Tiap malam ku lalui bersama Dewi dengan liar di kamarku membuatku ingin merasakan vagina yang melahirkan Dewi dan tanpa di sengaja aku merasakan tubuh seksi nan montok Bu Erna setelah sarapan pagi yang memang saat pagi rumah sepi dan hanya tinggal aku dan Bu Erna saja dirumah karena pak camat pergi kekantor dan kedua anaknya pergi sekolah.
Pagi itu sebelum sarapan aku pergi ke kamar mandi dan lupa menutup pintu karena terburu-buru ingin kencing,tanpa di duga Bu Erna datang untuk mandi tanpa kusadari dia melihat burungku yang masih lemas namun masih terlihat panjang karena saat kencing aku terbiasa melihat keatas sambil memejamkan mata,setelah selesai aku kaget Bu Erna berdiri tersenyum di sampingku sambil melihat burungku,aku yang malu langsung pergi meninggalkan Bu Erna yang akan mandi untuk sarapan,saat sarapan Bu Erna berjalan dengan hanya tubuh di balut handuk yang menutupi sebagian buah dadanya yang besar serta pangkal pahanya saja tidak seperti biasanya yang menggunakan dua handuk untuk menutupi tubuh seksinya setelah selesai mandi karena satu handuk di ikat di kepalanya,saat melewati dapur tempatku sarapan Bu Erna sempat belok dan mengambil air minum untukku dan saat berbalik menuju ke arahku handuknya lepas hingga aku melihat buah dada besarnya yang mulai kendor tapi masih terawat baik dan vaginanya yang di tumbuhi bulu lebat membuat burungku berdiri menonjol di dalam celana,Bu Erna seperti bingung tapi tidak langsung mengambil handuk yang jatuh untuk menutupi tubuhnya kembali karena dia membawa gelas dan teko air minum,aku berjalan mengambil handuknya saat dia meletakkan gelas dan teko di meja tempat aku makan,aku mendekatinya dari belakang sambil melihat pantat bahenol Bu Erna dari belakang dan setelah dekat aku menyerahkan handuknya dan dari dekat aku melihat tubuh telanjangnya yang putih mulus terawat walau sudah beranak dua,saat membalut tubuhnya dia melihat burungku yang tegang dan bertanya padaku
Bu Erna :"apa itu di celana kamu?".
Aku :"adikku bangun bu".
Bu Erna :"masak masih bangun lihat tubuhku yang sudah punya dua anak?".
aku hanya tersenyum sambil menunduk,tangan Bu Erna meraih burungku dari luar celana tapi aku menolaknya,akhirnya aku pasrah saat Bu Erna melepas celanaku dan melihat burungku yang besar dan panjang tegak berdiri setelah mengancamku akan memberi tahu suaminya tentang apa yang terjadi,Bu Erna melepas handuknya lalu jongkok di depanku dan melumat serta menghisap burungku yang besar dan panjang dengan buas,lidahnya mejilati pakal batang burungku sampai ujung kepala dan kembali melumatnya dengan buas
"ah.......hmm......oh........"
"shh........geli.......bu.......ah....."
"hmm......enak........oh......"
desahanku merasakan permainan bibir dan lidah Bu Erna,aku mengangkat tubuhnya agar berdiri lalu kulumat bibir manis Bu Erna dan dia membalas lumatanku sampai kami beradu lidah penuh birahi,bibirku turun menyusuri leher dan berhenti di susu besarnya lalu kulumat dan ku hisap pentil hitam yang mengeras
"ah.......shh.....oh......"
"hmm........nakal........kamu......."
"oh.........terus........ah........"
desahannya saat tanganku memainkan itilnya lalu masuk lubang vaginanya lalu mengocok vagina Bu Erna,dia menepis tanganku yang mengocok vaginanya dan diganti dengan rudalku yang besar dan panjang lalu kupompa vagina basahnya dengan cepat
"ah.......hmm......oh......"
"hmm........pintar.........ah........"
"oh........terus.........ngentot........"
"shh........ibu.........ah......."
rancaunya merasakan burungku yang besar dan panjang memompa vaginanya,kubaringkan Bu Erna diatas meja makan lalu dengan gemas kuremas-remas kedua susu besarnya dan kumainkan pentilnya dengam jariku membuatnya menggeliat dan menggoyang pantatnya
"ah.......shh......oh......."
"hmm.........nikmat........ah......"
"oh.......puaskan........ibu........."
"shh.......oh........hmm........ah......."
rancaunya makin liar,kehentikan permainanku dan ku balikkan tubuh Bu Erna diatas meja makan lalu kulebarkan kakinya dan kembali kuhujam vagina hangat dan basahnya dari belakang
"shh.......oh......hmm......"
"ah......hebat.......kamu.......oh......"
"hmm........kuat........ah......."
bibir manisnya makin liar merancau,ku lepas rudalku dan menekan punggung Bu Erna agar tidak bergerak lalu dengan paksa kutekan rudalku ke duburnya hingga masuk sebagian batang rudalku lalu kupompa pelan dubur Bu Erna yang belum pernah di pakai pak camat
"ah.........sakit.......oh......."
"shh.........hentikan.........dasar......."
"hmm.........bodoh........ah........"
rancau mulutnya memakiku karena duburnya sakit ku anal,ku lepas rudalku dari dubur Bu Erna dan kembali memompa vaginanya hingga rudalku basah dan kembali ku anal dubur Bu Erna hingga seluruh rudalku masuk memompa dubur Bu Erna.ku angkat tubuhnya dan kupeluk dari belakang lalu tanganku meraih vaginanya dan kumasukkan dua jariku mengocok lubang vagina Bu Erna
"ah........hmmm........"
"shh......sakit.......ah....."
"hmm.....enak......oh......."
desahnya merasakan duburnya kupompa dengan burungku yang besar dan panjang serta vaginanya kukocok dengan dua jariku membuat Bu Erna makin menggeliat liar penuh birahi,kedua tangannya memainkan susu besar dan pentilnya sendiri
"ah........dasar.......oh......"
"hmm.......nikmat......ah....."
"shh......sakit.......oh........"
"hmm.......oh......shh.......ah............"
desahannya begitu dalam dan panjang saat ku tekan kuat burung dan jariku kedalam dua lubangnya yang nikmat,vagina dan duburnya menjepit kuat burung dan jariku hingga crot........crot........croot........ air maniku tumpah membasahi lubang duburnya yang sempit dan cairan kenikmatan Bu Erna keluar dari lubang vaginanya membasahi jari-jariku,kami orgasme hebat bersama,tubuh kami lemas dan terbaring di meja makan sambil sesekali kutekan rudalku ke dubur Bu Erna menikmati sisa-sisa orgasme.setelah puas kulepas burungku yang telah lemas dari duburnya dan keluarlah spermaku dari dubur sempit Bu Erna,dia kembali mandi dan aku melihat toko yang ternyata belum ada pembeli,aku menyusul Bu Erna kekamar mandi dan kami kembali ngentot disana hingga kami kembali orgasme lagi baru kami mandi bersama.
Sejak itu hampir tiap pagi aku menghujam vagina dan dubur Bu Erna dengan liar tanpa di ketahui suaminya.
BERSAMBUNG............!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar