loading...
Pengalaman ini terjadi saat aku masih berusia 16 tahun dan saat itu aku masih bersekolah di salah satu SMA di Medan.Namaku Chris,kata teman-teman wajahku sih lumayan ganteng,tinggiku 180 cm,nggak begitu tinggi dibandingkan dengan Papa yang 185 cm,aku lahir di Jawa tapi sewaktu umur 10 tahun, Papa ditugaskan ke Medan,jadi aku juga ikut dan bersekolah di sana.Mula-mula terasa asing juga kota ini bagiku namun lama kelamaan aku juga dapat beradaptasi dan terbiasa.
Hari kedua di medan aku minta diantar oleh supir ke rumah Tante Anggi,rumahnya terletak di salah satu kompleks perumahan di sana,sebelumnya Mama sudah menelepon dan memberitahukan kepadanya bahwa aku akan datang pada hari itu,sesampainya di rumah tante Anggi aku di sambut hangat olehnya,
Tante Anggi :“Hai… wahh sudah besar sekali kamu sekarang yah Chris… sudah nggak tanda lagi Tante sama kamu sekarang… hahaha”.
seingatku kira-kira begitulah katanya sewaktu pertama kali melihatku setelah sekian tahun nggak jumpa,kulihat wajah tante Anggi masih saja sama seperti yang dulu, seakan dia tidak bertambah tua sedikitpun.
Tante Anggi :“Oh yah… tuh supirnya disuruh pulang saja Chris… ntar kamu bawa saja mobil Tante kalau mau pulang”.
Chris :"iya tante".
aku pun menyuruh sopir untuk pulang lalu aku dan tante Anggi masuk rumahnya,
Chris :“Wah… besar sekali rumahnya yah Tante”.
Tante Anggi :"kamu bisa saja Chris".
ku dengar dari Mama katanya suaminya Tante Anne ini anak salah seorang konglomerat medan jadi nggak heran kalau rumahnya semewah ini,setelah itu kami ngobrol-ngobrol dan dia menanyakan keadaan Mama,Papa dan kakek.
Tante Anggi juga sudah lama tidak bertemu dengan Mama,lumayan lama kami ngobrol,setelah itu dia mengajakku untuk makan malam,
Tante Anggi :“Makan dulu yuk Chris… tuh sudah disiapin makanannya sama si Ning”.
Chris :“Kita nggak nunggu Om Joe?”
Tante Anggi :“Oh… nggak usah, Om mu nggak pulang malam ini katanya”.
Chris :“Oh… ok deh”.
kami pun beranjak ke ruang makan,rumah sebesar ini cuma dihuni sendirian dengan pembantunya saja berani juga Tanteku ini,
Tante Anggi :“Kamu berani pulang entar Chris? sudah malem loh ini”.
kami pun melirik ke jam dinding yang sudah menunjukkan jam 7 lewat 30 menit,
Chis :“Ah berani kok Tante…”.
Tante Anggi :“Hmm… mending kamu tidur di sini saja deh malem ini… tuh ada kamar kosong di atas".
Chris :“Umm… iyah deh… ntar aku telepon ke Kakek kalau gitu”.
dalam hati, aku mengira bahwa Tanteku ini menyuruhku menginap karena dia takut sendirian di rumah, sama sekali tidak ada pikiran negatif dalam otakku sewaktu aku mengiyakan tawarannya.Smakan aku pun menelepon ke rumah kakek, dan memberitahu bahwa hari ini aku menginap di rumah Tante Anggi.
Tante Anggi :“Oh iyah… kalau kamu mau mandi air panas, pakai saja kamar mandi Tante. Ntar kamu pakai saja bajunya Om Joe. Yuk sini!”.
Chris :“He… eh”.
aku mengangguk sambil mengikutinya dari belakang.Kamar mandi yang dimaksud terletak di dalam kamarnya,kamar tante Anggi benar-benar mewah dan besar dengan tempat tidur ukuran double di tengah-tengah ruangan,mini theatre set dan sebuah kamar mandi di sudut ruangan.
Tante Anggi :“Nih… coba… bisa pakai nggak kamu?”.
dia memberikan T-shirt dan celana pendek kepadaku.
Chris :“Bisa kayaknya”.
aku pun mengambil pakaian itu dan membawanya ke kamar mandi. Sehabis dari kamar mandi, aku sempat sedikit kaget melihat Tante Anggi,dia mengenakan baju tidur tipis dan tidur tengkurap di atas tempat tidur,terlihat dengan jelas celana dalamnya yang berwarna pink tapi aku tidak melihat tali BH di punggungnya membuat burungku bangun melihat pemandangan tubuh tante Anggi yang terlihat bugil dan pantat bahenol tante Anggi yang terbungkus CD,Kelihatannya ia tertidur saat menonton TV karena TV-nya masih menyala,aku berjalan ke arah TV bermaksud mematikannya,melihat adegan panas yang sedang berlangsung di TV mendadak aku terdiam pas di depan TV,kulihat ke belakang tante Anggi masih terlelap tidur dan Aku berdiri menonton dulu(5 menit lagi ah baru kumatikan,begitu pikiranku saat itu).
Tante Anggi :“Hey…”.
saat aku sedang asyik menonton, tiba-tiba terdengar teguran halus Tante Anne diikuti oleh tawa tertahannya membuatku benar-benar malu sekali waktu itu,aku berbalik ke belakang sambil tersenyum malu-malu,waktu aku berbalik, kulihat Tante Anggi sudah duduk tegak di atas tempat tidur,samar-samar terlihat puting susunya dari balik baju tidurnya yang tipis.
Chris :“Kirain Tante sudah tidur… hehe”.
Tante Anggi :“Chris… bisa tolong pijitin badan Tante? Pegel nih semua”.
terdengar suara helaan nafas panjang, dan suara kain jatuh ke lantai,saat aku berbalik hendak menjawab tante Anggi tapi kulihat Tante Anne sudah kembali tidur tengkurap di tempat tidur dan kali ini tanpa baju tidur,satu-satunya yang masih dikenakannya adalah celana dalamnya yang berwarna pink.
Chris :“Ya…”.
hanya itu saja yang bisa keluar dari mulutku,aku pun berjalan ke arah Tante Anggi dengan penis yang mulai tegang dan menonjol di celanaku,agak canggung rasanya duduk di sebelah tante Anggi yang setengah bugil,kuletakkan tanganku di atas bahunya,
Tante Anggi :“Engghh…”.
terdengar dia mengerang perlahan merasakan pijatanku yang agak keras,agar tidak canggung aku pun mengajak tante Anggi mengobrol,
Chris :“Om Joe kapan pulangnya Tante?”.
Tante Anggi :“Emm… mungkin minggu depan… nggak tau deh… kalau Om mu sih… jarang di rumah. Mungkin seminggu pulang sekali”.
Chris :"oh......!".
Tante Anggi :“Kamu sudah punya pacar Chris?”.
Chris :"sudah tante".
Tante Anggi :“Hehehe… cantik nggak Chris?”.
Tante Anggi memang dari dulu senang bercanda dan sangat berbeda dengan ibuku yang kadang bersikap agak tertutup,tante Anggi adalah penganut kebebasan Barat,aku hanya tersenyum saja menjawab pertanyaannya.
Tante Anggi :“Turun dikit Chris!”.
Chris :"iya tante".
aku pun menurunkan pijatanku dari bahu ke punggungnya,
Tante Anggi :“Kamu duduk saja di atas pantat Tante… supaya bisa lebih kuat pijitannya.”
Aku yang semula mengambil posisi duduk di sampingnya,sekarang duduk di atas pantatnya.
Tante Anggi :“Unghh… berat kamu”.
kata tante Anggi sambil mendengus tertahan dia waktu aku duduk di atasnya,
Chris :“Hehehe… tapi katanya suruh duduk di sini”.
aku sudah tidak canggung lagi dan saja aku melanjutkan pijatanku,penisku sudah tegang keras sekali,sesekali kutekan kuat-kuat penisku ke pantat Tante Anggi dan kurasa dia merasakannya,walaupun aku masih memakai celana lengkap namun sudah terasa nikmat dan hangat sewaktu penisku kutekan ke pantatnya.
Tante Anggi“Iiihh… nakal ya… bilangin Mama kamu lho”.
Chris :“Sudah belom Tante? sudah cape nih”.
Tante Anggi :“Iyah… kamu berdiri dulu deh… Tante mau balik”.
aku berdiri, dan Tante Anne sekarang berbalik posisi,sekarang aku bisa melihat wajahnya yang cantik dengan jelas,susu besarnya yang masih kencang berdiri tegak di hadapanku,penti susunya yang merah kecoklatan terlihat begitu menantangku sampai terbengong beberapa detik dibuatnya.
Tante Anggi :“Hey… pijit bagian depan dong sekarang”.
Aku duduk di atas pahanya, kuremas dengan lembut kedua susu besarnya lalu kupuntir-puntir pentil susunya dengan jari-jariku.
"hh......hmmm.......hhh........"
"shhh.........hh.......hmmm......."
terdengar desahan tante Anggi saat ku remas-remas susu besarnya dan ku pilin-pilin pentilnya, aku tidak bisa konsentrasi lagi memijatnya,penisku sudah berontak terus ingin segera keluar dari sangkarnya,sekarang ini yang ada dalam otakku hanyalah bagaimana memuaskan Tante Anne,memberinya kepuasan yang selama ini jarang ia dapatkan dari suaminya.Rasa kasihan akan Tante Anggi yang telah lama merindukan kehangatan laki-laki bercampur dengan nafsuku sendiri yang sudah menggelora,tanpa ragu lagi aku menarik celana dalamnya dengan agak kasar,kulihat dia hanya diam saja sambil memejamkan matanya pasrah.Kuakui inilah pertama kalinya aku melihat wanita telanjang secara nyata tapi sepertinya aku melakukan semuanya dengan begitu alamiah.Tante Anne membuka lebar kedua pahanya begitu celana dalamnya kulepas dan kulihat dengan jelas vaginanya dengan bulu-bulu halus yang dicukur dengan rapi membentuk segitiga di sekitarnya.
Tante Anggi :“Sudah sering beginian yah kamu Chris?”.
Chris :“Ehh… nggak kok… baru sekali Tante”.
nafasku sudah memburu, kata-kata pun sudah sulit kuucapkan dengan tenang.Kulihat nafas Tante Anne juga sudah mulai memburu,berkali-kali ia menarik nafas panjang untuk menenangkan diri.
Tante Anggi :“Jilatin dong Chris!”
tanpa ragu aku pun langsung melumat dan menjilati bibir vaginanya seperti di film yang ku lihat tadi,tidak ada bau tidak enak sama sekali,sepertinya tante Anggi rajin menjaga kebersihan vaginanya,kujulurkan lidahku menjilati lubang vagina tante Anggi dan ku colokkan jariku mengocok lubang vaginanya yang terasa hangat dan baru beberapa menit aku bermain-main dengan vaginanya tante Anggi hanya bisa mengerang dan menggelinjang kecil menahan nikmat.
Kulihat ia meremas sendiri susu besarnya dan memuntir-muntir sendiri pentil coklatnya.Aku berdiri sebentar dan melepaskan semua pakaianku membuat tante Anggi bengong saat melihat penisku yang 18 cm,aku cuma tersenyum kepadanya dan melanjutkan menjilati vaginanya,tidak lama setelah itu tante Anggi meronta dengan kuat.
“ahh…....ohh God…....hmmm......."
"shhh........terus........Chris........"
"ohh........jilat......clirotis......."
"hmmm.......shhh..........aargghh…”
rancau tante Anggi bagaikan gila,dia menjepit kepalaku dengan pahanya,lalu menekan kepalaku supaya menempel lebih kuat lagi ke vaginanya dengan dua tangannya. Aku susah bernafas dibuatnya,semakin menggila lagi dia ketika aku mengulum clitorisnya, dan memainkannya dengan lidahku di dalam mulut,aku memasukkan lidahku sedalam-dalamnya ke dalam lubang vaginanya,aroma cairan kewanitaan semakin keras tercium,vaginanya benar-benar sudah basah dan tiba-tiba dia menjambak rambutku dengan kuat, dan menggerakkan kepalaku naik turun di vaginanya dengan cepat dan kasar lalu ia mengejang kuat,aku merasa cairan hangat semakin banyak mengalir keluar dari vaginanya dan ku jilati semuanya.
Tante Anggi :“Ohh… God… bener-benar hebat kamu Chris… lemas Tante… aahh… nggak kuat lagi deh untuk berdiri… shitt… sudah lama nggak begini”.
tubuhnya lemas setelah squirt berkali-kali oleh permainan bibir dan lidahku.Perlahan kutarik kedua kakinya ke tepi tempat tidur,kubuka pahanya selebar-lebarnya dan kujatuhkan kakinya ke lantai membuat vaginanya terbuka lebar, nampaknya tante Anggi masih terbayang-bayang atas peristiwa tadi dan belum sadar atas apa yang kulakukan sekarang padanya. Begitu dia sadar penisku sudah menempel di bibir vaginanya.
ia cuma bisa menjerit tertahan lalu ia pura-pura meronta tidak mau sedang aku juga tidak tahu bagaimana cara memasukkan penisku ke dalam vaginanya di film yang kulihat tadi terlihat mudah mereka melakukannya dengan mudah tapi ini sungguh berbeda,lubang vagina tante Anggi sangat kecil tiba-tiba kurasakan tangan Tante Anggi memegang penisku dan membimbing penisku ke vaginanya sambil bicara,
Tante Anggi :“Tekan di sini Chris… pelan-pelan yah… punya kamu gede banget sih”.
pelan ia membantuku memasukkan penisku ke dalam vaginanya dan belum sampai seperempat bagian yang masuk ia sudah menjerit kesakitan.
“Aahh… sakitt… oooh… pelan-pelan Chris… aduuh….”
desah tante Anggi merasakan burungku yang mulai masuk lubang vaginanya,tangan kirinya masih menggenggam penisku dan menahan laju masuknya agar tidak terlalu cepat sementara tangan kanannya meremas-remas kain sprei dan kadang memukul-mukul tempat tidur,aku merasakan penisku diurut-urut di dalam vaginanya,aku berusaha untuk memasukkan lebih dalam lagi tapi tangan Tante Anne membuat penisku susah untuk masuk lebih ke dalam lagi,Aku menarik tangannya dari penisku lalu kupegang erat-erat pinggulnya. Kemudian kudorong penisku masuk sedikit lagi.
“Aduhh… sakkkitt… ooohh… ssshh… lagi… lebih dalam Chriss… aahh”,
kembali Tante Anne mengerang dan meronta. Aku juga merasakan kenikmatan yang luar biasa,tak sabar lagi kupegang erat pinggulnya supaya ia berhenti meronta lalu kudorong sekuatnya penisku ke dalam lubang kenikmatannya yang sempit membuat tante Anggi kembali menjerit dan meronta dengan buas,aku diam sejenak dan menunggu dia supaya agak tenang.
Tante Anggi :“Goyang dong Chris”.
dia sudah bisa tersenyum sekarang dan aku mulai menggoyang penisku keluar masuk di dalam lubang vaginanya,tante Anggi terus membimbingku dengan menggerakkan pinggulnya seirama dengan goyanganku,lama juga kami bertahan di posisi seperti itu,kulihat dia hanya mendesah sambil memejamkan mata,
"ahh.........terus........Chris........"
"shhh.........entot.......tante.........."
"ohh........kont*l.......kamu......."
"hmmm........enak........ahhh........"
Tiba-tiba kurasakan vaginanya menjepit penisku dengan sangat kuat,tubuh Tante Anne mulai menggelinjang,nafasnya mulai tak karuan, dan tangannya meremas-remas payudaranya sendiri,goyangan pantat bahenolnya sekarang sudah tidak beraturan,dia menggelinjang dengan hebat, kurasakan cairan hangat keluar membasahi pahaku,aku semakin bersemangat menghujam vagina tante Anggi yang nikmat,Aku meminta tante Anggi nungging dan dia menurutinya lalu ku hujam vaginanya dari belakang membuat panta bahenolnya bergoyang liat merasakan burungku keluar masuk lubang vaginanya dari belalang,
"ahh.........terus........ohh........"
"shhh........kont*l.........kamu........"
"ohh.......kuat.........Chris.........."
"hmmm........nikmat........ahhh......."
rancau tante Anggi,aku tidak tahan lagi merasakan jepitan hangat yang kuat dan nikmat vagina tante Anggi dan aku tekan kuat penisku ke vagina hingga croot.......croott........crrooott........ spermaku menyemprot dasar lubang rahim tante Anggi berkali-kali dan juga tante Anggi ikut orgasme bersamaku,tubuhku lemas dan ku lepas penisku lalu duduk di sebelah tante Anggi yang rebah di ranjang,setelah istirah sebentar tante Anggi pun duduk bersandar di bahuku,
Tante Anggi :“Kamu hebat… sudah lama Tante nggak pernah klimaks”.
Chris :“aah… capek Tante”.
Tante Anggi :“Mandi lagi yuk… lengket-lengket nih jadinya”.
dia berjalan ke kamar mandi dan aku mengikutinya,di kamar mandi kami ngentot sekali lagi sebelum kami saling membersihkan tubuh di bawah siraman shower,setelah mandi,kami tidur-tiduran di ranjang dengan keadaan telanjang sambil berciuman dan ngobrol,bila birahi sudah bangkit kami pun ngentot lagi sampai puas,malam itu aku tidak tidur dan terus ngentot dengan tante Anggi sampai pagi barulah kami tidur.
Baca juga :Kuperkosa yuni saat pingsan
Sejak itu aku sering memuaskan birahi tante Anggi bila suaminya tidak di rumah,tante Anggi ternyata sangat liar dan buas bila ngentot bahkan aku juga sering di suruh menganal duburnya.Aku sangat senang memiliki tante Anggi karena bisa ngentot dengan puas bersamanya tanpa di ketahui siapa pun..