Ini adalah cerita ku,saat-saat yang tak mungkin lagi aku lupakan bersama wanita yang kini sangat ku cintai dan ku hargai,dia adalah istriku.namanya dewi.
Sejak kecil aku dan dewi selalu bertengkar,dewi orangnya tomboy dan memiliki watak yang keras seperti ayahnya,pak yulianto,dia adalah seorang guru paling keras dan kejam di sekolah kami waktu kecil,aku adalah murid nomor satu yang di sebut namanya jika beliau ingin memberi hukuman pada muridnya.aku mulai berselisih dengan dewi sejak dewi duduk di bangku kelas 3 SD dan aku kelas 5 SD.semua terjadi saat aku memberi julukan yang dia benci dan aku selalu memangilnya dengan julukan itu jika menggoda dan mengejeknya.aku memberinya julukan "CEMENG".dalam bahasa jawa adalah anak kucing,karena memang waktu kecil dia kurus seperti anak kucing he..he...he....
Tiada hari tanpa kami bertengkar,hingga orang tua kami dan orang-orang di desa hafal betul apa yang terjadi jika dewi menangis sambil mengamuk dan aku pulang dalam keadaan baju robek dan babak belur,pasti kami habis bertengkar.waktu berjalan begitu cepat sampai hari di mana dewi memukulku dengan potongan bambu hingga pelipis mataku sebelah kiri robek dan berdarah.aku ingat waktu itu aku sudah lulus sekolah dan dewi masih kelas 5 SD(aku hanya tamatan SD karena aku memang dari keluarga tidak mampu).
Suatu sore kami bertengkar hebat saat aku mengejeknya,mungkin aku yang keterlaluan waktu itu hingga setelah kami di pisah dia masih sangat marah,kulihat dia pergi dan aku pun ingin pulang ganti baju karena kotor dan robek sehabis mendapat amukan dewi dan orang-orang yang memisahkan kami juga sudah pergi,tiba ada yang berteriak padaku "yanto.....awas....."(namaku adalah yanto)aku menoleh kebelakang dan "paaankk"potongan bambu mendarat di pelipis kiri hingga terasa gelap mataku,saat mulai bisa melihat lagi,kulihat dewi berlari sambil melempar potongan bambu yang baru saja mendarat di wajahku.aku di bawa ke rumah pak mantri dan kepalaku di perban.
Aku masih ingat waktu itu hari kamis(karena anak kelas 5 dan 6 les setelah pulang sekolah)aku sendirian menghadang anak-anak pulang sekolah di jalan dekat kebun pisang orang tuanya yuli.dengan kaos oblong dan celana kolor serta kepala di ikat layaknya seorang pendekar yang akan bertarung(di ikat perban maksudnya he...he...he......)aku hentikan mereka termasuk yuli yang masih kelas 4.kutanya yuli dengan nada marah "mana cemeng?",yuli agak takut menjawab "dia masih les".akhirnya kutunggu hingga dia pulang(kalau tidak salah pukul 2 sore dia pulang sendirian) dan kutantang.dewi yang merasa marah karena ku panggil cemeng akhirnya menerima tantanganku(waktu itu aku hanya ingin dia di perban sepertiku).agar tidak ada yang memisahkan kami aku mengajaknya masuk kebun pisang(bagian dalam ada pohon rambutan,mangga dan pohon lainnya)dan berhenti di bawah pohon rambutan.dewi menyandarkan sepeda dan langsung ku dekap dari belakang agar tidak bisa memukuliku,tapi dewi berontak dan melompat-lompat dan berteriak.kututup mulutnya dengan tangan kiriku tapi digigit,aku kembali mendekapnya saat melompat hingga roknya nyangkut di tangan kiriku dan aku melihat cd nya,aku berfikir mungkin jika ku lepas dan kusumbat mulutnya dengan cd dia tidak bisa berteriak lagi.akupun melakukannya dan berhasil menyumbat mulutnya dengan cd tapi aku juga sial karena kakinya menendang burungku.kami berdua terjatuh,aku menarik kakinya dan menindih tubuhnya saat kakinya mengangkang dan memegang tangannya ke atas agar tidak melawan sambil menahan sakit di burungku.setelah dia capek dan tidak melawan lagi,kusatukan tangannya dan kupegang dengan tangan kiriku,sedang tangan kananku masuk meraih burungku yang sakit yang menempel tepat di mis-v nya yang membuatnya menggeliat saat tanganku mengusap-usap burungku menyentuh miss-v nya(waktu itu aku belum tahu tentang bersetubuh atau ngentot,maklum belum ada infomasi kayak gitu dulu)aku heran kenapa dia menggeliat seperti itu dan kulihat teryata tanganku bergerak-gerak di miss-v nya.aku tidak lagi mengusap burugku yang sakit tapi mengusap miss-v nya.aku senang melihat dia menggeliat dan mendengar rintihannya yang tertutup cd.entah apa yang terjadi tapi burungku berdiri saat melihat dia menggeliat dan tanganku bermain di miss-v nya dan dari mana datangnya fikiran itu hingga aku mengarahkan burungku yang tegang ke miss-v nya dan menekan-nekannya hingga masuk dan terus mengoyangkan pantatku membuat burungku keluar masuk memberi sensasi yang belum pernah kurasakan,agak lama aku melakukannya hingga aku merasakan kencing di dalam miss-v nya(rasanya enak sekali),dan dia juga mengencingi burungku.saat ku lepas ada darah di burungku tapi kulihat burungku tidak terluka.
Sejak itu setiap hari kamis aku menghadang dewi dan mengejeknya hingga marah dan mengikutiku kebawah pohon rambutan hingga aku menindih tubuhnya lagi dan kencing di miss-v nya.setiap hari kamis dan satu kali seminggu dari dewi kelas 5 hingga dia lulus SD aku melakukan itu.(bayangkan berapa lama aku menyetubuhi dewi.tapi dia tidak hamil.mungkin waktu itu spermaku belum aktif he...he....he.....).setelah lulus SD dewi tinggal bersama tantenya di kota kabupaten untuk meneruskan sekolahnya,hanya saat libur panjang dia baru pulang.
Hari-hari ku lalui tanpa pertengkaran lagi.karena dewi tidak ada dirumah.tahun pertama dewi tidak pulang karena pak yulianto dan kelurganya mengunjungi dewi kerumah tantenya.hingga tahun kedua dia baru pulang saat lebaran dan seperti biasa jika kami bertemu pasti berkelahi.
Aku juga ingat waktu itu musim buah mangga dan dewi sudah kelas 1 SMA,waktu lebaran dewi pulang dengan 4 temannya dan menginap di rumah dewi,waktu itu tidak ada pertengkaran karena kami belum bertemu hingga saat hari lebaran aku dan teman-teman silaturrohmi kerumahnya.aku sudah besar dan tubuhku berotot karena kerja di sawah.saat datang semua tenang-tenang saja hingga waktu bercanda aku kembali mengejek dan memanggilnya cemeng lagi,dia kembali marah dan dia kembali menghajarku bertubi-tubi.entah kenapa aku merasa ada yang aneh dalam dirinya,saat memukul dan menendangku sorot matanya berbeda dari sebelumnya(mungkin dia malu ada teman-teman sekolahnya)hingga aku diam saja dan tidak membalas perbuatannya padaku waktu itu,dia mengusirku dan juga keluarganya yang berkumpul dirumahnya.sejak itu aku tak pernah lagi bertemu dengannya hingga dia pulang setelah selesai pendidikannya dan menjadi guru di tempat kami sekolah dulu.
Usiaku sudah menginjak 24 tahun tapi belum juga menikah,padahal teman-temanku sudah menikah dan punya anak(mungkin belum dapat jodoh pikirku).dewi juga sudah dua kali di lamar orang tapi ditolaknya.aku mendengar dari tetangga alasan dewi sudah punya calon sendiri.tubuhku kekar berotot dan tiap hari berpakain kayak preman karena itu tidak ada yang berani mengejekku karena belum menikah dan juga dulu pernah sekali ada yang mengejekku dan kuhajar dia hingga masuk rumah sakit.cuma satu orang yang berani menanyakan padaku "kapan kamu menikah?"yaitu pak ustad yang jadi imam di masjid desa kami dan aku tidak berani pada beliau,aku memang berpakaian seperti preman tapi tiap hari aku selalu kemasjid untuk sholat dan mengaji karena pak ustad selalu mengajakku kemasjid dan rumahnya juga di sebelah rumah ortuku.
Dewi pulang dan telah memiliki pekerjaan tetap sebagai guru di sekolah tempat kami belajar dulu.sedang aku masih tetap kerja disawah setiap ada yang menyuruh.kami masih sering bertengkar tapi tidak seperti dulu,paling teriak-teriak dan bila sudah capek melawanku dia pasti menamparku dan pergi.
Suatu hari saat itu aku dan teman-teman sedang bekerja di kebun yuli untuk menebang pisang karena akan di dirikan rumah untuk yuli dan suami serta anaknya.semua berjalan lancar hingga saat tengah hari waktu kami istirahat untuk makan makanan yang di antar yuli,kami beteduh di bawah pohon mangga yang telah kami buat tempat duduknya.saat yuli mau belok ke kebun dewi lewat dan mereka berhenti saling menyapa.akhirnya dewi ikut masuk ke kebun dan duduk bersama kami.aku cuek dan tidak peduli keberadaannya,dia yang memakai baju dinas guru duduk agak jauh dari kami yang sedang siap-siap untuk makan.kami tidak tahu apa yang terjadi hingga anaknya yuli menarik-narik ibunya dan menunjuk kearah dewi,kami melihat dewi menangis lalu yuli menghampiri dan menenangkannya,setelah tenang yuli pun kembali ketempatnya.dewi diam melihat pohon rambutan yang telah kering dan mati dan dia kembali menangis.sambil mencoba menahan tangis dewi mulai berbicara dan bertanya padaku
Dewi :"mas yanto,kamu masih ingat kejadian 10 tahun yang lalu?"sambil terisak menahan tangis
Aku :"kejadian apa?"tanyaku sambil mencoba mengingat masa lalu
Dewi :"ingat waktu ku beri mas yanto luka hingga berdarah pertama kali"suaranya masih terisak sambil melihat pohon rambutan yang telah kering dan mati
Aku :"iya,yang kamu pukul pakai potongan bambukan!?".jawabku sambil bercanda untuk menghiburnya
dan kami semua tertawa mengingat kajadian itu,hanya dewi yang tetap diam dan menahan isak tangisanya.dewi mengusap air mata dan memandangku dengan senyuman manis di bibirnya dan kembali bertanya
Dewi :"apa mas yanto juga ingat hari-hari setelah itu?"sambil kembali melihat pohon rambutan yang kering dan mati lalu kembali menangis
semua teman-teman yang ada dikebun menatapku.aku yang berjalan ingin meletakkan piring tempatku makan berhenti dan melihat dewi yang menangis kemudian ikut memandang pohon rambutan kering dan telah mati bersama dewi dan......
nafasku terasa sesak,piring yang ku pegang jatuh hingga pecah,tubuhku gemetar dan jatuh berlutut mengingat kejadian 10 tahun tahun yang lalu saat aku menyetubuhi dewi dan merenggut keperawanannya.semua terdiam hanya suara isakan tangis dewi yang terdengar.aku berfikir keras tentang semua kajadian yang terjadi,tentang kenapa dia menolak lamaran dua pria yang melamarnya.akhirnya dengan tubuh yang masih gemetar aku mencoba bangun dan mendekati dewi.tidak ada dari teman-teman yang berbicara atau membatuku,mereka diam seperti patung melihat aku dan dewi yang sedang mengambil keputusan tentang masa lalu dan masa depan kami.
Aku berlutut dihadapan dewi yang masih menangis,ku usap air mata yang jatuh membasahi pipinya kemudian mengenggam erat tangannya dan bertanya
Aku :"apa itu yang kamu inginkan?"
dewi tidak menjawab dan hanya menganggukkan kepala seperti tau maksud pertanyaanku
Aku :"jika memang itu yang kamu inginkan,baiklah...tunggulah aku dirumah pukul 7 malam nanti dan aku berjanji akan datang untuk melamarmu".
wajahnya memerah penuh haru dan bahagia mendengar perkataanku.
Pukul 7 malam aku datang kerumah dewi dan ternyata seluruh keluarganya berkumpul.dengan pakaian rapi ala preman yang kupakai tiap hari,wajah merah padam karena malu dan takut serta dorongan atas sumpah yang telah ku ucapkan tadi siang,aku masuk dan berlutut dihadapan pak yulianto dan istrinya.kelurga dewi kaget dan terdiam saat melihatku masukdan berlutut di depan pak yulianto dan istrinya kemudian aku berkata
Aku :"hari ini aku telah bersujud tiga kali,yang pertama pada tuhanku untuk mengampuni dosaku,yang kedua pada dewi dan mengucapkan sumpahku,dan yang ketiga pada bapak dan ibu untuk melaksanakan janjiku,aku kemari untuk melamar dewi menjadi istriku"
Satu kata yang tidak akan aku lupakan seumur hidupku saat keluarga dewi dengan kompak seperti panduan suara dalam orkestra mengucapkan kata "HHAAAHH????"saat kaget mendengar kata-kataku.dewi yang duduk di samping ibunya tersenyum dan menjawab sebelum ortunya menjawabku
Dewi :"iya,aku mau jadi istrimu mas"
dan sekali lagi keluarga dewi dengan kompak dan serasi mengucapkan satu kata "APA?".karena heran dan kaget dewi menerima lamaranku.
Keluarga dewi dan seluruh warga di desa kami tidak percaya dulu aku dan dewi yang selalu bertengkar dan berkelahi sejak kecil akan menikah,hingga akhirnya kami menjadi raja dan ratu sehari duduk di singgasana kebahagiaan dan mengucap janji suci pernikahan,mereka baru percaya bahwa kami memang menikah.
Kami hidup bahagia,kami pacaran setelah menikah dan orang-orang heran karena kami tidak pernah lagi bertengkar dan berkelai seperti dulu,kami hanya bertengkar dan berkelahi di atas ranjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar