeda jalur dan pulang kerumah,sampai rumah aku kaget dan bingung melihat bu Yanti dan suaminya pak Harun sedang bercanda dengan istriku dan tetangga lain di depan rumahku.
Aku heran bagaimana bu Yanti yang tadi masih berbaring telanjang di gubuk bisa sampai duluan,apalagi berpakaian rapi,sedang aku berjalan melewati pematang sawah yang menuju rumahku dengan jarak tempuh paling dekat, aku basa-basi bertanya pada pak Harun dan bu Yanti tentang dieselnya dan sawahnya,ternyata pak Harun tidak mengairi sawah hari ini karena dia dan istrinya baru saja pulang dari rumah saudaranya.Bulu romaku berdiri memikirkan kejadian digubuk saat senja tadi,jika bu Yanti dan pak Harun tidak kesawah petang ini,lalu siapa yang ku entot di gubuk tadi?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar